41 40
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Uraian Singkat Materi
1. Karakteristik Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan orang-orang di lingkungannya, dan peserta didik dengan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan berbasis aktivitas agar memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk mengembangkan kreativitas, prakarsa, dan
kemandirian yang sesuai dengan potensi, bakat, minat, dan perkembangan isik serta psikologis peserta didik.
Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran berbasis aktivitas.
a. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas
1. interaktif dan inspiratif; 2. menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif; 3. kontekstual dan kolaboratif;
4. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan
5. sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan isik serta psikologis peserta didik.
b. Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:
1. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu; 2. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
3. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; 4. pembelajaran berbasis kompetensi;
5. pembelajaran terpadu; 6. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki
kebenaran multi dimensi; 7. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
8. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard- skills dan sot-skills;
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan ing ngarso sung tulodo, membangun kemauan ing madyo mangun karso, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran tut wuri handayani;
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
eisiensi dan efektivitas pembelajaran; 13. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik; dan 14. suasana belajar menyenangkan dan menantang.
A.
43 42
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
2. Higher Order hinking Skills HOTS
Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan karakteristik sosiologi, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi
HOTS. Anderson mengkategorikan tingkat berpikir seperti dalam tabel berikut.
Tabel 5. Deskripsi Kemampuan Kognitif
Kategori Deskripsi
Mengingat Remember
Menyajikan fakta dari ingatan mengenai fakta pentingrecognizing; memanggilrecallingretrieving
Memahami Understand
Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-katakalimat sendiri interpretasiinterpreting, memberi contohillustrating, mengkalsiikasi
classifyingcategorizing, meringkassummarizingabstracting, menyimpulkan concludingektrapolatinginterpolating, predicting, membandingkan
comparingcontrastingmappingmatching, menjelaskanconstructing model e.g. cause-efect
Menerapkan Apply
Melaksanakan executing, menggunakan prosedur implementing untuk suatu situasi baru melakukan, menerapkan
Menganalisis Analyze
Mengelompokkan informasifenomena dalam bagian-bagian penting diferentiatingdiscriminatingfocusingselecting, menentukan keterkaitan
antar komponen organizinginding coherenceintegratingoutlining structuring, menemukan pikiran pokokbiasnilai penulis attributing
deconstructing
H O
T S
Mengevaluasi Evaluate
Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraianfakta checking coordinatingdetectingmonitoringtesting, menilai metode mana yang paling
sesuai untuk menyelesaikan masalah critiquingjudging
Mencipta Create
Mengembangkan hipotesis generating, merencanakan penelitian planning designing, mengembangkan produk baru producingconstructing
Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 5 di atas, ada kemampuan berpikir yang lebih tinggi higher order thinking skills HOTS yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan
untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, maka dalam pembelajaran Anda dianjurkan untuk mendorong peserta didiknya memiliki kemampuan tersebut dengan menyajikan
pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” yang dikembangkan dari KD-KI 3.
Contoh kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi HOTS pada mata pelajaran sosiologi.
Pada KD 3.5 kelas XII mengevaluasi aksi pemberdayaan komunitas sebagai bentuk kemandirian dalam menyikapi ketimpangan sosial.
Sekelompok peserta didik melakukan aksi pemberdayaan komunitas di lingkungan tempat tinggalnya. Komunitas yang menjadi objek pemberdayaan yaitu kelompok ibu-ibu yang kurang mampu secara
ekonomi. Sekelompok peserta didik tersebut mengientiikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi tersebut.
Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru dalam pembelajarannya disesuaikan dengan karaktristik kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebagai contoh, agar karakteristik
pembelajaran kontekstual dan kolaboratif dapat terlaksana, maka guru harus dapat mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekitar kontekstual, serta
dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan peserta didik untuk dapat berkolaborasi antar sesamanya, misalnya kerja kelompok atau grup diskusi.
Berikut adalah contoh pembelajaran sosiologi di kelas X yang memiliki karakteristik kontekstual dan kolaboratif dalam mata pelajaran, salah satu contoh karakteristik pembelajaran pada kurikulum 2013
kontekstual dan kolaboratif pada mata pelajaran Sosiologi kelas X KD 3.2, yaitu:
Pembelajaran Sosiologi dengan karakteristik kontekstual: Melakukan observasi atau pengamatan terhadap proses interaksi yang terjadi di lingkungan keluarga
masing-masing. Peserta didik melakukan identiikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses interaksi sosial.
Pembelajaran Sosiologi dengan karakteristik kolaboratif: Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan hasil observasi atau pengamatan tentang proses interaksi
sosial di lingkungan keluarga dan menyajikan hasil diskusinya di depan kelas.
Peserta didik dihadapkan pada permasalahan berikut;
Diperlihatkan video interaksi sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat
Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah di atas, tersirat dalam beberapa pertanyaan berikut. 1.
Peserta didik memahami konsep tentang dasar tentang interaksi sosial 2.
Mengamati tayangan video tentang interaksi sosial 3.
Mengidentiikasi faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya interaksi sosial 4.
Tujuan apa saja yang ingin dicapai dari interaksi sosial tersebut 5.
Mengidentiikasi faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial Silahkan pelajari kembali jawaban dari permasalahan di atas, pada buku Sosiologi kelas X.
45 44
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Kelompok peserta didik tersebut melakukan identiikasi terhadap kondisi tersebut. Hasil identiikasi tersebut antara lain:
a. Pendidikan rendah
b. Kurangnya keterampilan dalam meningkatkan perekonomian keluarga
c. Memiliki motivasi tinggi untuk meningkatkan perekonomian keluarga
Selanjutnya kelompok peserta didik tersebut merancang aksi pemberdayaan yang akan dilakukan serta merencanakan strategi apa yang akan diterapkan.
Selanjutnya melakukan aksi pemberdayaan terhadap kelompok ibu-ibu yang kurang mampu tersebut melalui kegiatan melatih keterampilan membuat kue dll.
Setelah diberi pelatihan keterampilan pembuatan kue tersebut, kelompok ibu-ibu masih mengalami kesulitan dalam membuat kue tersebut.
a. Kelompok Peserta didik tersebut mengevaluasi aksi pemberdayaan yang sudah dilakukan dari sisi
komunitas yang diberdayakan, untuk memastikan hal itu perlu ada kriteria, maka perlu ada kriteria komunitas yang layak diberdayakan.
b. Kelemahan dan kelebihan dari komunitas tersebut apakah komunikasi yang diperoleh dari
komunitas tersebut dari sisi plus minus nya sudah lengkap atau belum c.
Mengevaluasi penerapan strategi yang dilakukan apakah sudah berbasismengacu pada informasi tentang kelemahan atau kelebuhan komunitas
d. Bagaimana hasil pemberdayaan yang dilakukan, efektif atau tidak bisa meningkatkat status
perekonomian atau tidak e.
Kendala-kendala apa yang dihadapi selama melaksanakan pemberdayaan Berikut adalah contoh-contoh soal HOTS yang sesuai dengan KD 3.5 mata pelajaran sosiologi di atas.
Permasalahan Pemberdayaan komunitas
Sekelompok peserta didik ditugaskan untuk melakukan pemberdayaan komunitas pada sekelompok anak jalanan yang tinggal di daerah pinggiran. Anak jalanan tersebut rata-rata adalah
anak-anak putus sekolah yang aktivitas sehari-harinya menjadi pengamen, peminta-minta, pemulung atau bahkan hanya berkumpul dengan teman-temannya di perempatan jalan raya.
Kelompok peserta didik ini sebelumnya melakukan observasi dan kemudian merancang serta merencanakan kegiatan pemberdayaan apa yang akan dilaksanakan.
Mereka menyepakati untuk melakukan aksi pemberdayaan dalam bentuk membantu kelompok anak jalanan itu dengan kegiatan belajar baca tulis yang dilakukan secara terjadwal.
Setelah dilaksanakan beberapa kali, respons dan motivasi anak jalanan untuk mengikuti kegiatan belajar baca tulis tersebut sangat rendah. Hal ini terbukti hanya sedikit dari sasaran anak jalanan
yang mengikuti kegiatan belajar baca tulis.
Berdasarkan deskripsi di atas mengapa proses pemberdayaan tersebut gagal? Jelaskan
3. Model-model Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga besaran kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan secara
berurutan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran saat itu.
a. Kegiatan Pendahuluan