Latar Belakang Masalah TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH PASAL 23/26 ATAS JASA PENYELENGGARA KEGIATAN/EVENT ORGANIZER, JASA KEBERSIHAN ATAU CLEANING SERVICE, DAN JASA CETRING ATAU TATA BOGA YANG DIPOTONG OLEH WAJIB PAJAK PT.UB.

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan instrument utama penerimaan Negara, ini terlihat dari jumlah prosentase dan nilainya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sejarah terjadinya peraturan pemotonganpemungutan mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan ekonomi dari masyarakat suatu negara dan juga berkembangnya negara tersebut dengan baik dibidang sosial maupun ekonominya. Dengan demikian halnya maka pembayaran pajak yang tadinya bersifat sukarela sekarang berubah menjadi kontribusi wajib yang harus di bayarkan kepada Negara yang ditetapkan secara sepihak oleh Negara dalam bentuk Undang-undang perpajakan yang dapat dipaksakan. Secara falsafah undang-undang perpajakan membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban,tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara untuk ikut berpartisipasi dalam peran serta terhadap pembiayaan Negara pembangunan nasional Wibowo dan Illyas, 2003. Pajak merupakan iuran wajib yang dibayarkan kepada Negara oleh orang pribadi maupun badan yang bersifat memaksa yang berdasarkan Undang-undang perpajakan. Iuran pajak yang kita bayarkan kepada Negara akan dimanfaatkan oleh Negara untuk membiayai kehidupan Negara dalam pembangunan nasional, tanpa adanya imbalan yang diberikan secara langsung yang diatur dalam Undang-Undang Perpajakan yang bertujuan mensejahterakan Bangsa dan Negara. 2 Salah satu jenis pajak adalah Pajak Penghasilan atau yang sering disebut dengan PPh yaitu pajak yang dikenakan Subjek Pajak Penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Sesuai dengan namanya PPh, yang menjadi Obyek Pajak Penghasilan adalah Penghasilan. Definisi Penghasilan menurut Pasal 4 UU PPh adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia, yang dapat dipakai sebagai konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama maupun dalam bentuk apapun. Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan pajak yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri orang pribadi atau badan, dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal , penyerahan jasa atau penyelenggaraan kegiatan selain yang dipotong PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 ini dibayarkan atau terutang oleh badan dipemerintah atau Subjek Pajak dalam negeri, penyelenggaraan kegiatan, bentuk usaha tetap BUT, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya. Berdasarkan uraian tersebut pemahaman wajib pajak sangat penting dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya, maka dari itu tata cara Pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 23 yang baik sangat diperlukan agar wajib pajak tidak salah dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Perusahaan yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah PT.UB salah satu klien dari KKP Gusti Ayu Wulan Rai Suci. 3 Di dalam praktik sendiri misalkan di Bali yang merupakan daerah pariwisata dimana banyak hotel yang berdiri untuk menunjang akomodasi tempat wisata tersebut. Setiap daerah pariwisata yang ada di Bali pasti memiliki Hotel baik itu dari kelas melati hingga kelas berbintang. Aktivitas operasional hotel untu menjalankan operasionalnya pastinya akan timbul biaya-biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. Dari biaya-biaya tersebut tentunya menimbulkan kewajiban perpajakan seperti atas jasa penyelenggaraan kegiatan atau event organizer , jasa kebersihan atau cleaning service , dan jasa catering atau tata boga Jasa penyelenggaraan kegiatan atau event organizer pada umumnya merupakan biaya yang terjadi jika sebuah hotel sedang mengadakan acara kegiatan yang dilakasanakan jika ada event tertentu ataupun jika ada yang memesan acara di hotel tersebut. Program kerja yang biasanya dilakukan oleh jasa penyelenggaraan kegiatan adalah membantu segala sesuatu sesuai dengan rapi dan teratur sehingga tercapailah kegiatan yang diinginkan. Lokasi yang biasanya diadakan acara kegiatan adalah ballroom, garden, roof top, pool. Jasa kebersihan atau cleaning service pada umumnya merupakan biaya ruttin yang timbul setiap periodenya, jasa ini dibutuhkan untuk menjaga kebersihan dan menjaga kenyamanan hotel. Secara umum definisi cleaning service adalah memberikan pelayanan kebersihan, kerapihan dan hygenisasi dari sebuah gedung atau bangunan baik itu indoor ataupun outdoor sehingga tercipta suasana yang nyaman dalam menunjang aktifitas sehari-hari. Program kerja yang biasanya dilakukan oleh pemberi jasa cleaning service adalah pengelapan, menyapu, mengepel, melakukan pengisian toilet supplies dan membuang sampah. 4 Lokasi yang biasanya dibersihkan adalah office room, stair case, tangga darurat, lobby, roof, parking area, balcony, pantry, toilet. Jasa catering atau tata boga pada umumnya juga merupakan biaya yang tidak menentu , jasa catering atau tata boga akan diadakan jika disebuah hotel ada kegiatan atau event yang sedang dilaksanakan di hotel tersebut. Program kerja yang biasanya dilakukan oleh pemberi jasa catering atau tata boga adalah menyediakan makanan yang di tentukan atau yang dipesan oleh penyelenggara acara.

1.1.1 Pokok Masalah

1 Bagaimana cara Pemotongan PPh Pasal 2326 atas Jasa Penyelenggara Kegiatan Event Organizer, Jasa Kebersihan atau Cleaning Service, dan Jasa Catering atau Tata Boga yang dipotong oleh Wajib Pajak PT.UB. 2 Bagaimana cara Penyetoran PPh Pasal 2326 atas Jasa Penyelenggara Kegiatan Event Organizer, Jasa Kebersihan atau Cleaning Service, dan Jasa Catering atau Tata Boga yang dipotong oleh Wajib Pajak PT.UB. 3 Bagaimana cara Pelaporan PPh Pasal 2326 atas Jasa Penyelenggara Kegiatan Event Organizer, Jasa Kebersihan atau Cleaning Service, dan Jasa Catering atau Tata Boga yang dipotong oleh Wajib Pajak PT.UB.

1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian