Pembangunan Kesejahteraan TINJAUAN PUSTAKA

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembangunan Kesejahteraan

Kesejahteraan suatu bangsa menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh semua bangsa- bangsa di dunia termasuk Negara Indonesia. Untik mencapai kesejahteraan tersebut pembangunan dilaksanakan di segala bidang kehidupan seperti di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, keamanan, dan di bidang-bidang lainnya yang bertujuan untuk mencapai tujuan kesejahteraan fisik dan non fisik, atau material dan spiritual. Pada umumnya untuk perbandingan antar Negara mengenai keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh sebuah negara dapat menggunakan beberapa indikator. Pembangunan nasional di Indonesia dalam perkembangannya dapat dicatat dilaksanakan secara terencana serta berkesinambungan seperti yang diketahui melalui tahapan Repelita Rencana Pembangunan Lima Tahun yang dimulai pada tahun 1969 pada era pemerintahan Presiden Suharto yang mencapai tahapan Repelita samlai ke 6 Repelita yaitu sekitar 30 tahun. Repelita pada era Presiden Suharto tersebut dilaksanakan sampai mencapai tahapan Repelita 6, artinya selama 30 tahun proses pembangunan yang dilaksanakan memiliki target-target pencapaian sesuai dengan tujuan pada masing-masing tahapan Repelita tersebut. Jika dilihat pada pemerintahan setelah Presiden Suharto, rencana pembangunan tersebut tidak disebut lagi sebagai Repelita namun dengan sebutan yang berbeda-beda sesuai dengan presiden yang memimpin setelah era tersebut. Walaupun pembangunan dilaksanakan diberbagai bidang pembangunan, namun pembangunan ekonomi sepertinya dapat dikatakan sebagai hal mendasar yang perlu dicapai untuk dapat mempermudah pencapaian tujuan-tujuan pembangunan lainnya. Tanpa keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi, maka kiranya akan menjadi sangat sulit untuk mencapai tujuan pembangunan lainnya seperti di bidang pendidikan, kesehatan, perumahan dan di bidang lainnya. Dengan demikian pembangunan di bidang ekonomi dapat dikatakan menjadi dasar pembangunan di bidang-bidang lainnya. Dengan kata lain kesejahteraan di bidang ekonomi akan dapat memicu kesejahteraan di bidang-bidang lainnya, dan kesejahteraan yang ingin dicapai dalam pembangunan yang dilaksanakan adalah kesejahteraan di bidang ekonomi dan non ekonomi. Dalam pelaksanaan pembangunan ini peran pemerintah menjadi sangat penting baik sebagai pelaku dalam melaksanakan 10 pembangunan tersebut juga sebagai pengawas, seperti yang disampaikan oleh Ananta 1992 mengutip pendapatan Keynes bahwa perlu ada campur tangan pemerintah didalamnya, dan tidak hanya semata-mata mengandalkan pada mekanisme pasar. Keterlibatan pemerintah tidak hanya dalam pembangunan ekonomi, juga dalam pembangunan sektor-sektor lainnya, seperti keterlibatan pemerintah dalam komunikasi, informasi, dan edukasi KIE dalam program-program tertentu seperti pada program-program kependudukan Singarimbun, 1996.

2.2 Indikator Keberhasilan Pembangunan 1 Indikator Ekonomi