Kriteria Diklat PIM IV pimp4ISUAKTUAL

Modul Diklatpim Tingkat IV 9 Kedua: Kekhalayakan Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja. Ketiga: Problematik Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya. Keempat: Kelayakan Isu yang masuk akal logis, pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab. Sebagaimaan yang kita ketahui bahwa di samping kriteria, penggalian isu juga dapat diperoleh melalui berbagai aspek antara lain: aspek organisasi, sumber daya manusia dan pelayanan. Namun tidak semua isu yang berhubungan dengan ketiga aspek tersebut di atas perlu dibicarakan dan dipecahkan melainkan harus disesuaikan dengan organisasi atau unit kerja. Isu tersebut merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternatif jalan keluar dengan berbagai aktifitas dan tindakan nyata. 10 Isu Aktual Sesuai Tema

C. Rumusan Narasi Isu

Untuk menetapkan suatu isu menjadi isu yang dapat ditindaklanjuti dalam bentuk kegiatan, maka narasipernyataan isu harus jelas. Kejelasan isu tersebut ditandai dengan adanya minimal unsur subyek dan keterangan. Subyek menandakan ada pelaku dari isu tersebut, sedangkan keterangan menunjukkan kondisi atau keadaan dari isu tersebut. Contoh Isu: 1. Belum optimalnya pelayanan umum pada Kecamatan X Ket: Subyeknya adalah aparatur Kecamatan X, sedangkan keterangannya adalah belum optimalnya pelayanan. 2. Motivasi pegawai masih rendah Ket: Subyeknya adalah pegawai, sedangkan keterangannya adalah motivasi yang rendah. Non Contoh: 1. Disiplin tidak jelas subyek dan keterangannya 2. Ada Tsunami tidak jelas mana subyek dan keterangan

D. Pemahaman Tema Kaitannya dengan Isu

Kamus Besar Bahasa Indonesia, tema atau theme mengandung arti pokok pikiran, dasar cerita yang dipercakapkan, yang dipakai sebagai dasar dalam menulis dan membahas sesuatu. Dengan demikian tema juga dapat diartikan sebagai pokok Modul Diklatpim Tingkat IV 11 pikiran yang dipakai sebagai dasar untuk memecahkan suatu masalah atau suatu isu. Tema merupakan titik tolak dan tempat bermuaranya pemecahan isu. Dengan merumuskan tema, kita dapat menentukan dari mana kita akan memulai memecahkan masalah, dan tahu apakah masalah sudah terpecahkan atau memerlukan tindak lanjut. Tema, akan memfokuskan dan membimbing kita dalam melakukan langkah yang harus diambil dalam penyelesaian masalah. Dan akhirnya rumusan tema harus mampu memotivasi, menantang, dan dapat menarik minat pelanggan customer interest untuk berdama-sama secara interaktif mengambil bagian dalam pemecahan masalah untuk kepentingan bersama. Setiap instansi penyelenggara Diklat yang akan melaksanakan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV wajib menyusun tema yang berbeda pada setiap angkatan. Contoh: Dengan Profesionalisme Aparatur, Kita Tingkatkan Operasionalisasi Pelayanan Prima Guna Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik

E. Latihan

Bacalah dengan cermat kasus berikut ini: Pemerintah Kabupaten Sambas kembali merekrut pemuda yang tinggal di perbatasan Kalimantan Barat – Serawak Malaysia untuk mengikuti pelatihan bela negara. Selain untuk memupuk 12 Isu Aktual Sesuai Tema nasionalisme, diharapkan dengan pelatihan itu para pemuda tersebut turut aktif menjaga wilayah NKRI di perbatasan. “Tahun 2007 sudah satu angkatan atau 50 pemuda di Sajingan yang ikut pelatihan bela negara. Tahun ini satu angkatan lagi 50 orang dari Paloh,” kata Bupati Sambas BAR, Selasa 84, di sela-sela seminar tentang percepatan pembangunan kawasan perbatasan di Pontianak, Kalimantan Barat. Pemuda di perbatasan yang berusia 17-30 tahun itu, lanjut BAR, dilatih selama dua minggu di Pantai Pasir Panjang Singkawang. Di sana mereka menerima materi pendidikan cinta bangsa, pelatihan disiplin, dan sedikit pelatihan militer. Targetnya, kata BAR lagi, 400 pemuda Sambas yang tinggal di wilayah perbatasan bisa direkrut untuk mengikuti pelatihan yang murni dibiayai APBD Sambas. “Pelatihan ini tidak untuk berperang dengan negara tetangga. Kami hanya ingin menumbuhkan kesadaran di kalangan pemuda perbatasan bahwa sejelek apa pun negara Indonesia harus tetap dibela,” katanya. Anggota Komisi XI DPR Fraksi PAN dari Daerah Pemilihan Kalimantan Barat sekaligus anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang RUU Wilayah Negara, FA, yang turut berbicara dalam seminar itu mengatakan, pelatihan bela negara menjadi salah satu materi yang akan diusulkan dalam pembahasan RUU Wilayah Negara.