Sikap Pemaknaan Hasil Penilaian

Kegiatan Pembelajaran 2 52 2 Penilaian Portofolio Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai peserta didik yang dilakukan secara berkelanjutan dan didasarkan atas kumpulan informasi perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Jenis-jenis portofolio dapat berupa: a Portofolio personal jika dipegang dan dikelola oleh peserta didik. Biasanya berguna untuk menuliskan aktivitas fisik yang disenangi, harapan, refleksi diri, serta berbagi gagasan dari pengalaman yang diperoleh, sepanjang periode pembelajaran. 
 b Portofolio terekam dan tersimpan record-keeping portofolios, portofolio ini dapat diisi dan disimpan oleh peserta didik, namun sebagian dari informasi yang direkam juga disimpan oleh guru. 
 c Portofolio tematik thematic portofolios, portofolio ini menggambarkan kegiatan pembelajaran pada satu pokok bahasan tema yang berdurasi antara dua hingga enam minggu. Contohnya, untuk topik kerja sama pada sebuah tim permainan, peserta didik dapat mencatatkan refleksi mengenai pola penyerangan dan bertahan kognitif, menerapkan keterampilan gerak pada strategi penyerangan dan bertahan psikomotor, dan upaya mencapai hasil kognitif. 
 d Portofolio terintegrasi integrated portofolios, portofolio ini dapat digunakan untuk menggambarkan “potret” peserta didik secara keseluruhan, dan berbagai subyek pembelajaran. e Portofolio selebrasi celebration portofolios untuk mencatat prestasi cabang olahraga. f Portofolio tahun jamak multiyears potofolios, yaitu portofolio yang digunakan dengan jangka beberapa tahun dan digunakan oleh peserta didik dari satu tingkatan kelas ke kelas yang lebih tinggi. Diisi nama dokumen yang dibutuhkan untuk mencatat hasil akhir pembelajaran contoh perkembangan peserta didik dalam melakukan keterampilan passing bawah, atau karya kreatif lainnya Peserta didik mengisi apa yang dirasakan setelah mengalami pembelajaran yang dilaksanakan PJOK SD KK J 53 4. Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian Pembelajaran Berdasarkan Permendikbud tentang penilaian laporan hasil penilaian dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah. Laporan oleh pendidik berbentuk deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan untuk penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk deskripsi sikap. Laporan di disampaikan kepada kepala sekolah, serta pihak lain yang terkait. Laporan penilaian sikap spiritual dan sosial disampaikan secara periodik oleh wali kelasguru kelas sebagai akumulasi dari laporan dari seluruh guru mata pelajaran dalam bentuk deskripsi kompetensi. Satuan pendidikan melaporkan hasil pembelajaranpencapaian kompetensi kepada orangtuawali peserta didik dalam bentuk buku rapor. Selain itu laporan juga disampaikan kepada dinas pendidikan dan instansi lain yang terkait. Pelaporan hasil penilaian dijadikan pertimbangan dalam melakukan tindak lanjut, sebagai titik awal perbaikan program pembelajaran, peningkatan kinerja peserta didik, remedial dan pengayaan. Secara lebih rinci pelaporan dapat dijelaskan sebagai berikut:

e. Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik

Penerapan manajemen berbasis sekolah sebagai implementasi dari standar pengelolaan membawa konskuensi dilibatkannya masyarakat dalam pengelolaan sekolah, di mana peran-serta masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik. Partisipasi masyarakat secara aktif, transparansi dan akuntabilitas merupakan unsur penting dalam manajemen berbasis sekolah. Pelaporan hasil belajar hendaknya: Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan peserta didik; Memberikan informasi yang jelas, komprehensif, dan akurat. Menjamin orangtua mendapatkan informasi secepatnya bilamana anaknya bermasalah dalam belajar