commit to user 16
Terdiri dari membran serabut elastis yang tersusun secara longitudinal. Bila dilihat dengan mikroskop didapatkan celah sempit yang panjang
perforasi sehingga memberikan gambaran fenestrata, oleh karena itu disebut sebagai membran fenestrata. Lapisan ini merupakan bagian
terbesar dari tunika intima dan dapat dipisahkan dalam beberapa lapisan. Beberapa berupa lapisan elastis yang longitudinal dan yang lain berupa
membran garis pucat dengan arah longitudinal. Pada arteri yang kecil hanya berupa lapisan tipis, sedangkan pada arteri yang besar terutama
aorta lapisan ini dapat amat tebal.
Gambar 2.3. Potongan melintang pembuluh darah
Blue-Histology Vascular System, School of Anatomy and Human Biology The University of
Western Australia
E. KETEBALAN TUNIKA MEDIA-INTIMA
Ketebalan tunika media-intima biasanya dihubungkan dengan pengukuran ketebalan dinding arteri. Pengukurannya dapat dilakukan dengan gelombang
commit to user 17
ultrasonik dengan tujuan untuk mendeteksi keberadaan dan progesifitas arterosklerosis pada manusia.
Pengukuran ketebalan tunika media-intima telah banyak digunakan pada riset-riset medis sejak pertengahan tahun 1990-an untuk melacak perubahan
dinding arteri. Menurut sejarah, sejak tahun 1950-an para ahli memberikan perhatian pada deteksi adanya aterosklerosis dan progesifitas proses aterosklerosis
dengan tujuan mengetahui efeknya terhadap lumen arteri baik terhadap penyempitan atau penebalan dindingnya. Hal ini menimbulkan asumsi bahwa jika
lumen masih terlihat bagus maka kecil kemungkinan atau bahkan tidak terdapat proses aterosklerosis yang terjadi.
Proses aterosklerosis terjadi di dalam dinding pembuluh darah, bukan pada lumennya. Dimulai pada tahun 1980-an, khususnya dengan adanya perkembangan
CAT
scanner
dan teknologi ultrasonik dan dengan bertambahnya pemahaman tentang proses aterosklerosis baik melalui ilmu-ilm dasar dan pengalaman-
pengalaman riset klinis maka perhatian mulai ditujukan pada deteksi dan pelacakan kelainan arteri stadium dini sebelum adanya perubahan pada lumen
arteri. Perkembangan teknologi pencitraan meningkatnya resolusi dan akurasi
telah berhasil mengidentifikasi perubahan dini dari pembuluh darah dengan menggunakan gelombang ultrasonik yang noninvasif. Perubahan dini yang
terlacak termasuk penebalan dinding pembuluh darah dan penurunan fungsi vasodilatasi dari arteri. Beberapa penelitian menunjukkan pengukuran ketebalan
tunika media-intima arteri carotis merupakan marker yang bagus untuk
commit to user 18
mendeteksi adanya aterosklerosis subklinis. Arteri carotis merupakan pilihan utama untuk pengukuran ketebalan tunika media-intima karena letaknya yang
lebih superfisial dan dapat dengan mudah divisualisasi oleh pemeriksaan ultrasonik Jarvisalo, 2001.
Pengukuran ketebalan tunika media dan intima dilakukan pada arteri karotis kanan dan kiri. Pertama kali harus diidentifikasikan bagian proksimal dari bulbus
karotikus, kemudian pada area kira-kira 1-2 cm sebelah proksimal dari bagian tersebut merupakan segmen arteri karotis kita lakukan pencitraan. Pencitraan
difokuskan pada dinding posterior dan digunakan resolusi untuk mempertajam hasil pencitraan. Dilakukan pandangan dari dua sisi yaitu anterior oblik dan
lateral. Dipilih dua gambaran arteri karotis saat akhir diastolik dan dianalisis rata- rata ketebalan tunika intima medianya dan selanjutnya dilakukan penghitungan
bacaan dari kedua sisi pandangan anterior oblik dan lateral pada kedua arteri karotis arteri karotis kanan dan kiri. Hasil pengukuran ketebalan tunika intima
media dinyatakan dalam millimeter mm dan rata-rata pengukuran dinyatakan dengan IMT kanan + kiri 2 ± SD Jarvisalo, 2001; Ranjit, 2006, Vincenzini,
2007; Volanen, 2008. Pencitraan yang dilakukan pada dinding terdekat dan terjauh arteri karotis
komunis, bulbus karotikus dan bagian dalam arteri karotis bertujuan untuk melihat adanya plak aterosklerosis. Plak aterosklerosis adalah bagian yang terpisah dari
dinding pembuluh darah yang menonjol ke dalam lumen 50 yang berbatasan dengan tunika media-intima Tonstad
et al
., 1996. Pada penelitian lain menyebutkan bahwa pengukuran ketebalan tunika media-intima pada arteri carotis
commit to user 19
adalah sama pentingnya dengan penggunaan faktor risiko lain guna memprediksi penyakit jantung koroner dan penyakit serebrovaskuler Bots, 1997; Ranjit, 2006.
Gambar 2.4. Skema arteri karotis komunis Polak, 2010
F. HUBUNGAN ANTARA KADAR VCAM-1 DENGAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA MEDIA