Latar Belakang Masalah PENGEMBANGAN MEDIA WEBSITE LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA.

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem teknologi dan informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Setiap dekade terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari sistem teknologi informasi. Hal ini dapat dilihat mulai dari era akuntansi pada tahun 1950 beranjak ke era operasional mulai tahun 1960, kemudian ke era informasi mulai tahun 1970 menuju ke era jaringan dimulai tahun 1980 sampai ke era jaringan global dimulai tahun 1990 SP Hariningsih, 2005: 1. Perkembangan teknologi dari tahun ketahun dapat dilihat dengan nyata bahwa teknologi informasi telah banyak mengalami kemajuan dan perkembangan sampai saat ini dan akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Perkembangan teknologi sangat membantu individu dalam berbagai hal, salah satunya dalam segi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi ini mampu menghubungkan hampir semua komputer yang ada di dunia, sehingga saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Dalam berkomunikasi dan bertukar informasi dari komputer ke komputer lain membutuhkan suatu jaringan yang terhubung yang dikenal dengan internet. Menurut Senja Nilasari 2014: 2 internet adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar terdiri dari jaringan-jaringan kecil saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia. Menurut survei yang dilakukan Kementrian Komunikasi dan Informatika KEMKOMINFO pada tahun 2014 didalam website-nya, pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta orang 2 yang menjadikan Indonesia diposisi 8 dunia. Penggunaan internet tersebut 80 diantaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun. Perkembangan teknologi informasi saat ini bagaikan dua mata pisau, selain mempunyai banyak manfaat, internet juga mempunyai dampak negatif. Manfaat teknologi informasi hampir mencakup semua aspek, seperti aspek ekonomi dan pendidikan. Aspek ekonomi seperti penggunaan teknologi dalam penerimaan tenaga kerja, berjualan secara online, aspek pendidikan seperti penerimaan murid secara online, ujian nasional menggunakan komputer sedangkan dampak negatifnya yakni seperti penipuan, pornografi dan penyalahgunaan informasi. Pengguna internet di Indonesia 80 berumur 15-19 tahun yang apabila dikaitkan dengan pendidikan yakni berada dijenjang SMP dan SMA. Subjek penelitian ini yakni siswa SMP Negeri 1 Piyungan. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa siswa mengenai internet, umumnya siswa sudah sangat mengenal internet dan sudah memanfaatkan dan menggunakannya salah satunya untuk mencari informasi dan berkomunikasi. Pemanfaatan untuk mencari informasi yakni seperti menggunakan website untuk membatu mengerjakan tugas sekolah, sedangkan untuk berkomunikasi berupa media sosial seperti twitter, facebook, email dan aplikasi chatting BBM, instragram, line dan lain-lain. Dari hasil wawancara maka dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 1 Piyungan sudah tidak asing dan sudah mahir dalam memanfaatkan media internet. Dalam penelitian ini peneliti memanfaatkan media internet yang berupa website. 3 Hendra W Saputro 2007: 12 website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Manfaat website salah satunya mempermudah dalam mencari informasi dan transaksi seperti informasi profil seseorang, lowongan, iklan, transfer dan berjualan online. Perkembangan website telah berfungsi sebagai media yang banyak digunakan masyarakat dalam menggali informasi karena sifatnya yang praktis. Media website mempunyai banyak manfaat dalam bidang pendidikan salah satunya dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yang sudah berbasis website. Misalnya, untuk pemberian materi satuan layanan yang dapat dipelajari dan diakses siswa dengan mudah, sehingga siswa dapat memahami materi layanan bimbingan dan konseling, seperti layanan informasi siswa yang digunakan untuk mengetahui tentang berbagai informasi seperti peminatan atau informasi penting yang berkaitan dengan siswa. Siswa juga dapat menggunakan website layanan bimbingan dan konseling untuk berlatih mengerjakan tes, misalnya tes bakat dan tes kecerdasan. Siswa juga dapat dengan mudah untuk mengeluarkan berbagai masalah yang dihadapi tanpa harus malu untuk masuk ke dalam ruang bimbingan dan konseling dan masih banyak lagi kegunaannya. Dengan penggunaan media website ini maka siswa akan lebih tahu dan memahami 4 manfaat dan kinerja dari bimbingan dan konseling di sekolah.Hal ini diperkuat oleh pendapat Agus Triyanto 2010 yang menyatakan bahwa teknologi informasi dan internet dapat diterapkan dalam layanan bimbingan dan konseling seperti layanan informasi, layanan konseling, layanan konsultasi, layanan perencanaan, penempatan dan tindak lanjut dan layanan evaluasi. Berdasarkan hal tersebut maka bimbingan dan konseling dapat dikatakan dapat menjawab perkembangan teknologi saat ini. Bimbingan dan konseling berfungsi sebagai fasilitator yang baik bagi individu maupun lembaga. Dalam menjalankan fungsinya, layanan bimbingan dan konseling mempermudah individu dalam pencapaian kehidupan yang bahagia dan sejahtera serta mempermudah lembaga penyelenggara mencapai tujuan dan visi misinya TimDosenIKIP, 1995. Sebagaimana pendapat Edward C. Glanz dalam Tidjan dkk., 1993: 13 memandang bahwa layanan bimbingan dan konseling berfungsi sebagai jembatan penghubung antara proses sosialisasi dengan proses individualisasi dalam pendidikan. Di SMP Negeri 1 Piyungan terdapat tiga guru bimbingan dan konseling, dalam pelaksanaannya guru bimbingan dan konseling tidak memiliki kesempatan memberikan layanan secara klasikal di kelas. Dari hasil wawancara mengenai bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan, beberapa siswa masih memiliki pandangan bahwa bimbingan dan konseling adalah sebuah ancaman yang menakutkan dan berkaitan dengan individu yang bermasalah. 5 Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa SMP Negeri 1 Piyungan memaparkan bahwa para siswa cenderung memiliki masalah yang perlu diselesaikan, akan tetapi para siswa memiliki ketakutan dan kekhawatiran apabila masuk ke ruangan bimbingan dan konseling. Pandangan para siswa yakni bimbingan dan konseling seperti polisi sekolah yang bertugas memberikan poin untuk pelanggaran tata tertib, sehingga siswa menjadi kurang respon dengan guru bimbingan dan konseling di SMP N 1 Piyungan. Minimnya pengetahuan siswa tentang bimbingan dan konseling menjadikan siswa cenderung tidak tahu akan manfaat bimbingan dan konseling dan tidak memanfaatkan secara maksimal layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan dari hasil wawancara siswa mengenai bimbingan dan konseling diatas, dapat disimpulakan bahwa bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan masih memiliki banyak kekurangan, untuk menjawab kekurangan tersebut SMP N 1 Piyungan membutuhkan media bimbingan dan konseling penghubung antara murid dan guru bimbingan dan konseling. Media website untuk bimbingan dan konseling dapatmenjadi salah satu alternatif media penghubung tersebut.Penerapan penggunaan media bimbingan dan konseling dalam bentuk website di SMP N 1 Piyungan diprediksikan mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling.Hal ini didukung dengan mudah dan cepatnya akses internet yang terdapat di SMP N 1 Piyungan serta akses jaringan internet global yang semakin mudah, sehingga guru bimbingan dan 6 konseling dapat memanfaatkannya untuk semakin mengembangkan media website bimbingan dan konseling. Memanfaatkan dan penggunaan media website dirasa akansangat perlu dan menjawab kekurangan proses bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan, seperti halnya manfaat yang telah dibahas dihalaman 3. Media website ini digunakan untuk mempermudah komunikasi antar siswa dan guru bimbingan dan konseling misalnya konsultasi permasalahan pribadi, belajar, sosial dan karir. Penggunaan media website untuk layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan sangat mendapat dukungan dari guru bimbingan dan konseling dan siswa, akan tetapi guru bimbingan dan konseling masih memiliki kendala yakni belum begitu memahami bagaimana cara pengoprasionalan website yang efektif terutama dalam layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan siswa dan guru bimbingan dan konseling mengenai mediawebsite untuk layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan, menurut siswa dengan website maka siswa akan lebih mudah berinterkasi dan dapat lebih terbuka mengenai masalah yang dihadapinya, sedangkan menurut guru bimbingan dan konseling mengenai penggunaan media website untuk layanan bimbingan dan konseling,guru bimbingan dan konseling sangat mendukung dan membutuhkan media website untuk layanan bimbingandan konseling karena selain untuk mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat juga karena media website tersebut mampu meringankan beban guru bimbingan 7 dan konseling untuk kedepannya, seperti dalam pendataan siswa, penyimpanan data, penyampaian materi dan layanan. Bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan belum mempunyai website, hal ini tidak sesuai apabila dibandingkan dengan pembelajaran di SMP Negeri 1 Piyungan yang sudah menggunakan teknologi atau berbasis media teknologi. Fasilitas di SMP Negeri 1 Piyungan setiap kelas tersedia satu komputer dan 1 LCD yang berguna untuk mempermudah proses penyampaian materi guru terhadap siswa. Pihak sekolah juga telah menyediakan fasilitas hotspotwifi untuk mempermudah kegiatan siswa dan guru dalam mengakses informasi. Hal tersebut selaras dengan hasil observasi dan wawancara yang menunjukkan bahwa warga sekolah menggunakan fasilitas hotspotwifi dengan intesitas rutin. Hal ini menjadikan ketertarikan peneliti untuk mengoptimalkan fasilitas internet dengan mengembangkan media website untuk layanan bimbingan dan konseling. Pengembangan media website di SMP Negeri 1 Piyungan juga didukung dengan visi SMP Negeri 1 Piyungan yakni berprestasi berdasarkanIMTAQ, berkarakter Indonesia, berwawasan IPTEK dan terciptanya lingkungan yang sehat. Penelitian-penelitianyang membuktikan bahwa website dapat meningkatkan layanan di bidang bimbingan dan konseling telah banyak dilakukan, diantaranya oleh Rafiqoh Hadiyati 2013 menyatakan pengembangan website layanan laboratorium BK yang berisi informasi mengenai laboratorium bimbingan dan konseling serta layanan-layanan bimbingan dan konseling efektif untuk meningkatkan layanan di bidang 8 bimbingan dan konseling, terbukti berdasarkan hasil uji coba lapangan. Penelitian lain dilakukan Faiz Mudhoki 2009 tentang pengembangan papan bimbingan online webblog yang menyatakan selain sebagai sumber layanan informasi, blog dapat dijadikan sebagai media interaksi antara guru bimbingan dan konseling dan siswa. Penelitian tersebut selaras dengan penelitian terkait inovasi layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh Darimun dan Rahman dalam Rofiqoh Hadiyati, 2013: 5 bahwa layanan bimbingan dan konseling berbasis internet dengan menggunakan cybercounseling cukup efektif dalam meningkatkan layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan, penelitian tentang pemanfaatan media website sebagai media bimbingan dan konseling terbukti efektif meningkatkan layanan bimbingan dan konseling secara profesional. Berdasarkan hasil wawancara dan berbagai masalah yang ada di lapangan serta penelitian yang sebelumnya, peneliti memiliki ketertarikan untuk mengembangkan layanan bimbingan dan konseling dengan internet yakni media website. Dengan menggunakan website, guru bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Guru bimbingan dan konseling dapat memilah dan memilih masalah dan lebih mudah untuk membuat perencanaan pemberian layanan yang berbasis need assesment oleh siswa, selain itu komunikasi antara siswa dan guru bimbingan dan konseling akan menjadi lebih mudah, siswa lebih terbuka mengenai masalah yang dihadapinya, sehingga siswa dapat 9 menyelesaikan masalah secara mandiri dan dapat menjalankan tugas perkembangan secara optimal. Dari penjabaran uraian yang telah dikemukakan, diharapkan dengan adanya media website untuk layanan bimbingan dan konselingdapat meningkatkan layanan di bidang bimbingan dan konseling, sehingga siswa yang beranggapan guru bimbingan dan konseling hanya sebagai pemberi hukuman atau polisi sekolah akan mengerti manfaat dari bimbingan dan konseling yang sebenarnya.

B. Identifikasi Masalah