54
Kelas VII SMP Edisi Revisi
Buddha Rupang merupakan lambang kebuddhaan. Pada Buddha Rupang akan
terlihat ciri-ciri Buddha. Buddha Rupang juga merupakan lambang Sang Guru yang telah
memberikan ajarannya kepada kita. Banyak posisi Buddha Rupang yang berbeda terutama
posisi tangan saat duduk. Posisi tangan ini disebut mudra. Posisi itu dapat dilihat pada
beberapa gambar di atas.
Ketika kita mengadakan puja bakti, umat tidak menyembah patung atau Rupang, tetapi
untuk menghormati dan mengingat ajaran Guru Agung. Buddha Rupang juga dikatakan
sebagai lambang dari ketenangan batin.
2. Bunga Lambang dari ketidakkekalan. Bunga segar yang diletakkan di altar
setelah beberapa hari akan menjadi layu. Begitu pula dengan badan jasmani kita, suatu saat pasti akan menjadi tua, sakit, lapuk akhirnya meninggal.
3. Lilin Lilin dalam agama Buddha sebagai lambang cahaya atau penerangan batin yang akan
melenyapkan kegelapan batin dan mengusir ketidaktahuan avijja.
4. Air
Air merupakan lambang kesucian atau kemurnian. Dikatakan demikian karena air selalu mencari tempat yang lebih rendah di mana pun mengalir. Sifat air adalah sebagai
berikut. a. Dapat membersihkan noda
b. Menjadi sumber kehidupan makhluk c. Dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan
d. Selalu mencari tempat yang lebih rendah. e. Meskipun kelihatannya lemah, tetapi dalam keadaan tertentu dapat bangkit
menjadi tenaga yang dahsyat musal banjir, tsunami, dll
5. Dupa. Lambang dari keharuman nama baik seseorang. Aroma wangi dupa yang dibawa
angin akan tercium di tempat yang jauh, namun tidak dapat tercium di tempat yang berlawanan dengan arah angin. Begitu juga dengan perbuatan manusia yang baik
akan diketahui oleh banyak orang, tetapi perbuatan tidak baik dimana pun berada juga akan diketahui oleh orang lain.
Sumber : dokumen Kemdikbud
55
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
6. Bendera Buddha
Bendera Buddha terdiri dari lima warna. Warna-warna tersebut ialah seperti berikut.
1. Biru artinya bakti 2. Kuning artinya bijaksana
3. Merah artinya cinta kasih 4. Putih artinya suci
5. Jinggaorange artinya semangat
Bendera Buddha berasal dari aura Buddha yang dipancarkan dari tubuh Buddha, baik yang melingkar di belakang kepala maupun yang menyelubungi tubuhnya. Aura tubuh Buddha dalam bahasa Pali
disebut Buddharasmi atau Byamappabha. Aura Buddha terdiri atas enam macam, yaitu: Biru Nila, kuning Pita, merah Lohita, putih Odata, jingga orange manjettha, campuran pabhasura.
Aura tubuh Buddha muncul pertama kali setelah mencapai Penerangan Sempurna di Hutan Uruvela pada saat Beliau berusia 35 tahun. Belakangan warna aura tubuh Buddha tersebut dijadikan sebagai
Bendera Buddha oleh J.R. De Silva dan Kolonel H.S. Olcott untuk menandakan kembali kebangkitan kembali agama Buddha di Ceylon.
7. Stupa Pada mulanya, stupa merupakan gundukan tanah berbentuk setengah bola
sebagai peringatan atau lambang dari tongkat dan patha mangkuk untuk memperoleh dana makanan. Belakangan, gundukan ini menjadi monumen
yang dikeramatkan. Menurut legenda, bentuk tersebut berasal dari petunjuk Buddha Sakyamuni yang memperlihatkan kepada siswanya bagaimana cara
membangun stupa dengan benar. Dalam legenda ini, Buddha mengambil tiga lembar jubahnya, melipatnya hingga membentuk bujur sangkar, lalu diletakkan
di atas tanah saling bertumpuk satu sama lain. Di atasnya diletakkan mangkuk pathabowl secara terbalik dan di atasnya lagi diletakkan tongkat yang biasanya dibawa berkelana. Oleh karena itu, stupa
biasanya berbentuk tiga tingkat yaitu: tingkat dasar berbentuk trapezoid, bagian tengah berbentuk setengah bola, bagian atas berbentuk kerucut.
8. Dhammacakka Secara hariah, dhammacakka artinya roda dharma, bentuknya bulat dan di
tengahnya terdapat jari-jari berjumlah delapan buah yang memberikan lambang delapan jalan utama jalan utama beruas delapan.