TUNIKA MEDIA TUNIKA INTIMA

commit to user 13 5. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner dini, penyakit kardiovaskuler atau penyakit vaskuler perifer oklusif onset pada umur 55 tahun pada saudara kandung, orang tua, atau saudara dari orang tua. 6. Merokok. 7. Kurangnya aktifitas fisik. 8. Umur dan jenis kelamin. Klish, 1998; Trihono, 2004; Morrison, 2007; Daniels, 2008. 9. Riwayat berat lahir rendah Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui patogenesis aterosklerosis yag berhubungan dengan riwayat berat lahir rendah. Kurangnya asupan gizi nutrisi selama kehamilan akan menyebabkan perubahan pada pertumbuhan dan metabolisme janin yang akan menyebabkan aksis hipotalamus-pituitari-adrenal yang bersama-sama dengan faktor genetik dan lingkungan akan menimbulkan penyakit dikemudian hari David, 2005; Michael, 2008. Beberapa penyakit yang berhubungan dengan riwayat berat lahir rendah antara lain diabetes melitus, dislipidemia, hipertensi, dan penyakit jantung iskemik Caroline, 2005.

C. TUNIKA MEDIA

Pada arteri, tunika media terdiri dari otot yang halus dan jaringan elastis. Letaknya antara tunika intima di sebelah dalam dan tunika adventisia di sebelah commit to user 14 luar. Tunika media dibedakan dengan tunika intima dari warnanya dan susunan serabutnya yang transversal. Pada arteri dengan ukuran terkecil, lapisan tersebut hanya terdiri dari lapisan otot yang tersusun dalam suatu lamela-lamela yang melingkari pembuluh darah. Ukuran lamela-lamela tersebut bervariasi sesuai dengan ukuran pembuluh darah. Arteri yang terkecil hanya mempunyai satu lapisan tunggal, arteri yang lebih besar mempunyai 3 atau 4 lapisan, ketebalan dinding arteri-arteri kecil ditentukan oleh lapisan tersebut. Pada arteri yang lebih besar seperti arteri iliaka, arteri femoralis, dan arteri carotis serabut elastis tersebut bersatu membentuk lamela yang berselingan dengan serabut otot. Lamela – lemela tersebut dipersatukan oleh serabut elastis yang melewati bundel-bundel otot dan dihubungkan oleh membran fenestrata pada tunika intima. Pada arteri yang terbesar seperti aorta, arteri brakhiosefalika, jumlah jaringan elastisnya sangat bervariasi. Pada arteri ini beberapa bundel jaringan penghubung yang berwarna putih dapat ditemukan pada tunika media. Serabut sel-sel otot tersusun dari 5 – 7 lapisan sirkuler dan longitudinal otot polos dengan panjang ± 50µ dan terdiri dari nukleus yang berbentuk batang dan kadang berbentuk kurva. Pada pembuluh darah vena tunika media terdiri dari lapisan tebal jaringan penghubung dengan serabut elastis. Pada beberapa vena lapisan tersebut bercampur dengan lapisan tranversal jaringan otot. Banyak didapatkan serabut commit to user 15 fibrosa yang berwarna putih, sedangkan serabut elastis lebih sedikit dijumpai di vena dibandingkan di arteri.

D. TUNIKA INTIMA

Merupakan lapisan yang paling dalam dari pembuluh darah arteri dan vena, terdiri dari satu lapis sel endotel yang disokong oleh lamina interna yang elastis. Sel-sel endotel tersebut akan langsung berhubungan dengan aliran darah. Srukturnya dipisahkan dari tunika media dengan lapisan tipis seperti maserasi pada kenyataannya kita sering kesulitan untuk memisahkan tunika media dan tunika intima benar-benar sebagai membran yang terpisah. Tunika intima merupakan lapisan yang halus, transparan, tidak berwarna, dan mempunyai daya elastisitas yang tinggi, setelah kematian akan berupa lapisan yang berkerut-kerut. Lapisan – lapisan pada tunika intima terdiri dari : 1. Lapisan endotelium Terdiri dari sel-sel poligonal, oval, dan fusiformis dengan nukleus berbentuk bulat atau oval. Untuk melihat lapisan ini biasanya digunakan pewarnaan perak nitrat. 2. Lapisan subendotelial Terdiri dari jaringan penghubung yang pada arteri tebalnya 2 mm, terdiri dari satu lapis sel yang berbentuk stelat dan sebagian besar jaringan penhubung jaringan ikat dengan ukuran yang bervariasi. 3. Lapisan elastis atau lapisan fenestrata commit to user 16 Terdiri dari membran serabut elastis yang tersusun secara longitudinal. Bila dilihat dengan mikroskop didapatkan celah sempit yang panjang perforasi sehingga memberikan gambaran fenestrata, oleh karena itu disebut sebagai membran fenestrata. Lapisan ini merupakan bagian terbesar dari tunika intima dan dapat dipisahkan dalam beberapa lapisan. Beberapa berupa lapisan elastis yang longitudinal dan yang lain berupa membran garis pucat dengan arah longitudinal. Pada arteri yang kecil hanya berupa lapisan tipis, sedangkan pada arteri yang besar terutama aorta lapisan ini dapat amat tebal. Gambar 2.3. Potongan melintang pembuluh darah Blue-Histology Vascular System, School of Anatomy and Human Biology The University of Western Australia

E. KETEBALAN TUNIKA MEDIA-INTIMA

Dokumen yang terkait

PENGARUH EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi l.) TERHADAP KETEBALAN TUNIKA INTIMA SAMPAI TUNIKA MEDIA PEMBULUH DARAH PADA TIKUS MODEL ATEROSKLEROSIS

1 6 42

HUBUNGAN KADAR VASCULAR CELL ADHESION MOLECULE 1 (VCAM 1) DENGAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR RENDAH PADA ANAK USIA 15 18 TAHUN

1 13 53

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DENGAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA ARTERI KAROTIS INTERNA PADA PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 2 20

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DENGAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA ARTERI KAROTIS INTERNA PADA PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DENGAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA ARTERI KAROTIS INTERNA PADA PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 2 32

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DENGAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA ARTERI KAROTIS INTERNA PADA PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DENGAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA ARTERI KAROTIS INTERNA PADA PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DENGAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA ARTERI KAROTIS INTERNA PADA PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

Hubungan Ketebalan Tunika Intima Media Arteri Carotis dengan Obesitas pada Remaja

0 0 8

PENGARUH OAT ( Avena sativa L.) MENGHAMBAT EKSPRESI VCAM-1 DAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA PADA ARKUS AORTA KELINCI ( Oryctolagus cuniculus) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK

0 0 18