28
B. Tinjauan Teori Mengenai Pengembangan Website 1. Pengembangan Media Website
Pengertian pengembangan menurut bahasa dan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah proses, cara, pembuatan pengembangan.
Menurut istilah, pengembangan merupakan upaya meningkatkan mutu bahasa agar dapat digunakan untuk keperluan di kehidupan masyarakat
modern. Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan
Azhar Arsyad, 2011: 3. Menurut Miarso dalam Mochamad Nursalim 2013: 5 media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran,perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar, sedangkan menurut Criticos dalam
Daryanto 2011: 4 menyatakan media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan. Berdasarkan
beberapa pendapat yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa media adalah alat, sarana, perantara, dan penghubung
untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan message dan gagasan kepada penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.
29 Website menurut Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana
Komputer 2004: 6 adalah sebuah tempat dalam world wide web www yang mana homepage menjadi sebuah organisasi atau individu berada,
sedangkan website menurut Budi Sutedjo 2002 merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data, teks, gambar, data animasi,
suara, dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun yang bersifat dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling
terkait dengan
jaringan-jaringan halaman
hyperlink. Hyperlink,
bermanfaat bagi pengguna dalam mengakses informasi dengan cara surfing yaitu memperoleh informasi dengan meloncat dari satu halaman ke
halaman lain tanpa batas ruang dan waktu. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat
disimpulkan bahwa website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs yang saling berhubungan, yang berada di dalam world wide web www di
dalam internet.
2. Unsur-unsur dan Tahap Pembuatan Website
Dalam pembuatan website terdapat unsur-unsur dan tahapan dalam pembuatannya. Menurut Hendra W Saputro 2007 mengemukakan unsur-
unsur yang ada dalam penyediaan website antara lain : a. Nama domainUniform Resource Locator URL dan Web Hostingyaitu,
alamat unik di dalam dunia maya internet yang berguna untuk menemukan sebuah website. Umumnya URL ini di perjual-belikan
30 dengan sistem sewa tahunan dan biasanya di belakang URL ini
mempunyai akhiran sesuai dengan lokasi kepentingan atas di buatnya website tersebut, seperti : .co.id, .sch, .org, .net, .com, sedangkan Web
Hosting merupakan ruang yang terdapat dalam hardisk sebagai tempat penyimpanan data, file, video, email, database yang nantinya akan
ditampilkan di dalam website peneliti. b. Rumah tempat web Web Hosting yaitu, layanan penyewaan ruang
simpan data space yang digunakan untuk menyimpan data-data website agar halaman website tersebut dapat diakses dari mana saja.
Data web tersebut meliputi file-file html,php, script, cgi script, css, images, database dan file lain yang dibutuhkan untuk menampilkan
halaman web. c. Bahasa program scripts programme yaitu, bahasa yang digunakan
untuk menerjemahkan setiap perintah pada saat website tersebut sedang dijalankan sehingga membentuk kolaborasi tampilan yang indah
bernama situswebsite. Contoh dari bahasa program yakni html, php, java script, xml dan lain sebagainya.
d. Desainwebsitemerupakan hal yang penting, faktor user friendly dan beragam konten yang bermanfaat harus diterapkan dalam pembuatan
desain sebuah website. Membuat pemakai website merasa nyaman dan mudah dalam penggunaannya membuat pemakai website akan terus
mengunjunginya.
31 e. Program transfer data ke pusat data yaitu, FTP File Transfer Protocol
yang merupakan akses yang diberikan pada saat memesan web hosting, FTP berguna untuk memindahkan file-file website yang ada pada
komputer ke pusat web hosting agar dapat terakses ke seluruh dunia. Setelah
memenuhi unsur-unsur
pembuatan website,
peneliti hendaknya menyiapkan tahapan dalam pembuatan website agar kelakdapat
menjadi website yang mempunyai karakter yang jelas. Menurut Isak Rickyanto dalam Rofikoh Hadiyati 2013: 35-37 tahap persiapan
pembuatan website meliputi: a. Merumuskan tujuan pembuatan website
Merumuskan tujuan membuat website berdasarkan isi maupun tujuan, suatu website : websitemarketing, websitecostomer service,
websitee-commerce, website informasi atau berita. b. Menentukan isi website
Faktor yang paling penting dalam suatu website adalah isi dari website itu sendiri.Hal tersebut berkaitan dengan manfaat yang akan
diperoleh pengunjung dari sebuah website. c. Menentukan target penunjang
Meskipun suatu website mempunyai sikap terbuka dalam arti sebuah website bebas dikunjungi oleh semua orang, namun alangkah
baiknya apabila dalam pembuatan website perlu dilakukan gambaran target yang akan dituju oleh sebuah website.Alasan ini lebih di dasarkan
32 pada penggunaan hardware dan aplikasi browser yang berbeda dengan
setiap penunjang. d. Merumuskan strukturwebsite
Struktur website diperlukan untuk memberikan kemudahan dalam mengelola suatu website. Tentunya struktur tersebut harus disesuaikan
dengan isi dari website. Dengan memiliki struktur yang terorganisir dengan baik, suatu website akan memberikan kemudahan dalam
navigasi, editing dan pemeliharaan website tersebut. e. Desainwebsite
Faktor keindahan desain tampilan dari suatu website merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam menentukan keberhasilan
suatu website, selain faktor kecepatan loading.
3. Aspek dan Kriteria Media Layanan Bimbingan dan Konseling
Dalam pembuatan website layanan bimbingan dan konseling, tidak serta
merta website dapat langsung dibuat, akan tetapi dalam
pembuatannya harus memiliki sebuah kriteria kualitas yang mana agarwebsitedapat dikatakan berhasil. Ada beberapa pendapat yang
memaparkan tentang kriteria kualitas yang harus dihasilkan sebelum digunakan pada pengguna. Walker Hess dalam Adil Azhar, 2009: 26,
yang mengatakan bahwa untuk mengetahui kualitas multimedia dalam pembelajaran harus melihat kriteria sebagai berikut :
33 a. Kualitas materi dan tujuan, yang meliputi: ketetapan, kepentingan,
kelengkapan, keseimbangan, daya tarik, kewajaran, dan kesesuaian
dengan situasi siswa.
b. Kualitas pembelajaran,
yang meliputi:
memberikan kesempatan
belajar, memberikan
bantuan untuk belajar, kualitas motivasi,
fleksibilitas instruksionalnya, hubungan dengan progam pengajaran lainnya, kualitas tes dan penilaiannya, dapat memberikan dampak bagi
siswa, dan kualitas teknis lain yang lebih spesifik.
c. Kualitas teknis,
yang meliputi:
keterbacaan, kemudahan
menggunakan, kualitas tampilan atau tayangan, kualitas penanganan respon
siswa, kualitas
pengelolaan pemogramannya,
kualiatas
pendokumentasiannya, dan kualitas teknis lain yang lebih spesifik.
Pendapat lain menurut Newby, et al. 2000: 116-117 yang mengatakan
bahwa untuk
mengetahui kualitas
multimedia harus
mempertimbangkan tiga hal yaitu :
a. Methot, yaitu
teknik dan
prosedur yang
digunakan dalam
pembelajaran kerjasama, game, presentasi atau diskusi. b. Media, yaitu media yang harus digunakan dalam pembelajaran untuk
menarik minat siswa multimedia, video, teks, gambar dan animasi. c. Material, yaitu isi pembelajaran yang meliputi motivasi, orientasi,
informasi, aplikasi dan evaluasi. Menurut Ade Koesnandar 2004: 2-5, yang mengatakan bahwa
untuk mengetahui kualitas multimedia dapat ditinjau dari tujuan hal, yaitu:
34 a. Instructional
Design yang
meliputi; kelengkapan
komponen instruksional, kejelasan tujuan, kejelasan uraian materi, pemberian
latihan, pemanfaatan aspek-aspek pedagogis, ketepatan evaluasi, konsistensi antara tujuan. Materi dan evaluasi, pemberian contoh dan
non-contoh, serta motivasi. b. Content yang meliputi; kebenaran isi, kecukupan materi, keleluasaan
dan kedalaman, urgensi tiap materi, dan aktualitas up to date. c. Curriculum yang meliputi; kejelasan sasaran, kejelasan tujuan
pembelajaran, cakupan materi, struktur materi, kaitan antar materi, kecepatan evaluasi, konsistensi antara tujuan, materi dan evaluasi.
d. Communication yang
meliputi; struktur
program linier and
branching, penjelasan atau uraian, penggunaan bahasa verbal maupun
visual, komunikatif,
logika berpikir
pemrograman, interaktivitas,
antisipasi respon
terhadap respon,
pemanfaatan karakteristik media, dan pemberian tantangan.
e. Cosmetic yang meliputi; tampilan screen design, latar belakang, grafis, teks, font, animasi, movie, warna, suara, musik, navigasi, dan
format sajian. f.
Compatibility yang meliputi; efektivitas dibanding media yang lain, compatibility dibanding software sebelumnya dan user friendly.
g. Creativity yang meliputi; sesuatu yang baru, aktual, orisinil, dan unik atau berbeda.
35 Dari penjelasan mengenai aspek-aspek yang digunakan dalam
penilaian media
pembelajaran, dapat
disimpulkan bahwa
untuk menentukan kriteria kualitas yakni berdasarkan kebutuhan. Hal ini sama
dengan penentuan kriteria kualitas dari website layanan bimbingan dan konseling, akan tetapi aspek-aspeknya berbeda. Menurut Rofiqoh Hadiyati
dalam penelitiannya mengenai website laboratorium BK 2013: 43 untuk mengetahui komponen kriteria kualitas website yang baik dapat dilihat dari
aspek kualitas tampilan, aspek kualitas isi materi, aspek aksebilitas, aspek interaksi dan kemudahan penggunaan, aspek layanan, aspek pemrograman.
Aspek-aspek kriteria kualitas media website layanan bimbingan dan konseling di SMP N 1 Piyuangan adalah bebagai serikut :
a. Aspek kualitas tampilan 1 Tampilan header logo
2 Komposisi sajian pada halaman web 3 Ketepatan pemilihan komposisi warna pada website
4 Ketepatan pemilihan jenis dan ukuran huruf 5 Kemenarikan gambar pada materi
6 Kualitas tampilan website 7 Ketepatan tata letaklayoutcontent
8 Ketepatan letak teks dan gambar 9 Kejelasan dan kelugasan bahasa
b. Aspek kualitas isi materi 1 Kesesuaian materi dengan layanan bimbingan
36 2 Kemenarikan materi
3 Keberadaan isi dan kekinian materi 4 Kualitas penyajian materi layanan bimbingan dan konseling
5 Kelugasan dan kejelasan materi 6 Ketepatan pemilihan gambar dan animasi
7 Kesesuaian materi untuk siswa SMP 8 Tingkat kemudahan materi untuk dipahami
9 Kejelasan prosedur layanan kotak masalah 10 Kemudahan pemilihan materi layanan
11 Kejelasan sasaran program 12 Penumbuhan motivasi belajar
13 Kebermanfaatan materi c. Aspek aksesibilitas
1 Kemudahan pemakaian pemilihan info menu 2 Pengambilan data oleh pengguna
3 Konsistensi navigasi 4 Aspek interaksi dan kemudahan penggunaan
5 Tingkat interaktivitas dengan media lain 6 Tingkat kemudahan layanan konsultasi atau kotak masalah
d. Aspek kualitas layanan 1 Kejelasan petunjuk layanan
2 Tingkat kebermanfaatan
materi layanan
bimbingan dalam
kehidupan sehari-hari
37 3 Kebermanfaatan produk layanan bimbingan dan konseling
4 Kemudahan dan kebermanfaatan layanan konsultasi melalui kotak masalah
5 Kebermanfaatan cakupan materi layanan 6 Kebermanfaatan layanan melalui media lain
e. Aspek pemograman 1 Kemudahan penggunaan media
2 Kemudahan memilih menu 3 Efektivitas bahasa dalam pemaparan materi
4. Gambaran Website Layanan Bimbingan dan Konseling
Seperti yang sudah dijelaskan di atas mengenai layanan bimbingan dan
konseling dan
website, dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan tiga layanan yang digunakan didalam website yakni layanan
orientasi, layanan informasi, dan layanan konseling individu. Adapun bahan materi layanan bimbingan dan konseling dalam website adalah
sebagai berikut : a. Layanan orientasi yang mencakup sejarah sekolah, peraturan sekolah
dan program-program yang dilakukan sekolah. b. Layanan informasi, ini mencakup informasi yang dibutuhkan oleh
siswa seperti halnya informasi tentang pribadi, sosial, belajar dan karir serta informasi dalam lingkup sekolah seperti nilai ujian, try out,
PPDB SMASMK da info dari kemendiknas.
38 c. Layanan konseling individu, layanan berupa konseling menggunakan
email. sedangkan konten-konten website layanan bimbingan dan konseling di
SMP Piyungan 1 Bantul adalah sebagai belikut : a. Beranda: berisi tentang informasi sekolah mengenai sejarah sekolah,
ekstrakurikuler, prestasi sekolah. Informasi didalam home lebih bersifat fleksibel karena harus mengikuti informasi yang dibutuhkan
siswa sewaktu-waktu update. b. Berita: berisi tentang informasi keseluruhan yang terdapat di home.
c. Profil: profil dalam website layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan berisi tentang profil guru bimbingan dan konseling,
pengertian mengenai
bimbingan dan konseling dan visi, misi bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan.
d. Konseling: konten konseling berisi layanan konseling individu yang berbentuk konseling dengan menggunakan email.
e. Layanan Informasi:
dalam layanan
informasi berisi
informasi mengenai PPDB SMA dan SMK Kota Yogyakarta, informasi
Kemendiknas dan materi layanan bimbingan pribadi, belajar, sosial dan karir.
f. Tes Psikologi: konten tes psikologi dalam website layanan bimbingan
dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan berisi tes IQ, tes bakat dan tes minat akan tetapi tes tersebut kurang akurat karena hanya
39 bertujuan untuk menarik siswa agar berkunjung ke website layanan
bimbingan dan konseling di sekolahnya. g. Kotak Saran: dalam website berfungsi seperti kotak masalah, siswa
bebas memberikan masukan mengenai masalah yang mencakup proses pembelajaran di sekolahnya.
h. Downloadunduh Materi: berisi tentang materi-materi bimbingan pribadi, sosial, karir dan belajar yang dapat diunduh sesuai dengan
kebutuhan siswa.
C. Kerangka Berpikir