Hakikat Aktivitas Belajar Siswa

Pada penelitian ini, keefektifan pembelajaran dari segi proses. Depdikbud 1982 menjelaskan ada tiga komponen kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar, yaitu: 1 kemampuan merencanakan pembelajaran, 2 kemampuan melaksanakan pembelajaran, dan 3 kemampuan melaksanakan hubungan antar pribadi. Mouly 1977 mengelompokkan kemampuan guru menjadi, 1 mengarahkan dan memotivasi siswa, 2 memberikan pengalaman belajar, 3 mengembangkan kepribadian siswa secara menyeluruh. Berdasarkan uraian teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan yang menjadi indikator sebuah pembelajaran efektif adalah, 1 merencanakan pembelajaran, 2 melaksanakan pembelajaran, 3 evaluasi pembelajaran, 4 memotivasi siswa, dan 5 melaksanakan hubungan antar pribadi.

3. Hakikat Aktivitas Belajar Siswa

Dalam proses belajar mengajar siswa merupakan sasaran pembelajaran. Sebab tujuan dari interaksi edukasi adalah membimbing dan membantu siswa dalam perubahan tingkah laku. Proses yang seperti ini dapat membantu dengan cepat untuk mencapai tujuan yang dimaksud. OLeh sebab itu, siswa yang belajar harus memiliki sikap mental dan bersungguh-sungguh, tekun serta menutamakan mencari ilmu yang lebih penting. Winkel 1996 menyatakan belajar pada manusia merupakan suatu proses yang berlangsung dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan atau kemahiran yang sedikit banyaknya permanent. Dengan demikian dalam belajar terdapat aktivitas fisik dan psikis untuk merespon dan menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lingkungan sehari-hari. Sekolah merupakan wadah untuk mengembangkan aktivitas. Aktivitas siswa dalam belajar tidak cukup hanya mendengar dan mencatat seperti yang lazim terjadi di sekolah-sekolah tradisional. Diedrich dalam Sardiman 1990 menyebutkan aktivitas belajar siswa meliputi hal-hal berikut ini, yaitu: 1 visual activities, yaitu aktivitas belajar yang termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan yang yang dilakukan siswa membaca apa yang akan dipelajari, memperhatikan terutama semua keterangan guru, memperhatikan gambar-gambar yang didemonstrasikan, melakukan percobaan- percobaan dan lain sebagainya, 2 Oral activites, yaitu kegiatan yang dilakukan siswa berupa merumuskan segala pernyataan dalam belajar, bertanya terhadap apa yang dipelajari, memberikan saran terhadap permasalahan yang sedang dikerjakan, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara diskusi dan interupsi, 3 listening activities, yaitu kegiatan mendengarkan semua uraian yang disampaikan guru, percakapan, diskusi, musik dan pidato. 4 Writing activities, yaitu kegiatan berupa menulisbaik cerita, angket, laporan, keterangan jurnal dan lain-lain. 5 Drawing activities, melakukan kegiatan menggambar, membuat peta, grafik, diagram dan lain sebaginya, 5 motor activities, yanitu kegiatan yang termasuk di dalamnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermaian dan sebagainya, 6 mental activities, yaitu kegitan berupa menanggapi, mengingat, memecahkan masalah, meramalkan, mengambil keputusan dan sebaginya. Purwanto 1997 menjelaskan ada dua jenis aktivitas siswa yaitu: 1 centered instruction. Dalam aktivitas belajar seperti ini, informasi terhadap masalah yang terjadi untuk diselesaikan banyak sumber dari guru dan siswa baru melaksanakan aktivitasnya setelah mendapat pengarahan, informasi, bimbingan dan tugas dari guru. Bidang instruktur centered instruction ini meliputi : a mengikuti pelajaran. Dalam pembelajaran terjadi interaksi multi arah. Pada satu pihak guru yang mengajar dan dipihak lain siswa yang belajar. Interaksi yang demikian ini menggambarkan peran guru dan aktivitas siswa. Namun interaksi yang seperti ini sering terjadi hanya padfa satu pihak saja. Walaupun pembelajaran di tingkat menengah atas ini masih dimonopoli oleh guru akan tetapi pemberian tugas kepada siswa menjadi suatu kewajiban sehingga siswa dapat bekerja dan beraktivitas sendiri. b membuat catatan. Dalam mengikuti pelajaran, siswa harus membuat catatan dengan baik. Apa yang perlu dicatat adalah hal-hal pokok. 2 student centered introduction. Interaksi seperti ini dimana seorang guru memberi kesempatan kepada siswanya untuk memecahkan masalahnya sendiri. Yang termasuk kedalam intraksi seperti ini adalah belajar sendiri, belajar beregu, berkunjung keperpustakaan dan juga membuat karya ilmiah atas bimbingan guru. Jadi dengan melihat klasifikasi aktivitas belajar ini, maka menunjukkan bahwa aktivitas belajar di sekolah tersebut cukup kompleks dan bervariasi. Jika berbagai macam kegiatan ini dapat dilakukan disekolah, tentunya sekolah akan lebih menjadi dinamis, tidak membosankan dan benar-benar menjadi pusat dan transformasi kebudayaan. Tetapi, sebaliknya ini semua merupakan tantangan yang menuntut jawaban dari guru. Kreativitas dari guru mutlak sangat diperlukan agar dapat merancang dan merencanakan kegiatan siswa yang bervariasi.

B. Kerangka Berpikir 1. Hubungan Efektivitas Pembelajaran dengan Hasil Belajar