c. Laporan Laba ditahan
Digunakan dalam perusahaan yang berbentuk perseroan, menunjukkan suatu analisis perubahan besarnya bagian laba yang ditahan selama
jangka waktu tertentu.
2.2.10 Pengertian Rasio Keuangan
Menurut Jumingan 2005 : 242, analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan satu pos dengan pos
laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos tertentu, baik dalam neraca
maupun laporan laba rugi.
2.2.11 Jenis-jenis Rasio Keuangan
Menurut Sutrisno 2001:247-256, jenis-jenis rasio yang sering digunakan dalam bisnis adalah :
a. Rasio Likuditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi yaitu hutang
jangka pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur
apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih. Ukuran rasio likuiditas terdiri dari
tiga alat ukur :
1. Current Ratio
Current ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan jangka pendek.
Aktiva lancar disini meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang jangka pendek
meliputi hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang lainnya yang harus segera dibayar. Rumus Current Ratio adalah :
Current Ratio = Lancar
Hutang Lancar
Aktiva
Semakin tinggi current ratio semakin besar kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya.
2. Quick Ratio atau Acid Test Ratio
Quick ratio merupakan rasio antar aktivitas lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancer. Rasio ini menunjukkan
besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar, sebab untuk menjadi uang tunai kas
memerlukan dua langkah yakni menjadi piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas. Formulasi untuk menghitung Quick ratio
adalah : Quick Ratio =
Lancar Hutang
Persediaan -
Lancar Aktiva
3. Cash Ratio
Cash ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang
lancar. Aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah afek atau surat berharga. Dengan demikian rumus untuk
menghitung cash ratio adalah sebagai berikut : Cash Ratio =
Lancar Hutang
Efek Kas
b. Rasio Leverage
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang atau dibiayai oleh pihak luar.
Ada tiga rasio leverage yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yakni :
1. Total Debt to Total Asset Ratio
Rasio total hutang dengan total aktiva yang biasa disebut rasio total hutang debt ratio, mengukur prosentase besarnya dana
yang berasal dana yang berasal dari hutang. Yang dimaksud dengan hutang adalah semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan baik
yang berjangka pendek maupun yang berjangka panjang. Untuk mengukur besarnya debt ratio bisa dihitung dengan rumus sebagai
berikut : Debt Ratio =
Aktiva Total
Hutang Total
x 100
2. Debt to Equity Ratio
Rasio hutang dengan modal sendiri debt to equity ratio merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan
dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Bagi
perusahaan, sebaliknya besarnya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Untuk
pendekatan konservatif besarnya hutang maksimal sama dengan modal sendiri, artinya debt to equitynya maksimal 100. Untuk
menghitung debt to equity ratio biasa menggunakan rumus sebagai berikut:
Debt to Equity Ratio = Sendiri
Modal Hutang
Total x 100
3. Time Interest Earned Ratio
Time interest earned ratio yang sering disebut sebagai coverage ratio merupakan rasio antara laba sebelum bunga dan
pajak dengan beban bunga. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan laba
yang diperolehnya, atau mengukur berapa kali besarnya laba bisa menutup beban bunganya. Rumus yang digunakan adalah :
Time interest earned ratio = bunga
Beban pajak
bunga sebelum
Laba
c. Rasio Aktivitas