2.  Pendekatan Konsep Hukum the conceptual approach Penulis  menelaah  konsep-konsep  hukum  yang  terkandung  dalam
berbagai instrumen hukum primer maupun sumber lain yang terkait yang relevan dengan isu yang sedang ditangani. Melalui pendekatan peraturan
ini akan dilihat fakta-fakta yang terjadi dilapangan selanjutnya dikaitkan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Dalam penelitian
ini, penulis menelaah konsep-konsep hukum yang terdapat dalam ECT, pengaturan dalam prakarsa IEA, OPEC dan ASEAN.
1.7.3  Sumber Bahan Hukum
Sumber  bahan  hukum  dalam  suatu  penelitian  yang  bersifat  normatif, haruslah  berdasar  pada  studi  bahan  hukum  primer  dan  bahan  hukum  sekunder.
38
Adapun bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi, yaitu:
1.  Bahan  hukum  primer,  yaitu  bahan-bahan  hukum  terutama  berpusat  pada peraturan  perundang-undangan.  Bahan  hukum  primer  ini  bersifat  otoritatif,
artinya mempunyai otoritas, yaitu merupakan hasil tindakan atau kegiatan yang dilakukan  oleh  lembaga  yang  berwenang  untuk  itu.
39
Bahan  hukum  primer yang digunakan, yaitu:
•  Energy Charter Treaty; •  International Energy Programme Agreement;
•  OPEC Statute
38.
Hadin  Muhjad,  2012,  Penelitian  Hukum  Indonesia  Kontemporer,  Genta  Publishing, Jogjakarta, h. 51.
39.
Peter Mahmud Marzuki, Op.cit., h. 144.
•  ASEAN Petroleum Security Agreement •  Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi;
•  Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; •  Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi; dan
•  Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengesahan Asean Petroleum Security Agreement
2.  Bahan  hukum  sekunder,  yaitu  bahan  hukum  yang  memberikan  penjelasan mengenai  bahan  hukum  primer.
40
Bahan  hukum  sekunder  yang  digunakan berasal  dari  buku  literatur,  majalah,  makalah  dan  internet  yang  ada
hubungannya dengan pengaturan perdagangan minyak internasional.
1.7.4  Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
Teknik  pengumpulan  bahan-bahan  hukum  yang  dipergunakan  dalam penulisan  ini  adalah  teknik  studi  dokumen.  Studi  dokumen  merupakan  suatu
langkah  awal  dari  setiap  penelitian  hukum.
41
Teknik  studi  dokumen  dilakukan dengan  mengumpulkan  bahan  hukum  terhadap  sumber  kepustakaan  yang  sesuai
dan berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini.
1.7.5  Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu:
42
1.  Teknik Deskripsi, berupa uraian terhadap suatu kondisi hukum maupun non-hukum, yang dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan
40.
Peter Mahmud Marzuki, Op.cit., h. 144.
41.
Zainal Asikin, 2008, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, h. 68.
42.
Fakultas  Hukum  Universitas  Udayana,  2013,  Pedoman  Pendidikan  Fakultas  Hukum Universitas Udayana, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, h. 75.
prinsip-prinsip  pengaturan  minyak  baik  secara  internasional  maupun pengaturan nasional Indonesia;
2.  Teknik Evaluasi, berupa penilaian tepat tidak atau tepat, setuju atau tidak setuju,  benar  atau  salah,  sah  atau  tidak  sah  terhadap  suatu  pandangan,
dalam  penelitian  ini  digunakan  untuk  menilai  kesesuaian  pengaturan minyak Indonesia dengan pengaturan perdagangan minyak internasional;
3.  Teknik  Sistematisasi,  berupa  upaya  mencari  kaitan  rumusan  suatu konsep hukum antara perundang-undangan yang sederajat maupun yang
tidak sederajat, dalam penelitian ini pengaturan internasional dikaitkan dengan pengaturan nasional Indonesia.
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Tinjauan Umum tentang Minyak
2.1.1    Minyak sebagai Energi
Minyak atau disebut juga petroleum atau oil berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi adalah hasil
proses  alami  berupa  hidrokarbon  yang  dalam  kondisi  tekanan  dan  temperatur atmosfer  berupa  fasa  cair  atau  padat,  termasuk  aspal,  lilin  mineral  atau  ozokerit,
dan  bitumen  yang  diperoleh  dari  proses  penambangan,  tetapi  tidak  termasuk batubara atau endapan hidrokarbon lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari
kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha minyak dan gas bumi. Minyak  merupakan  salah  satu  jenis  energi.  Istilah  komoditas  energi  akan
digunakan  untuk  pernyataan-pernyataan  yang  mencakup  bahan  bakar  maupun panas dan tenaga.
1
Berdasarkan sumbernya, komoditas energi dibedakan menjadi dua jenis yaitu komoditas energi primer dan komoditas energi sekunder. Komoditas
energi  primer  merupakan  komoditas  energi  yang  bisa  ditambang  atau  diperoleh langsung dari sumber daya alam seperti minyak bumi, batubara padat, gas bumi,
atau yang diproduksi dari komoditas primer.
2
Seluruh komoditas energi yang bukan primer  tetapi  diproduksi  dari  komoditas  primer  disebut  komoditas  ”sekunder”.
Energi  sekunder  berasal  dari  transformasi  energi  primer  ataupun  sekunder.
1
International  Energy  Agency  IAEA-OECD  and  Eurostat,  2005,  Manual Statistik  Energi,  International  Energy  Agency  IAEA-OECD  and  Eurostat,  Selanjutnya
disebut “Manual Statistik Energi, h. 17.
2
Ibid. h.18.