Penelitian dan Pengembangan Media Pembelajaran

7 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan dapat diartikan juga sebagai pertumbuhan. Kata tersebut mempunyai arti sebagai adanya perubahan dari suatu keadaan menjadi keadaan yang lain menjadi lebih baik dari sebelumnya. Terdapat berbagai jenis metode pengembangan yang bisa diterapkan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Metode penelitian dan pengembangan tepat untuk digunakan dalam penelitian implementasi dan pengembangan media pembelajaran. Menggunakan metode ini, pengujian validasi suatu media pembelajaran dapat diteliti secara detail. Penelitian dan pengembangan sendiri banyak memiliki banyak definisi. Banyak ahli yang mencoba mendefinisikan mengenai penelitian dan pengembangan. Borg dan Gall 1989:624 menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan research and development dalam pendidikan merupakan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk dalam bidang edukasi. Menurut Sugiyono 2011:407 mengatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan atau dalam Bahasa Inggris Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Richey dkk. David H. Jonassen, 2003:1101 menerangkan bahwa dalam penelitian pendidikan, terdapat 3 konteks tahapan yang dapat dilakukan. Ketiga konteks tersebut yaitu, 1 desain, berisi langkah berupa analisis dan perencanaan 8 pengembangan, evaluasi, pemanfaatan, dan pemeliharaan, 2 pengembangan, diantaranya menyangkut produksi dan evaluasi secara formatif, 3 pemanfaatan dan pemeliharaan, melingkupi penggunaan, manajemen, evaluasi sumatif dan konfirmatif.

2. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari Bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara atau pengantar. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima Heinich et.al., 2002:5. Penggunaan media pembelajaran dalam proses kegiatan pendidikan mempunyai bagian yang vital dalam mewujudkan proses kegiatan belajar mengajar yang efektif dan mendapatkan hasil yang baik. Penggunaan media instruksional selama pembelajaran dapat memfasilitasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Media pembelajaran adalah suatu bentuk sarana yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga terjadi proses belajar yang berkualitas dan mencapai kompetensi yang diharapkan. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi berupa penyampaian materi yang berwujud pesan dari pengantar menuju ke penerima. Dalam proses penyampaian materi ini terdapat peluang berupa keberhasilan dan kegagalan dalam penyampaian. Oleh karena itu untuk menunjang keberhasilan proses penyampaian informasi diperlukan media sehingga gangguan dalam proses penyampaian dapat dikurangi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen dalam komunikasi 9 yaitu: guru komunikator, bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa komunikan, dan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Kontribusi media pembelajaran sendiri telah didefinisikan dalam Daryanto 2010:5, diantaranya adalah disebutkan pada rincian sebagai berikut: a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. b. Pembelajaran menjadi lebih menarik. c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar. d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan. h. Peran guru mengalami perubahan kearah positif. Gambar 1. Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran Menurut Daryanto. 2010:7 Sumber: Buku Media Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media. 10

3. Mata pelajaran Sensor dan Transduser