Teknik Pengumpulan Data Jenis Data Sumber Data Prosedur Pengumpulan Data Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.3 Teknik Pengumpulan Data

33.1 Jenis Data

Data yang diperlukan untuk mendukung analisis pengujian adalah jenis data sekunder yang diperoleh dari literature yang dapat menunjang keperluan penelitian, antara lain data mengenai nama perusahaan yang melakukan stock split, data harga saham closing price, ukuran perusahaan, dan data operating income antara tahun 2003 sampai dengan 2008.

33.2 Sumber Data

Sumber data yang diperlukan diambil dari Capital Market Directory 2005 dan 2008 serta database Bursa Efek Indonesia yang tersedia online pada situs

33.3 Prosedur Pengumpulan Data

httpwww.jsx.co.id. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara dokumentasi dengan pencatatan, penggandaan data dari sumbernya yaitu dari Capital Market Directory tahun 2005 dan tahun 2008.

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.4.1 Analisis Regresi Logistik

Tehnik analisis yang digunakan untuk mengetahui variabel harga saham dan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan melakukan stock split dengan menggunakan analisis regresi logistik metode enter. Persamaan regresi logistik tidak menghasilkan nilai pada variabel tergantung, namun menghasilkan peluang kejadian pada variabel tergantung. Pada regresi logistik tidak diperlukan asumsi normalitas karena variabel yang digunakan merupakan campuran antara variabel kontinyu metrik dan kategorial non metrik. Model dari analisis regresi logistik adalah sebagai berikut : Pi Pi Ln − 1 = β o + β 1 X 1 + β 2 X 2 Pi Pi − 1 ………………..Ghozali, 2005:128 = e βo + β1X1 + β2X2 Pi Pi − 1 Keterangan : = probabilitas perusahaan yang melakukan stock split β0, β1, β2, = Nilai konstanta dan koefisien regresi logistik 1 X 2 X = Harga Saham = Ukuran Perusahaan e = Ekponensial Analisis regresi logistik dilakukan dengan bantuan program SPSS 13.0. Tahapan analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut Ghozali, 2005:128: 1. Uji Kesesuaian Model Uji kesesuaian model dilakukan dengan melihat statistik -2 Log Likelihood dan Hosmer and Lomeshow Test. Statistik -2 Log Likelihood digunakan untuk menentukan apakah penambahan variabel bebas ke dalam model bisa memperbaiki model fit. Apabila terjadi penurunan nilai - 2 Log Likelihood dari model awal hanya konstanta ke model akhir kontanta dan variabel bebas, berarti penambahan variabel bebas ke dalam model mampu memperbaiki model fit Ghozali, 2005: 219. Sedangkan Hosmer and Lomeshow Test digunakan untuk menguji Ho: bahwa data empiris sesuai dengan model tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga modeldikatakan fit. Jika Hosmer and Lemeshow Goodness-of-fit test statistic menghasilkan nilai signifikansi tingkat signifikan α 0,05, maka hipotesis nol diterima, dan disimpulkan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima Ghozali, 2005:219. 2. Analisis Model Untuk menilai model logistik digunakan Nilai Cox and Snell R Square dan Nagelkerke R Square. Cox and Snell R Square sulit diintepretasikan karena nilai maksimumnya kurang dari 1 satu. Nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari Cox and Snell R Square yang mempunyai nilai antara 0 nol hingga 1 satu. Nilai Nagelkerke R Square dapat diintepretasikan seperti nilai R Square pada regresi linier berganda Ghozali, 2005:219. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap probabilitas terjadinya variabel terikat dilakukan dengan Wald Test. Tahapan yang dilakukan adalah: a. Merumuskan Hipotesis Statistik H : β 1 = 0, bahwa harga saham dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap peluang perusahaan melakukan stock split H : β 1 b. Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 0,05 0, bahwa harga saham dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peluang perusahaan melakukan stock split c. Keputusan penerimaan hipotesis H maupun H 1 H didasarkan pada kriteria: diterima jika nilai Sig Wald Test 0,05 H 3.4.2 Uji t Sampel Berpasangan Paired Sample t-Tes ditolak jika nilai Sig Wald Test 0,05 Teknik analisis yang digunakan untuk menguji adanya perbedaan laba operasional perusahaan sebelum dan sesudah peristiwa stock split adalah paired sample t-tes. Statistik uji t yang digunakan menurut sugiono 2003:145 adalah : s n n x x t 2 1 2 1 1 1 + − = dan 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − = n n s n s n s Keterangan : t = Nilai t hitung s = Simpangan Baku n = Banyaknya sampel Penelitian untuk menaksir simpangan baku rumus yang digunakan: 1 2 2 − − = ∑ n x x s Paired sample t-tes dilakukan dengan bantuan program SPSS 13.0. Tahapan analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Data Uji t termasuk dalam analisis parametrik yang membutuhkan asumsi kenormalan data. Untuk menguji kenormalan data digunakan uji Kolmogorov-Smirnov . Jika uji Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai signifikansi 0,05 α=5, maka disimpulkan data berdistribusi normal. 2. Uji Hipotesis a. Merumuskan Hipotesis Statistik : H o µ = µ : Tidak terdapat perbedaan laba operasional sebelum dan sesudah perusahaan yang melakukan stock split. H 1 µ ≠ µ: Terdapat perbedaan laba operasional sebelum dan sesudah perusahaan yang melakukan stock split b. Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 0,05 c. Keputusan penerimaan hipotesis H maupun H 1 H didasarkan pada kriteria: diterima jika nilai Sig t 0,05 H ditolak jika nilai Sig t 0,05

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Tabel 4.1 : Modal Saham Perusahaan yang Melakukan Stock Split No. Nama Perusahaan Tahun Stock split Satu tahun Sebelum stock split Saat stock split 1 PT. Artha Pacific Internasional, Tbk 2004 72.793 79.104 2 PT. Bakrie Sumatra Plantations, Tbk 2004 101.520 388.997 3 PT. Dankos Laboratoris, Tbk 2004 978.526 1.002.589 4 PT. Bank Centran Asia, Tbk 2004 12.625.445 13.925.401 5 PT. Berlian Laju Tanker, Tbk 2004 1.081.891 1.665.460 6 PT. Rig Tender Indonesia, Tbk 2004 507.658 589.500 7 PT. Indosat, Tbk 2004 12.039.882 13.184.592 8 PT. Jakarta Internasional Hotel Development, Tbk 2004 949.173 1.380.052 9 PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk 2004 1.508.202 1.656.572 10 PT. Sari Husada, Tbk 2004 977.267 1.023.647 11 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk 2004 17.321.877 18.128.036 12 PT. Ciputra Surya, Tbk 2005 850.053 940.148 13 PT. Hexindo Adiperkasa, Tbk 2005 283.110 344.761 14 PT.Prima Alloe Steel, Tbk 2005 124.954 129.554 15 PT. Tigaraksa Satria, Tbk 2005 239.317 245.597 16 PT. Smart, Tbk 2005 -348.598 1.928.570 17 PT. Arpeni Pratama Ocean Line, Tbk 2005 1.120.533 1.260.843 18 PT. Buana Finance, Tbk 2006 645.372 733.987 19 PT. Jaya Real Propety. Tbk 2006 985.323 1.050.193 20 PT. Pelayaran Tempuran Emas, Tbk 2006 333.097 319.657 21 PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk 2006 654.935 723.344 22 PT. Plaza Indonesia Reallty, Tbk 2006 1.414.471 1.564.264 23 PT. Tempo Scan Pasific, Tbk 2006 1.793.257 1.942.441 24 PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk 2007 107.856 109.255 25 PT. AKR Corporindo, Tbk 2007 1.039.093 1.277.619 26 PT. Choroen Pokphand Indonesia, Tbk 2007 918.571 1.066.331 27 PT. Jaya Pari Steel, Tbk 2007 179.048 220.614 28 PT. Pakuwon Jati, Tbk 2007 929.725 1.013.394 29 PT. Semen Gresik, Tbk 2007 5.499.614 6.627.262 30 PT. Sorini Agro Asia Corporindo, Tbk 2007 357.582 441.320 31 PT. Hortus Davanest, Tbk 2007 63.142 95.855 32 PT. Aneka Tambang ANTAN 2007 4.281.602 8.763.579 33 PT. Global Medikom, Tbk 2007 3.440.758 7.000.371 Sumber : Capital Market Directory