ke perilaku intinya inner behavior. Hasil penelitian selalu di bicarakan dengan responden untuk mendapatkan kesepakatan.
B. Latar dan Lokasi Penelitian
Latar penelitian ini adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berfungsi
sebagai dasar bagi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan pada setiap satuan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu. Standar Nasional Pendidikan berisi ketentuan tentang delapan standar yang dicita-citakan dapat terwujud di semua satuan pendidikan pada kurun waktu
tertentu. Standar Nasional Pendidikan meliputi; 1 standar kompetensi lulusan; 2 standar isi; 3standar pendidik dan tenaga kependidikan; 4 standar proses;
5 standar sarana dan prasarana; 6 standar pembiayaan; 7 standar pengelolaan; dan 8 standar penilaian pendidikan.
72
Poin kelima menyebutkan tentang standar sarana dan prasarana. Untuk mewujudkan dan mengatur sarana dan prasarana, maka pemerintah melalui
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional
pada Bab VII pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa; 1 Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot peralatan pendidikan,
media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan, dan 2 Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan,
ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruangtempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
72
Dirjen Pendidikan Dasar, Kemendiknas dan Dirjen Pendidikan Islam, Kemenag RI, Peningkatan Manajemen Melalui Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas di SekolahMadrasah,
Jakarta: tp, 2011, h. 4.
Sekolahmadrasah yang kurang pemeliharaannya sarana dan prasarananya akan terlihat kumuh, hal ini akan berpengaruh pada proses belajar-mengajar.
Sebaiknya sekolah yang benar-benar memenuhi syarat keberhasilan, keindahan, kesehatan, ketertiban dan keamanan akan mempunyai pengaruh positif terhadap
proses pendidikan dan keadaan itu sendiri akan memberikan pengaruh yang positif kepada para siswa.
Dewasa ini masih sering ditemukan banyak sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh madrasahpesantren yang diterima sebagai bantuan,
baik dari pemeritah maupun masyarakat yang tidak optimal penggunannya dan bahkan tidak dapat lagi digunakan sebagaimana fungsinya. Hal itu disebabkan
antara lain oleh kurangnya kepedulian terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki serta tidak adanya pengelolaan yang memadai. Seiring dengan perubahan
pola pemerintahan setelah diberlakukannya otonomi daerah maka pola pendekatan manajemen sekolahmadrasah berubah, yakni lebih bernuansa daerah. Dengan
adanya otonomi sekolah ini diharapkan sekolah dapat mengelola masing-masing sekolahnya dengan baik, terutama dalam manejemen sarana dan prasarananya.
Situasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan santri di
Pesantren Modern Az-Zahrah Bireuen. Pesantren Modern Az-Zahrah Bireuen. Terletak di Desa Benyoet Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen Aceh kurang lebih
10 km dari ibukota Kabupaten Bireuen. Pesantren atau yang biasa disebut dengan dayah terpadu ini tidak kalah maju dengan madrasah-madrasahsekolah-sekolah
yang berada di daerah perkotaan. Hal ini dapat dilihat dari minat siswa yang ingin bersekolah di madrasah tersebut, dan beberapa pencapaian prestasi sekolah dan
siswa yang membanggakan. Penentuan sumber informasi dalam penelitian ini berpegang pada empat
parameter yaitu: konteks suasana, keadaan atau latar, perilaku, peristiwa dan proses. Untuk itu sebelum memasuki lapangan untuk memulai penelitian peneliti
perlu memahami latar penelitian terlebih dahulu. Disamping itu harus mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental. Melalui penelitian ini
dilakukan pengumpulan informasi-informasi maupun masukan-masukan baik
yang diperoleh melalui wawancara maupun dari hasil pengamatan perilaku individu yang diteliti yang berhubungan dengan pelaksanaan manajemen sarana
dan prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan santri Pesantren Modern Az- Zahrah Bireuen.
C. Sumber Data dan Informan Penelitian