Klasifikasi Usaha Jasa Boga
biaya yang harus dikeluarkan untuk memelihara kelangsungan hidup usaha tersebut. Sebagai contoh kafetaria industri, kafetaria mahasiswa
dan asrama.
c.
Usaha yang bersifat sosial Usaha ini sepenuhnya ditujuan dilakukan kepada segi perikemanusiaan,
jadi sama sekali tidak melaksanakan hal-hal yang bersifat komersial. Dana yang dipergunakan untuk penyelenggaraan makanan ini didapat
dari bantuan pemerintah, para dermawan, yayasan, dan sebagainya.
Jabaran contoh jenis jasa boga menurut definisi Keputusan Menteri Kesehatan RI NOMOR 715MENKESSKV2003 dibahas lebih rinci dibawah
ini: 1 Kafetaria
Kafetaria ialah suatu usaha boga yang memakai sistem pelayanan melayani sendiri. Di sini para pembeli memilih sendiri makanan dan
minuman yang diingini dan membawanya sendiri ke meja makan. Setelah selesai makan, alat-alat makan, dikembalikan ke tempat yang telah
ditentukan atau diambil oleh pelayan. Jadi disini tidak diperlukan banyak pelayan. Karena pelayan hanya mengawasi dan membantu para pembeli
misalnya menuangkan kuah soto ke dalam mangkuk soto. Kafetaria dapat bersifat komersial misalnya kafetaria untuk umum,
atau bersifat semikomersial misalnya kafetaria sekolah dan perusahaan.
Usaha boga berbentuk kafetaria, dimaksudkan untuk melayani banyak orang dengan cepat dan dalam waktu yang singkat. Cara pelayanan ini
sangat sesuai bagi orang-orang atau pekerja yang mempunyai waktu istirahat sangat terbatas.
Makanan yang dijual di kafetaria dapat berupa hidangan lengkap dan kueh-kueh. Harga makanan biasanya lebih murah dan macamnya
terbatas. Di samping itu makanan yang dihidangkan telah dibuat porsi- porsi sehingga mudah diambil, karena itu tidak memerlukan banyak
pelayanan. Pada waktu menghidangkan makanan hendaknya diatur sedemikian
rupa sehingga memudahkan para pembeli memilih dan mengambil makanan. Untuk menghindari keragu-raguan pada waktu memilih
makanan, dianjurkan agar tiap memilih makanan, dianjurkan agar tiap macam makanan diberi nama dan harganya, dengan demikian barisan
pembeli akan berjalan dengan lancar. Pada bagian pertama meja penghidang counter yang harus dilalui oleh barisan diletakan susunan
baki tempat bermacam-macam makanan menurut jenis makanan yang akan dihidangkan dan pada akhir meja penghidang ditempatkan
minuman. Makanan yang harus dihidangkan panas ditempatkan di dekat minuman dengan tujuan agar makanan tersebut masah tetap panas pada
waktu dimakan. Pada ujung meja penghidang ditempatkan sendok dan garpu serta serbet kertas. Pembayaran makanan pada kafetaria dapat