Jenis - Jenis Pengawetan Pakan Hijauan

154 selalu mudah didapat. Pada musim kemarau hijauan sulit diperoleh dan jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan ternak, sebaliknya pada musim penghujan sangat mudah didapat dan bahkan melimpah jumlahnya. Hal ini dimungkinkan bila kita mampu mengelola strategi penyediaan pakan hijauan. Untuk menyediakan kebutuhan hijauan sepanjang tahun, maka kelebihan produksi hijauan di musim hujan dapat dilakukan penanganan dengan suatu teknologi melalui pengawetan atau pengolahan. Pengawetan hijauan adalah suatu proses, cara, perbuatan menjadikan hijauan awet dan tahan lama dalam penyimpanan, atau upaya menyimpan hijauan yg berlebih pd musim yg baik untuk digunakan pada saat kritis. Cara yang biasa dilakukan antara lain adalah: 1 pengawetan adalah dikeringkan, yang dikenal dengan istilah hay hooi. 2 pembuatan silase 3 amoniasi jerami Proses pengawetan hijauan pakan ini mempunyai beberapa tujuan, di antaranya adalah : 1 meningkatkan kualitas bahan; 2 memudahkan penyimpanan; 3 pengawetan; 4 meningkatkan palatabilitas; 5 meningkatkan efisiensi pakan 6 memudahkan penanganan dan pencampuran pada pembuatan pakan jadi. 155

f. Prosedur pengawetan pakan hijauan

1 Pembuatan Hay Hay hijauan kering adalah bahan pakan yang berasal dari hijauan segar yang sengaja dikeringkan agar tahan disimpan lebih lama, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pakan pada waktu tertentu musim kemarau, musim dingin. Pembuatan hay bertujuan untuk menyediakan hijauan sebagai pakan ternak pada saat kritis dan pada saat ternak diangkut untuk jarak jauh. Prinsip dasar pembuatan hay adalah dengan cara mengeringkan hijauan baik secara alami menggunakan sinar matahari maupun menggunakan mesin pengering dryer. Pengeringan dilakukan sampai penurunan kadar air hijauan dimungkinkan untuk disimpan dengan aman tanpa mengalami banyak kerusakan atau kerugian zat-zat makanan. Adapun kandungan air hay yang dikehendaki adalah sebesar 12 - 20. Hal ini dimaksudkan agar hijauan saat disimpan sebagai hay tidak ditumbuhi jamur, karena Jamur akan merusak kualitas hijauan yang diawet menjadi hay. Kriteria Keberhasilan Pembuatan Hay a Tetap berwarna tetap hijau meskipun ada sebagian yang berwarna kekuning -kuningan. b Daun yang rusak tidak banyak, bentuk hijauan masih tetap utuh dan jelas, tidak terlalu kering sebab akan mudah patah. c Tidak kotor dan tidak berjamur. d Rasio daun lebih banyak, batang lebih sedikt. e Lemas, mudah dibengkokan. f Disukai ternak. 156 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hay a Kualitas hijauan Hijauan yang akan dibuat hay sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut :  bertekstur halus;  dipanen pada awal musim berbunga;  dipanen dari area yang subur. b Waktu pemanenanpemotongan Hijauan yang akan dibuat hay sebaiknya dipotong pada stadium pertumbuhan yang tepat, selain itu hijauan yang telah dipanen usahakan jangan sampai karena apabila kehujanan maka kualitas hijauan tersebut akan menurun. c Lamanya waktu proses pembuatan Proses pengeringan yang berlangsung terlalu lama akan mengakibatkan kehilangan nutrisi dan memudahkan tumbuhnya jamur, sehingga akan menurunkan kualitas hay. d Cara pengeringan dan penanganan Kualitas hay yang baik juga ditentukan oleh cara pengeringan dan penanganannya. Dua macam cara pengeringan yaitu secara alami dan menggunakan alat pengering drayer. Kedua cara tersebut memiliki kelemahan dan keunggulan. Secara alami memiliki keunggulan diantaranya biaya murah, kelemahan sangat tergantung pada kondisi alami, jika pada waktu proses pengolahan alam tidak mendukung mendung maka proses berlangsung lama dan biasanya kualitas hay kurang baik. Apa bila menggunakan alat kelemahannya