BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minyak
Minyak dan lemak termasuk salah satu anggota golongan lipid, yaitu lipid netral. Lipid itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu 1 lipid netral, 2
fosfatida, 3 spingolipid, dan 4 glikolipid. Semua jenis lipid ini banyak terdapat di alam. Minyak dan lemak yang telah dipisahkan dari jaringan asalnya mengandung
sejumlah kecil komponen selain trigliserida, yaitu 1 lipid kompleks lesithin, cephalin, fosfatida, dan glikolipid, 2 sterol, beradadalam keadaan bebas atau terikat
dengan asam lemak, 3 asam lemak bebas, 4 lilin, 5 pigmen yang larut dalam lemak, dan 6 hidrokarbon. Komponen tersebut mempengaruhi warna dan flavor produk,
serta berperan dalam proses ketengikan Ketaren,2008.
2.1.1 Minyak Sawit
Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak adalah kelapa sawitElaeis Guinensis JACQ. Kelapa sawit dikenal terdiri dari empat
macam tipe atau varietas, yaitu tipe Macrocarya, Dura ,Tenera, dan Pisifera. Minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti
kelapa sawit Ketaren, 2008. Sejalan dengan makin meningkatnya luas areal perkebunan kelapa sawit,
produksi minyak kelapa sawit Indonesiasemakin lama semakin meningkat pesat. Sekitar 40 dari produksi minyak sawit Indonesia di ekspor ke berbagai Negara
Universitas Sumatera Utara
dalam bentuk Crude Palm Oil CPO 85 dan sisanya 15 dalam bentuk olahan lanjutan seperti olein, stearin asam lemak, dan sebagainya Naibaho, 1998.
Minyak nabati yang dihasilkan dari pengolahan buah kelapa sawit berupa minyak sawit mentah CPO atau Crude Palm Oil yang berwarna kuning dan minyak
inti sawit PKO atau Palm Kernel Oil yang tidak berwarna jernih. Jika dibandingkan dengan minyak nabati lain, minyak kelapa sawit memiliki
keistimewaan tesendiri, yakni rendahnya kandungan kolesterol dan dapat diolah lebih lanjut menjadi suatu produk yang tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan pangan,
tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan non-pangan. CPO atau PKO banyak digunakan sebagai bahan industri pangan minyak goreng dan margarin, industri
sabun bahan penghasil busa, industri baja bahan pelumas, industri tekstil, kosmetik, dan sebagai bahan bakar alternatif yaitu minyak diesel Sastrosayono,
2006.
2.1.2 Komposisi Minyak Kelapa Sawit
Seperti jenis minyak yang lain, minyak sawit tersusun dari unsur-unsur C, H, dan O. minyak sawit ini terdiri dari fraksi padat dan fraksi cair dengan perbandingan yang
seimbang. Penyusun fraksi padat terditi dari asam lemak jenuh, antara lain asam miristat 1, asam palmitat 45 dan asam stearat. Sedangkan fraksi cair tersusun
dari asam lemak tidak jenuh yang terdiri dari asam oleat 39, dan asam linoleat 11. Komposisi tersebut ternyata agak berbeda jika dibandingkan dengan minyak
inti kelapa sawit dan minyak kelapa. Secara lebih terinci, komposisi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh yang terdapat dalam ketiga jenis minyak nabati
tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Komposisi Beberapa Asam Lemak Dalam Tiga Jenis Minyak Nabati
Asam Lemak
Jumlah Atom C
Minyak Sawit Minyak Inti
Sawit Minyak
Kelapa
Asam Lemak Jenuh Oktanoat
8 -
2 – 4
8
Dekanoat 10
- 3
– 7 7
Laurat
12 1
41 – 55
48
Miristat 14
1 – 2
14 – 19
17
Palmitat 16
32 – 47
6 – 10
9
Stearat
18 4
– 10 1
– 4 2
Asam Lemak Tidak Jenuh Oleat
18 38
– 50 10
– 20 6
Linoleat 18
5 – 14
1 – 5
3
Linolenat 18
1 1
– 5 -
Sumber : Tim Penulis PS, 1997 Perbedaan jenis asam lemak penyusunnya dan jumlah rantai asam lemak yang
membentuk trigliserida dalam minyak sawit dan minyak inti sawit menyebabkan kedua jenis minyak tersebut mempunyai sifat yang berbeda dalam kepadatan. Minyak
sawit dalam suhu kamar bersifat setengah padat, sedangkan pada suhu yang sama minyak inti sawit berbentuk cair Tim Penulis PS, 1997.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Pengolahan Minyak Sawit