4.4 Uji t-Sampel berpasangan Paired Sample t-Test
Tujuan kedua penelitian ini adalah menguji apakah ada perbedaan earning perusahaan laba operasional sebelum dan sesudah stock split.
Untuk mencapai tujuan kedua penelitian akan dilakukan uji t sampel berpasangan paired sample t-test. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 13.0. Hasil pengolahan data akan dijelaskan berikut ini.
4.4.1 Uji Normalitas Data
Asumsi yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji t adalah kenormalan data. Berikut adalah hasil uji kenormalan data menggunakan
uji kolmogorov-smirnov:
Tabel 4.19 Hasil Uji Kenormalan Data
Data Statistik Uji
Kolmogorov- Smirnov Z
Nilai Signifikansi
Laba operasional sebelum stock split
2,042 0,000
Laba operasional sesudah stock split
2,296 0,000
Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa uji kolmogorov-
smirnov pada data laba operasional sebelum dan sesudah stock split
keduanya menghasilkan nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikan
α 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan untuk paired sample t-test tidak distribusi normal. Akan tetapi
menurut Solimun 2002:79, asumsi normalitas tidak terlalu kritis untuk
sampel yang besar, landasannya adalah Dalil Limit Pusat. Dalam Dalil Limit Pusat Walpole, 1995:214 dijelaskan bahwa bila n atau ukuran
sampel besar n ≥ 30, maka statistik dari sampel tersebut akan mendekati
distribusi normal, walaupun populasi dari mana sampel tersebut diambil tidak berdistribusi normal. Diketahui jumlah sampel yang digunakan
paired sample t-test lebih besar dari 30 yaitu sebesar 33. Berdasarkan Dalil
Limit Pusat, maka sebaran data laba operasional sebelum dan sesudah stock split dianggap mendekati distribusi normal. Dengan demikian
asumsi kenormalan data yang dibutuhkan oleh uji t telah terpenuhi.
4.4.2 Uji Hipotesis
Berikut adalah hasil paired sample t-test antara laba operasional sebelum melakukan stock split dan sesudah melakukan stock split:
Tabel 4.20 Hasil Paired Sample t-Test
Paired Sample t-Test Laba Operasional Sebelum dan Sesudah Stock Split
T hitung -1,541
Nilai Signifikansi 0,133
Nilai Mean Laba Operasional: Sebelum Stock Split = 754255116170,82
Sesudah Stock Split = 1031680359495,91
Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa paired sample t-test
menghasilkan t hitung sebesar -1,541 dengan nilai signifikansi sebesar 0,133 lebih besar dari tingkat
signifikan α 0,05. Dengan demikian H diterima dan H
1
ditolak, dan disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
signifikan laba operasional sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stock split. Dilihat dari nilai rata-ratanya, laba operasional sesudah
perusahaan melakukan stock split lebih besar daripada laba operasional sebelum perusahaan melakukan stock split yaitu 1031680359495,91
754255116170,82. Hal ini berarti sesudah perusahaan melakukan stock split, terjadi peningkatan laba operasional akan tetapi peningkatan tersebut
hanya kecil tidak signifikan. Berdasarkan hasil ini, hipotesis ketiga penelitian yang menduga bahwa ada perbedaan laba operasional
perusahaan sebelum dan sesudah stock split, tidak terbukti kebenarannya.
4.5 Pembahasan