commit to user Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul Hubungan Pemberian Susu Formula dengan Tahap Perkembangan Bayi Usia 0-6 Bulan di RSU Assalam
Gemolong.
B. Rumusan Masalah
Adakah hubungan
pemberian susu
formula dengan
tahap perkembangan bayi usia 0-6 bulan di RSU Assalam Gemolong?
C. Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pemberian susu formula dengan tahap perkembangan bayi usia 0-6 bulan di RSU Assalam Gemolong
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui dampak pemberian susu formula terhadap perkembangan
bayi usia 0-6 bulan di RSU Assalam Gemolong b
Mengetahui tahap perkembangan bayi usia 0-6 bulan di RSU Assalam Gemolong
c Menganalisis hubungan pemberian susu formula dengan tahap
perkembangan bayi usia 0-6 bulan di RSU Assalam Gemolong
D. Manfaat Penelitian
a Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan tentang hubungan pemberian susu formula dengan tahap perkembangan
bayi usia 0-6 bulan.
commit to user b
Aplikatif a
Bagi institusi Menambah bahan pustaka dan kajian tentang susu formula dan tahap
perkembangan serta sebagai referensi bagi pihak lain yang ingin meneliti hal yang sama di kemudian hari.
b Bagi masyarakat
Meningkatkan pengetahuan tentang dampak pemberian susu formula serta
penilaian tahap
perkembangan anak
dan mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
commit to user
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Konsep Susu Formula
a. Pengertian
Susu formula adalah susu yang dirancang khusus untuk meniru ASI dan memiliki kandungan nutrien yang hampir sama walaupun tidak
mengandung antibodi yang terdapat dalam ASI Handayani, 2005. b.
Tujuan dan Manfaat Pemberian Susu Formula Susu formula dibuat dengan komposisi yang diterapkan
mendekati atau hampir sama dengan komposisi ASI guna memenuhi segala kebutuhan nutrisi bayi Krisnatuti, 2008. Susu formula tidak
dapat dipergunakan sebagai pengganti ASI, tetapi dipergunakan sebagai pelengkap makanan bayi.
c. Menurut Pudjiadi 2005, Jenis susu formula antara lain:
1 Formula adaptasi
Susu yang disesuaikan untuk bayi baru lahir sampai umur 6 bulan. Susunan formula adaptasi sangat mendekati susunan ASI
sehingga tidak memberatkan fungsi pencernaan dan ginjal bayi yang belum sempurna.
commit to user 2
Formula awal lengkap
Formula awal lengkap
complete starting formula
berarti susunan zat gizinya lengkap dan pemberiannya dapat dimulai setelah
bayi dilahirkan. Serta dibuat dengan kadar protein yang lebih tinggi dan tidak disesuaikan dengan ASI.
3 Formula
Follow-Up
Formula
follow-up follow-up
diartikan lanjutan, mengganti formula bayi yang sedang dipakai dengan formula tersebut. Formula
ini diperuntukan bagi bayi berumur 6 bulan keatas. d.
Perbandingan komposisi zat gizi antara ASI dan susu formula Tabel II.1 Perbandingan Komposisi Zat Gizi antara ASI dan Susu
Formula Krisnatuti, 2008
Komposisi g100ml ASI g100ml
Susu Formula g100ml Lemak g
3,0-5,5 1,3-3,6
Protein g
§ whey
§ kasein
1,1 0,7
0,4 3,3
0,6 2,7
Karbohidrat kkal 6,6-7,1
7,32-9,6 Mineral
§ Na mg
§ K mg
§ Ca mg
§ Pmg
§ Cl mg
§ Mg mg
§ Fe mg
§ Cu
g §
Zn mg §
Mn g
0,2 10
40 30
10 30
4 0,2
- -
- 0,3-0,6
24-33 61-112
41-102 36-90
41-71 4-7
0,7-1,0 3,5-5,0
0,1-0,3 4-6,9
commit to user
Vitamin
§ A SI
§ D SI
§ B
1
mg §
B2 mg §
C mg §
B6 mg §
B12 g
§ Niasin
§ pantotenat A
g §
asam Folat g
§ biotin mg
150-270 6
0,017 0,03
4,4 0,02
0,04 0,17
0,24
0,2 0,2
60 2
0,03 0,17
1 0,07
0,3 0,1
0,34 0,2
3,0
Keterangan: SI : standar internasional
g : gram
mg : miligram ϻg : mikrogram
e. Menurut Pudjiadi 2005, keadaan yang memungkinkan Ibu untuk
memberi susu formula pada bayi antara lain: 1
Berhubungan dengan penyakit ibu dan dilarang oleh dokter untuk menyusui
2 Bayi yang dilahirkan dengan kelainan metabolik bawaan yang akan
bereaksi jelek jika bayi tersebut mendapat ASI 3
Ibu sedang di rawat di rumah sakit dan di pisahkan dari bayinya 4
Produksi ASI tidak cukup atau bahkan tidak keluar sama sekali 5
Ibu bekerja
commit to user f.
Resiko pemberian susu formula 1
Untuk bayi dan anak-anak: Meningkatkan risiko asma, alergi, ISPA, oklusi gigi pada anak, kurang gizi atau gizi buruk, kanker pada anak,
penyakit kronis, diabetes, kardiovaskuler, obesitas, infeksi saluran pencernaan, kematian, otitis media dan infeksi saluran telinga, efek
samping kontaminasi lingkungan serta menghambat perkembangan kognitif.
2 Untuk ibu : meningkatkan risiko kanker payudara, kelebihan berat
badan, kanker ovarium dan kanker endometrium, osteoporosis, rheumatoid arthritis, stress dan kecemasan, diabetes, serta mengurangi
jarak alami kelahiran anak.
2. Konsep Perkembangan
a. Pengertian
Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.
Perkembangan berarti perubahan secara kualitatif. Jadi perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa centimeter pada tinggi badan
seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks Hurlock,
2008. Tujuan perkembangan adalah untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia hidup.
commit to user Perkembangan tidak diatur oleh pendewasaan internal ataupun
pendewasaan dari luar tetapi merupakan sebuah proses konstruktif yang aktif dimana anak-anak lewat aktivitas-aktivitas mereka sendiri
membangun struktur-struktur kognitif yang semakin berbeda dan komprehensif Crain, 2007.
b. Tujuan penilaian perkembangan
Perkembangan kesehatan memiliki rentang “normal’ yang lebar. Menurut Meadow 2005, tujuan dari penilaian perkembangan adalah:
1 Deteksi dini jika terjadi keterlambatan sehingga dapat segera
diberikan pertolongan saran, fisioterapi, alat bantu penglihatan, alat bantu pendengaran sedini mungkin
2 Untuk lebih meyakinkan kedua orang tua.
Ada 2 bagian penting dalam penilaian perkembangan, riwayat yang didapat dari orang tua dan hasil observasi dokter
c. Ciri-ciri perkembangan
1 Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti
dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin
2 Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu
perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju kearah kaudal atau dari bagian proksimal kebagian distal.
commit to user 3
Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan
melakukan hal yang sempurna 4
Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda
5 Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya
dimana tahapan perkembangan harus dilewati tahap demi tahap Hidayat, 2009.
d. Aspek-aspek perkembangan
1 Perkembangan fisik motorik:
Perkembangan motorik merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak
merupakan pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan motorik
meliputi: a
Perkembangan motorik kasar Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses
kematangan anak. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan
tubuh. Misalnya: kemampuan anak untuk duduk, berlari dan melompat.
commit to user b
Perkembangan motorik halus Perkembangan motorik halus dipengaruhi oleh kesempatan
anak untuk belajar dan berlatih. Perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-
otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu. Misalnya kemampuan menilis, menggunting dan menyusun balok.
2 Perkembangan emosi
Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai, merasa nyaman, berani, gembira, takut dan marah serta
bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang disekitarnya.
3 Perkembangan kognitif
Pada aspek kognitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah dan memahami
informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa bahasa lisan maupun
isyarat, memahami kata dan berbicara. 4
Perkembangan psikososial Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk
berinteraksi dengan lingkungannya.
commit to user e.
Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak menurut Hidayat 2009, antara lain:
1 Faktor herediter
Meliputi bawaan, jenis kelamin, ras dan suku bangsa. Ras atau suku bangsa memiliki peran dalam mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan, hal ini dapat dilihat pada suku bangsa tertentu yang memiliki kecenderungan lebih besar atau tinggi.
2 Faktor lingkungan
a Lingkungan prenatal: merupakan lingkungan dalam kandungan
mulai dari konsepsi sampai lahir yang meliputi : gizi pada waktu ibu hamil, lingkungan mekanis, zat kimia atau toksin, dan
hormonal. b
Lingkungan post natal: lingkungan setelah lahir yang meliputi budaya lingkungan, sosial ekonomi keluarga, nutrisi, iklim dan
cuaca c
Olahraga atau latihan fisik, posisi anak dalam keluarga, status kesehatan.
3 Faktor hormonal:
a Somatotropin: mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan dengan
menstimulasi terjadinya proliferasi sel kartilago dan sistem skeletal. b
Tiroid: menstimulasi metabolisme tubuh c
Glukokortikoid: menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis dan ovarium dan akan menstimulasi perkembangan seks.
commit to user f.
Penyebab gagalnya tumbuh kembang anak 1
Asupan makanan tidak adekuat: masalahkesulitan makan atau tidak diperhatikan, buruknya selera makan, masalah mekanis seperti:
sumbing palatum, palsi serebral 2
Muntah-muntah: refluks gastroesofageal, stenosis pilori, masalah pemberian makanan, intoleransi makanan
3 Gangguandefek pada sistem pencernaan atau sistem penyerapan:
fibrosis kistik, intoleransi makanan, diare infektif kronis 4
Gagal fungsi: infeksi kronis, gagal jantung, gagal ginjal, gangguan metabolik
5 Gangguan emosional
Meadow, 2005
3. Konsep Hubungan Pemberian Susu Formula dengan Tahap
Perkembangan
Pasca kelahiran menuntut bayi untuk mandiri. Semua pasokan oksigen, sari-sari makanan, sirkulasi darah, proses pembuangan serta
pengaturan temperatur masih tergantung pada ibu. Ketika dilahirkan, bayi harus berusaha melakukan berbagai hal tersebut dengan upayanya sendiri.
Oleh karena itu bayi harus mengembangkan diri Pratisti, 2008. Air susu ibu dan susu formula memberikan nutrien bagi bayi untuk
mendukung setiap tahap perkembangannya. Namun, air susu ibu adalah sumber nutrien satu-satunya yang juga berperan pada pertumbuhan dan
commit to user perkembangan yang cepat dan sehat dari otak dan sistem saraf bayi,
pematangan sistem pencernaan, dan perkembangan sistem kekebalan tubuhnya imunitas. Meskipun ada susu formula bayi yang difortifikasi
dengan zat besi, namun ternyata setelah diteliti hal tersebut tidak meningkatkan pertumbuhan maupun perkembangan pada bayi.
Hasil studi analisis statistik di Provinsi Sumatra Selatan 2003 pada bayi usia 6-12 bulan menunjukkan ada hubungan bermakna riwayat
pemberian kolostrum dengan perkembangan bayi p=0,039, ada hubungan bermakna pola pemberian ASI dengan perkembangan bayi p=0,025 dan
ada hubungan bermakna pola pemberian MP-ASI dengan perkembangan bayi p=0,028.
Menyusui terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang, karena memiliki pengaruh positif pada pendidikan dan perkembangan
kognitif di masa kanak-kanak, tegas sebuah penelitian di Inggris. Analisis regresi yang dilakukan pada sebuah penelitian menyatakan bahwa menyusui
secara signifikan berkorelasi positif dengan pendidikan dan kecerdasan. Richards, 2002.
Selain itu dikatakan oleh
The American Academy of Pediatric
AAP, cara pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi sangat mempengaruhi kesejahteraan fisik, sosial, dan emosional. Memberi makanan bayi dengan
penuh kasih sayang dan cinta dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi Simkin, 2008.
commit to user
B. Kerangka Konsep
Keterangan: Diteliti
Tidak diteliti Gambar II.1. Bagan Kerangka Konsep Hubungan Pemberian Susu Formula
dengan Tahap Perkembangan
C. Hipotesis
Ada hubungan antara pemberian susu formula dengan tahap perkembangan bayi usia 0-6 bulan.
Variabel Dependen:
Tahap Perkembangan
Variabel Independen:
Pemberian Susu Formula
Lingkungan
Asupan Makanan
1. Lingkungan Prenatal
· Gizi waktu ibu hamil
· Lingkungan mekanis
· Zat kimia atau toksin
3. Latihan fisik dan
status kesehatan
Hormonal Asupan Zat Gizi
2. Lingkungan Postnatal
· Budaya lingkungan
· Sosial ekonomi keluarga
· Perilakusikap orangtua
· Iklim dan cuaca
Herediter
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional
yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode waktu tertentu dan setiap subjek studi hanya
dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian Machfoedz, 2009.
Gambar III.1. Bagan Desain Penelitian Hubungan Pemberian Susu Formula dengan Tahap Perkembangan Bayi 0-6 Bulan
Populasi Sampel
Pemberian Susu Formula
Uji Chi- Square
X² ASI
Susu Formula
Abnormal Meragukan
Normal ASI
ditambah Susu
Formula Abnormal
Meragukan Normal
Abnormal Meragukan
Normal
commit to user
B. Tempat dan Waktu Penelitian