47
C.  Tempat  dan  Waktu  Penelitian
Penelitian  pengembangan  ini  dilaksanakan  di  SMP  Negeri  1  Piyungan Bantul  dan  dilakukan  pada  siswa  serta  guru  bimbingan  dan  konseling.
Adapun  waktu  pelaksanaan  penelitian  pengembangan  media  website  untuk layanan  bimbingan  dan  konseling,  dilaksanakan  pada  tanggal  27  Oktober
2015- 16 Januari  2016.
D.  Uji  Produk 1.  Desain Uji  Produk
Uji  produk  merupakan  tahap  yang  dilaksanakan  setelah  rancangan produk
selesai.  Ujiproduk  dilaksanakan  dengan  tujuan  mengetahui kelayakan  produk  yang  telah  dibuat  serta  melihat  sejauh  mana  ketepatan
sasaran  produk.  Uji  produk  dilakukan  untuk  mendapatkan  data  yang  akan digunakan  sebagai  dasar  melakukan  revisi  dalam  pengembangan  media
website untuk  layanan  bimbingan  dan konseling.  Uji  produk meliputi:
a.  Uji  lapangan  awal Uji  lapangan  awal  bertujuan  untuk  menguji  cobakan  produk  yang
telah  dihasilkan  oleh  peneliti  agar  dapat  diketahui  validitas  dan realibilitas  yang  ditinjau  dari  segi  media  dan  materi.  Ahli  yang  bertugas
untuk  memvalidasi  produk  terdiri  dari  ahli  materi  dan ahli  media. b.  Uji  lapangan  utama
Uji  lapangan  utama  yang  selanjutnya  yakni  uji  kelompok  kecil. Pada  uji  lapangan  utama  ini  peneliti  mengambil  20  responden  yang
48 terdiri  dari  18  siswa  yang  masing-masing  berbeda  kelas  dan  diambil
secara acak dan 2 guru  bimbingan  dan konseling. c.  Uji  lapangan  operasional
Uji  lapangan  bertujuan  untuk  memvalidasi website  layanan
bimbingan  dan  konseling.  Dengan  uji  lapangan  ini  kapabilitas  dari website  layanan  bimbingan  dan  konseling  akan  diukur.  Uji  lapangan
operasional  ini  akan  memberikan  informasi  kepada  peneliti  tentang kekurangan  dan  kelemahan  yang  dimiliki  dan  yang  harus  diperbaiki  dan
direvisi,  sehingga  produk  akhir  yang  dihasilkan  benar-benar  layak untuk  digunakan.  Website  layanan  bimbingan  dan  konseling  akan
diujicobakan  terhadap  60  siswa  kelas  VII,  VIII  dan  XI  secara  acak,  60 siswa  tersebut  dipilih  berdasarkan  teori  penarikan  sampel  menurut
Suharsimi  Arikunto  2005:  122,  apabila  Subjeknya  tidak  lebih  dari  100 orang,  maka  dalam  menentukan  besarnya  sampel  lebih  baik  diambil
semua  sebagai  anggota  sampel.  Apabila  jumlah  Subjeknya  besar  dapat diambil  10-15  atau  20-25  atau  lebih.  Di  SMP  Negeri  1  Piyungan
jumlah  siswa  kelas  VII,  VIII,  XI  adalah  618  siswa.  Sampel  yang  dambil 10 sehingga  total  sampel  berjumlah  60 siswa.
Berikut  ini  tahapan  uji  media  website  untuk  layanan  bimbingan  dan konseling  :
1  Uji  lapangan  awal. 2  Analisi  hasil.
3  Revisi  produk I.
49 4  Uji  lapangan  utama.
5  Revisi  produk II. 6  Uji  lapangan  operasional.
7  Revisi  produk III. 8  Produk akhir  media  website untuk  layanan  bimbingan  dan
Konseling.
2.  Subjek  Uji  Produk a.  Subjek Ahli  Uji  Awal
Subjek  ahli  yang  dipakai  adalah  ahli  yang  berkompeten  dalam bimbingan  dan  konseling  serta  ahli  dalam  bidang  media  khususnya
media  website.
b.  Subjek Uji  Utama   dan Subjek Uji  Operasional Subjek  uji  coba  atau  responden  yang  terlibat  dalam  penelitian  ini
adalah  siswa-siswi  SMP  Negeri  1  Piyungan  Bantul  Yogyakarta  yang dipilih  secara  acak  purposive  sampling.Menurut  Irawan  Soehartono
2002:  63  purposive  samplingadalah  teknik  pemilihan  sampel  yang didasarkan  pada  maksud  dan  tujuan  tertentu  dalam  artian  sampel
mewakili  informasi  yang  diperlukan  dalam  penelitianbukan  mewakili individunya.
50
3.  Jenis Data
Data  yang  diperoleh  pada  penelitian  ini  adalah  kuantitatif  dan kualitatif.  Data  kuantitatif  akan  dikonversi  ke  data  kualitatif.  Data  tersebut
diperoleh  dari  ahli  materi  dan  media,  guru  bimbingan  dan  konseling  dan siswa-siswi  SMP  Negri  1  Piyungan.  Data  yang  dibutuhkan  dalam
penelitian  ini  meliputi  :
a.  Ketepatan  rancangan  software  sebagai  media  layanan  bimbingan  dan konseling  di  SMP  Negeri  1  Piyungan.  Aspek  yang  dikaji  adalah  aspek
tampilan,  aspek  pemrograman  dan  aspek  interaktivitas.  Data  tersebut diperoleh  dari  hasil  evaluasi  ahli  media.
b.  Ketepatan  materi  untuk  layanan  bimbingan  dan  konseling  di  SMP Negeri  1  Piyungan.  Aspek  yang  dikaji  yakni  aspek  tampilan,  aspek  isi
materi  dan  aspek  interaksi.  Data  yang  diperoleh  dari  hasil  evaluasi  ahli materi.
c.  Tanggapan  siswa  dan  guru  Bimbingan  dan  konseling  terhadap  produk pengembangan  media  website  untuk  layanan  bimbingan  dan  konseling.
Adapun  aspek  yang  dikaji  yakni  aspek  tampilan,  aspek  pemrograman, aspek isi  materi  dan  aspek layanan.
4.  Instrumen  Pengumpulan  Data
Berdasarkan  sumber  data  yang  relatif  banyak,  maka  peneliti menggunakan  metode  pengumpulan  data  berupa  angket.  Mardalis  2004:
67  menyatakan  angket  atau  kuesioner  merupakan  teknik  pengumpulan
51 data  melalui  formulir-formulir  yang  berisi  pertanyaan-pertanyaan  yang
diajukan  secara  tertulis  pada  seseorang  atau  sekumpulan  orang  untuk mendapat  jawaban  atau  tanggapan  dan  informasi  yang  diperlukan  oleh
peneliti.  Pendapat  lain  dikemukakan  oleh  Suharsimi  Arikunto  2002:  140 menjelaskan  bahwa  angket  adalah  seperangkat  pertanyaan  tertulis  yang
ditujukan  kepada  responden  untuk  mengungkap  pendapat,  keadaan,  dan
kesan yang  ada pada responden  sendiri  maupun  luar  dirinya.
Dalam  penelitian  pengembangan  media  website  untuk  layanan bimbingan  dan  konseling  ini  terdapat  tiga  buah  instrumen,  instrumen  untuk
penilaian  ahli  mediaahli  materidan  untuk  uji  coba  produk.Pengembangan instrumen  dilakukan  berdasarkan  indikator-indikator  kebutuhan  yang  ada,
baik  dari  aspek  tampilan,  aspek  pemrograman,  aspek  aksesibilitas,  aspek interaksi,  aspek  isi  materi  dan  aspek  kualitas  layanan.  Adapun  kisi-kisi
instrumen  untuk  ahli  media  lihat  Tabel  1,  Ahli  Materi  lihat  Tabel  2  dan siswa  serta  guru  bimbingan  dan  konseling  lihat  Tabel  3  adalah  sebagai
berikut: Tabel  1. Kisi-kisi  Instrumen  untuk  Ahli  Media
No Aspek yang  dinilai
Indikator No
Item ∑
1 Aspek Tampilan
Kualitas  tampilan  website 1
9 Tampilan  headerlogo
2 Ketepatan  tata letaklayoutconten
3 Ketepatan  penempatan  link dan situs
4 yang  disajikan
Ketepatan  letak  teks dan gambar 5
Ketepatan  komposisi  warna 6
Ketepatan  pemilihan  jenisukuran  huruf 7
52 Ketepatan  dan kelugasan  bahasa
8 2
Aspek Aksesbilitas Kecepatan  akses
10 3
Pemakaian  pemilihan  infomenu pengambilan  data
11 konsistensi  navigasi
12 3
Aspek Interaksi Tingkat  interaktifitas  dengan  media  lain
konseling  dan kotak saran 13
2 Pengguna
Pemberian  umpan  balik   respon  dan 14
penangannya Tabel  2. Kisi-kisi  Instrumen  untuk  Ahli  Materi
No Aspek yang  dinilai
Indikator No
Item ∑
1 Aspek Tampilan
Kesesuaian  materi  dengan  layanan bimbingan
1 7
Kemenarikan  Materi 2
Kebenaran  isi  dan  kekinian  materi 3, 4
Kualitas  penyajian  materi  layanan  BK 5
Ketepatan  pemilihan  gambar  dan animasi
6 Kesesuaian  materi  dengan  visi  dan misi
7 SMP Negeri  1 Piyungan
2 Aspek Aksesbilitas
Kejelasan  petujuk  layanan  konseling dan kotak masalah
8 2
Tingkat  kebermanfaatan  materi  layanan 9
bimbingan  dalam  kehidupan  sehari-hari 3
Aspek Interaksi Tingkat  kemudahan  layanan
10, 11
3 dan Kemudahan
Konseling  dan kotak saran Pengguna
Diseminasi  informasi  publikasi  dalam 12
website Tabel  3. Kisi-kisi  Instrumen  untuk  Siswa  dan Guru  Bimbingan  danKonseling
No Aspek yang  dinilai
Indikator No
Item ∑
1 Aspek Tampilan
Tampilan  headerlogo 1
7 Komposisi  sajian  pada halaman  website
2 Ketepatan  pemilihan  warna  pada
website 3
Ketepatan  penempatan  link dan situs 4
Ketepatan  pemilihan  jenis  dan ukuran huruf
5 Ketepatan  kesesuaian  dan penempatan
6
53 link yang  terkait
Kemenarikan  gambar  dalam  materi 7
2 Aspek Isi  Materi
Tingkat  kemudahan  materi  yang dipahami
8 6
Kejelasan  prosedur  layanan  kotak saran 9
Kemudahan  pemilihan  materi  layanan 10
Kejelasan  sasaran  program  BK 11
Penumbuhan  motivasi  belajar 12
Kebermanfaatan  materi  dalam kehidupan  sehari-  hari
13 3
Aspek Layanan Kemudahan  dan kebermanfaatan
layanan  konseling  dan konsultasi 14
4 melalui  kotak saran
Kebermanfaatan  cakupan  materi bimbingan
15 Kebermanfaatan  Informasi  dalam
website 26
Kebermanfaatan  layanan  melalui  media lain  tes-tes
17
5.  Teknik Analisis Data
Untuk  mengetahui  kualitas  produk,  data  kuantitatif  yang  telah diperoleh  melalui  angket  dianalisis  secara  deskriptif  kuantitatif  kemudian
dikonversikan  menjadi  data  kualitatif  dengan  skala  5.  Konversi  dilakukan dengan  acuan  konversi  dari  Sukardjo 2005:  55  seperti  pada tabel  berikut:
Tabel  4. Konversi  Data Kualitatifdengan  Skala 5 Nilai
Data Kuantitatif Rumus  Rentang
Interpretasi A
5 x  xi  + 1,8 Sbi
Sangat  Baik B
4 xi + 0,6 Sbi  x ≤ xi + 1,8 Sbi
Baik C
3 xi  -
0,6 Sbi  x ≤ xi + 0,6 Sbi Cukup
D 2
xi  - 0,6 Sbi  x ≤ xi  - 1,8 Sbi
Kurang E
1 x  xi  - 1,8 Sbi
Sangat  Kurang Keterangan  :
x : skor empiris
xi : adalah  rerata  ideal  dengan  rumus  =12 skor maximum  + skor minimum
Sbi : adalah  simpangan  baku ideal  dengan  rumus  + 16 skor maximum
– skor
54 minimum
Berdasarkan  rumus  konversi  tersebut  di  atas,  maka  untuk  mengubah data kuantitatif  ke kualitatif,  digunakan  pedoman  konversi  sebagai  berikut:
Xi         =   skor maksimal  ideal  + skor minimal  ideal =   5 + 1
= 3 Sbi     =
6
skor maksimal  ideal – skor minimal  ideal
=
6
5 -1 = 0,67
Skala  5 = x  xi  + 1,8 Sbi = x  3 + 1,8 x 0,67
= x  3 + 1,21 = x  4,21
Skala 4  = xi + 0,6 Sbi  x ≤ xi  + 1,8 Sbi = 3 + 0,6 x 0,67  x ≤ 3 + 1,8 x 0,67
= 3 + 0,40  x ≤ 3 1,21 = 3,40  x ≤ 4,21
Skala  3  = xi  + 0,6 Sbi  x ≤ xi  + 0,6 Sbi
= 3 - 0,6 x 0,67  x ≤ 3 + 0,6 x 0,67
= 3 - 0,40  x ≤ 3,40
= 2,60  x ≤ 3,40 Skala  2   = xi  -
0,6 Sbi  x ≤ xi  - 0,6 Sbi
55 = 3 -
0,6 x 0,67  x ≤ 3 - 0,6 x 0,67 = 3 -
1,21 x ≤ 2,60 = 1,79 x ≤ 2,60
Skala 1  = x ≤ 3 – 1,8 x 0,67 = x ≤ xi  – 1,8 x 0,67
= x ≤ 3- 1,21 = x ≤ 1,79
Selanjutnya,  skor  yang  diperoleh  dikonversi  menjadi  nilai  pada skala  5 seperti  yang  diuraikan  pada tabel  berikut  ini:
Tabel  5. Pedoman  konversi  data kuantitatif  ke data kualitatif  pada skala  5 Skor
Interval Kriteria
5 x  4.21
Sangat  baik A 4
3.40  x ≤ 4.21 Baik  B
3 2.60  x ≤ 3.40
Cukup  C 2
1.79  x ≤ 2.60 Kurang  D
1 x ≤ 1.79
Sangat  kurang  E Keterangan:
a.  Produk  website  yang  dikembangakan  dinyatakan  sangat  baik A  apabilarata-rata  skor  yang  diperoleh  antara  4,22  sampai
5,00. b.  Produk  website  yang  dikembangkan  dinyatakan  baik  B
apabila  rata-rata   skor yang  diperoleh  antara  3,41 sampai  4,21. c.  Produk  website  yang  dikembangkan  dinyatakan  baik  C
apabila  rata-rata   skor yang  diperoleh  antara  2,61 sampai  3,40.
56 d.  Produk  website  yang  dikembangkan  dinyatakan  kurang  D
apabila  rata-rata    skor  5.  yang  diperoleh  antara  1,79  sampai 3,40.
e.  Produk  website  yang  dikembangkan  dinyatakan  sangat  kurang E apabila  rata-rata skor yang  diperoleh  kurang  dari 1,79.
Dalam  penelitian  pengembangan  ini  ditetapkan  nilai  kelayakan produk  minimal  dengan  kategori  B  baik,  sehingga  hasil  penelitian  yang
diperoleh  baik  dari  ahli  materi,  ahli  media,  maupun  pengguna  siswa, apabila  hasil  skor  penelitian  dengan  nilai  minimal  B  baik  maka  produk
media  yang  dikembangkan  sudah  dianggap  baik.
57
BAB IV HASIL  PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Pengembangan