37
1 Organizational identification Organizational identification menunjukkan hubungan
psikologis antara pegawai dengan organisasinya. 2
Job involvement Pegawai dengan keterlibatan kerja yang tinggi memihak
pada jenis pekerjaan yang dilakukan dan benar-benar peduli dengan pekerjaan itu.
3 Organizational loyalty Organizational loyalty merupakan sejauh mana pegawai
setia kepada organisasi, memiliki perasaan keterikatan, dan pengabdian terhadap organisasi.
D. Populasi
Menurut Sugiyono 2005, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel merupakan suatu
himpunan bagian subset dari unit populasi Kuncoro, 2009. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 106 orang pegawai dan seluruh populasi
dijadikan sampel penelitian. Dengan demikian penelitian ini tergolong
dalam penelitian populasi. E.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berupa sejumlah pertanyaan tertulis untuk
38
memperoleh informasi dari responden. Menurut Ferdinand 2006 kuesioner menghasilkan data primer, dimana data primer adalah data
yang diperoleh dari hasil penelitian langsung di lapangan pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Pengukuran dalam kuisioner
penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert umumnya menggunakan pertanyaan tertutup dengan lima 5 alternatif jawaban
secara berjenjang Mustafa, 2013. Jenjang jawaban tersebut meliputi: a.Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju STS
b. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju TS c. Skor 3 untuk jawaban Netral N
d. Skor 4 untuk jawaban Setuju S e. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju SS
F. Instrumen Penelitian
1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ini mengadopsi instrumen yang telah dikembangkan
oleh para peneliti sebelumnya. Instrumen pada penelitian ini berupa angket, dimana terdapat tiga variabel yaitu kinerja, beban kerja, dan
komitmen organisasi. Kisi-kisi instrumen bertujuan agar penyusunan instrumen lebih sistematis sehingga mudah dikontrol dan dikoreksi.