Tabel 7 Nonparametric Correlations
Correlations
1.000 -.033
.076 .015
. .866
.694 .939
29 29
29 29
-.033 1.000
.832 .838
.866 .
.000 .000
29 29
29 29
.076 .832
1.000 .635
.694 .000
. .000
29 29
29 29
.015 .838
.635 1.000
.939 .000
.000 .
29 29
29 29
Correlation Coefficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
Correlation Coefficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
Unstandardized Residual ROA
ROE EPS
Spearmans rho Unstandar
dized Residual
ROA ROE
EPS
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. .
Sumber data: Hasil analisa SPSS
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada variabel X1, X2 dan X3, TIDAK mempunyai korelasi yang signifikan antara residual dengan
variabel bebasnya,nilai Sig lebih besar dari 0,05 maka hasil analisis ini dapat disimpulkan seluruh variabel penelitian tidak terjadi
Heteroskedastisitas.
4.3.2. Analisis Regresi Berganda
Dari hasil analisa regresi linier berganda yang akan dihitung disini adalah untuk mengetahui nilai standar koefisien regresi yang dimiliki oleh
variabel bebas untuk menentukan tingkat signifikansi terhadap variabel
terikat. Adapun hasil yang diperoleh dari analisa dengan menggunakan SPSS 13.00 for window dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 8
Sumber data: Hasil analisa SPSS
Adapun hasil penghitungan dengan menggunakan rumus koefisien regresi adalah sebagai berikut:
Y = β
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ e
i
Y = 3759.339-1126.294 X
1
+ 231.253 X
2
+ 17.783 X
3
Dari persamaan regresi linier berganda di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Konstanta
β = 3759.339
Artinya tanpa pengaruh Return On Asset, Return On Equity dan Earning Per Share
maka nilai harga saham perusahaan adalah 3759.339
b. Koefisien Regresi X
1
β
1
= -1126.294 Nilai koefisien regresi dari ROA
β
1
sebesar 1126.294 dan bertanda negatif menunjukkan perubahan yang berlawanan antara ROA X
1
dengan harga saham. Artinya jika Return On Asset X
1
naik 1, maka nilai harga saham perusahaan akan mengalami penurunan sebesar Rp. 1126.294 dengan
asumsi variabel Return on Equity X
2
, Earning Per Share X
3
tetap c. Koefisien Regresi X
2
β
2
= 231.253 Nilai koefisien regresi dari ROE
β
2
sebesar 231.253 dan bertanda positif menunjukkan perubahan yang searah.
Artinya jika Return On Equity X
2
mengalami kenaikan sebesar 1, maka nilai harga saham akan mengalami kenaikan sebesar Rp. 231.253
dengan asumsi variabel Return On Asset X
1
, Earning Per Share X
3
tetap. d. Koefisien Regresi X
3
β
3
= 17.783 Nilai koefisien regresi dari Earning Per Share
β
3
sebesar 17.783 dan bertanda postitif menunjukkan perubahan yang searah.
Artinya jika Earning Per Share X
3
mengalami kenaikan sebesar 1, maka nilai harga saham akan mengalami kenaikan sebesar Rp. 17.783
dengan asumsi variabel Return On Asset X
1
, Return On Equity X
2
tetap.
4.3.3. Pengujian Hipotesis dengan Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial masing- masing variabel bebas ROA,ROE,EPS terhadap variabel terikat harga
saham. Pengujian ini dilakukan dengan uji dua arah dan menggunakan tingkat signifikan 0.05 5 ; df : 25 dengan nilai t
tabel
adalah sebesar = 2.060
Tabel 9 : Data Uji t Analisis Regresi
Model Variabel Koef.Regresi β
Simpangan Baku
t
hit
Sig. 1 Constant
3759.339 6887.678
0.546 0.590 ROA
-1126.294 1058.386
-1.064 0.297 ROE
231.253 439.984
0.526 0.604 EPS
17.783 2.190
8.121 0.000 Sumber: Hasil Analisa SPSS
Adapun hasil pengujian hipotesis berdasarkan hasil pada tabel 9 di atas adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh secara parsial Return On Asset terhadap harga saham. Dari uji-t atau t-test dari variable X
1
Return On Asset didapat t
hit
adalah -1.064 dengan tingkat signifikansi 0.297 Sedangkan t
tab
adalah 2.060, karena probabilitas 0.297 dari
α 0.05 atau nilai t
hit
-t
tab
maka t
hit
berada di daerah terima H , maka Return On Asset tidak mempunyai
pengaruh secara nyata dan negatif terhadap harga saham perusahaan Food and Beverage
, sehingga penggunaan variable bebas atau variable
independent Return On Asset untuk menganalisis variable terikat atau variable dependen tidak dapat dipercaya.
2. Pengaruh secara parsial Return On Equity terhadap harga saham. Dari uji-t atau t-test dari variable X
2
Return On Equity didapat t
hit
adalah 0.526 dengan tingkat signifikansi 0.604 Sedangkan t
tab
adalah 2.060, karena probabilitas 0.604 dari
α 0.05 atau nilai t
hit
-t
tab
maka t
hit
berada di daerah terima H , maka Return On Equity tidak
mempunyai pengaruh secara nyata dan negatif terhadap harga saham perusahaan Food and Beverage, sehingga penggunaan variable bebas
atau variable independent Return On Equity untuk menganalisis variable terikat atau variable dependen tidak dapat dipercaya.
3. Pengaruh secara parsial Earning Per Share terhadap harga saham. Dari uji-t atau t-test dari variable X
3
Earning Per Share didapat t
hit
adalah 8.121 dengan tingkat signifikansi 0.000. Sedangkan t
tab
adalah 2.060, karena probabilitas 0.000 dari
α 0.05 atau nilai t
hit
t
tab
maka t
hit
berada di daerah tolak H , maka Earning Per Share
mempunyai pengaruh secara nyata dan memiliki hubungan positif terhadap harga saham perusahaan Food and Beverage, sehingga
penggunaan variabel bebas atau variable independent Earning Per Share
untuk menganalisis variabel terikat atau variable dependen dapat dipercaya.
4.3.4. Pembahasan