mana kemampuan asset-asset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.
Menurut Astuti 2004:37, hasil pengembalian total aktiva atau total investasi menunjukkan kinerja perusahaan untuk menghasilkan
laba. Perusahaan mengharapkan adanya hasil pengembalian yang sebanding dengan dana yang digunakan. Semakin tinggi hasil
pengembalian, semakin efektflah perusahaan. Semakin tinggi perusahaan akan semakin tinggi pula nilai saham perusahaan tersebut. Semakin
tinggi profitabilitas perusahaan semakin besar kemampuannya dalam membayar seluruh kewajibannya termasuk didalamnya adalah deviden,
capital gain .
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa ROA yang merupakan hasil pengembalian total aktiva perusahaan, menunjukkan
keuntungan yang meningkat dan juga akan meningkatkan harga saham perusahaan, sehingga menarik investor untuk menanamkan modalnya di
perusahaan.
2.2.12.2 Pengaruh Return on Equity ROE Terhadap Harga Saham
Menurut Fakhruddin dan Hadianto 2001 : 65, Return On Equity ROE mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang
tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Apabila ROE rendah maka keuntungan yang diperoleh semakinrendah sehingga harga saham turun.
Begitu sebaliknya, semakin tinggi tingkat ROE maka keuntungan yang
diperoleh bagi pemegang saham tinggi dan saham perusahaan tersebut akan diminati oleh investor sehingga harga saham akan naik.
Menurut Sutrisno 2001 : 255, ROE memberi ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
Semakin tinggi ROE maka keuntungan yang diperoleh bagi pemegang saham tinggi dan saham perusahaan tersebut akan diminati oleh investor
sehingga harga saham akan naik. Begitu sebaliknya, apabila ROE rendah maka keuntungan yang diperolehpun semakin rendah, sehingga harga
saham turun. Menurut Syamsuddin 2007:64 merupakan suatu pengukuran dari
penghasilan yang tersedia bagi pemilik perusahaan baik pemegamg saham biasa atau saham preferen atas modal yang mereka investasikan
di dalam perusahaan. Secara umum tentu saja semakin tinggi penghasilan yang diperoleh semakin baik kedudukan pemilik
perusahaan, dan yang pada akhirnya akan menaikkan harga saham. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa ROE yang
merupakan hasil pengembalian modal sendiri perusahaan, semakin tinggi tingkat ROE maka keuntungan yang diperoleh bagi pemegang saham
tinggi dan saham perusahaan tersebut akan diminati oleh investor sehingga harga saham akan naik.
2.2.12.3 Pengaruh Earning Per Share EPS Terhadap Harga Saham
Menurut.Samsul 2006:167, EPS adalah perbandingan antara laba bersih dengan lembar saham yang terjual. Jika laba per saham tinggi,
maka prospek perusahaan lebih baik. Sementara jika laba per saham rendah berarti kurang baik dan laba per saham negative berarti tidak baik
Semakin banyak saham yang terjual semakin besar laba per lembar saham yang akan dibagikan pada pemegang saham
Menurut Darmadji dan Fakhrudin 2001 : 139, EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan retun yang diperoleh
investor atau pemegang saham. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang
desediakan untuk pemegang saham, maka pemegang saham akan tertarik untuk membeli saham perusahaan sehingga dapat menguatkan harga
saham. Menurut Tandelilin 2001 : 241, Informasi laba per lembar saham
atau lebih dikenal dengan Earning Per Share EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi
semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan seperti
laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja mengembirakan pemegang saham karena semakin besar
laba yang disediakan untuk pemegang saham.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai EPS Earning Per Share semakin besar laba yang disediakan
untuk pemegang saham, maka akan tertarik untuk membeli saham perusahaan sehingga dapat meningkatkan harga saham.
2.3 Kerangka Konseptual