81
B. Pembahasan
Pembahasan pada penelitian ini ditujukan pada permasalahan yang diangkat alam rumusan masalah. Pemasalahan ini akan dibahas sesui dengan hasil data
yang telah diperoleh selama penelitian.
1. Pengembangan Media Pembelajaran Trainer I nterface
Sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam buku pedoman penyusunan tugas akhir skripsi FT UNY Tim Tugas Akhir Skripsi, 2013, berikut
akan dibahas tahap pengembangan Trainer I nterface.
a. Analisa
Pengembangan media pembelajaran ini diawali dengan mengidentifikasi suatu masalah yang terjadi di Kompetensi Keahlian Teknik Audio-Video SMK
Negeri 3 Yogyakarta khususnya pada mata pelajaran Teknik Pemrograman pada pembahasan komunikasi interface, dimana para siswa mengalami kesulitan
dalam melakukan praktikum dikarenakan fasilitas media pembelaj aran yang belum mengarah secara khusus pada komununikasi interface sehingga siswa
masih mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Berdasarkan kaj ian teori yang telah dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran yang tepat untuk mendukung kegiatan praktikum yaitu sebuah media pembelajaran berupa trainer yang merupakan media realita. Media
realita merupakan sebuah media pembelaj aran yang bersifat adaptif dimana memiliki bentuk yang menyerupai atau sama dengan bentuk aslinya, seperti
model, specimen, manipulatif dan lain sebagainya Azhar Arsyad, 2014 : 36. Dalam mengembangkan sebuah trainer yang sesuai dengan mata pelajaran
Teknik Pemrograman, tentunya diperlukan proses analisa kebutuhan perangkat-
82
perangkat yang diperlukan untuk praktikum siswa, dimana analisa tersebut tetap mengacu pada kurikulum yang dipakai di sekolah tersebut.
Berdasarkan hasil analisa dari kurikulum dan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Teknik Pemrograman di SMK Negeri 3 Yogyakarta
pada Kompetensi Keahlian Teknik Audio-Video, kebutuhan perangkat untuk melaksanakan praktikum Teknik Pemrograman pada materi Komunikasi I nterface
adalah sebagai berikut : 1 perangkat indikator yang digunakan untuk mengetahui keluaran atau hasil dari komunikasi yang dilakukan; 2 perangkat
catu daya yang digunakan untuk memberi sumber tegangan pada masing- masing perangkat yang digunakan; 3 perangkat masukan untuk memberikan
masukan pada perangkat komunikasi; 4 perangkat Unit pemroses digunakan untuk mengolah semua data komunikasi dari input dan selanjutnya akan dikirim
ke output; dan 5 perangkat komunikasi interface digunakan untuk menghubungkan antara visual dengan rangkaian utama.
Perangkat masukan dibagi menjadi dua yaitu masukan dari visual dan masukan manual mekanik, untuk perangkat masukan visual dibuat
menggunakan bantuan software Visual basic6, sedangkan untuk perangkat masukan secara manual akan menggunakan saklar push button Push On.
Perangkat keluaran j uga dibagi menjadi dua yaitu keluaran dengan visual dan keluaran dengan indikator LED. Perangkat catu daya dibangun dengan
menggunakan rangkaian penurun tegangan dari tegangan jala-jala 220VAC, selanj utnya tegangan akan diturunkan dengan rankaian penstabil tegangan
hingga pada niai 12VDC. Sedangkan untuk perangkat unit pemroses dibangun menggunakan I C mikrokontroler untuk memroses data komunikasi dari masukan
83
baik dari visual maupun dari manual. Untuk perangkat komunikasi menggunakan rangkaian konverter tegangan komunikasi interface RS-232 dan USB to Serial.
b. Desain Produk