Analisis Density Analisis Stabilitas

80 Dari tabel di atas analisis serta grafiknya dapat dilihat pada gambar 4.8 – 4.14 :

1. Analisis Density

Dari hasil pengujian dengan kadar aspal 5,75 didapatkan nilai bj bulk yang grafiknya dapat dilihat pada Gambar 4.8. Bj Bulk vs Curing Time 2,40 2,41 2,42 Curing Time jam B j B u lk BJ Bulk 2,417 2,408 2,413 2,408 2,413 2,411 12 24 36 48 60 72 Gambar 4.8 Hubungan antara nilai Bj Bulk dengan Curing Time pada Kadar Aspal 5,75 Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa adanya variasi curing time tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai bj bulk yang didapatkan. Nilai bj bulk pada grafik ini cenderung rata dan tidak ada perubahan yang terlalu mencolok. Perubahan kenaikan dan penurunan nilainya hanya terpaut sedikit. Nilai density menunjukkan besarnya derajat kerapatan campuran yang sudah dipadatkan. Density disebut juga sebagai rasio antara berat benda uji kering dengan volume benda uji tersebut jika nilai density semakin besar maka kepadatannya semakin baik. 81 Bahwa ada kecenderungan semakin besar kadar aspalnya makan nilai density-nya akan semakin besar pula, atau dengan kata lain pertambahan nilai density seiring atau berbanding lurus dengan pertambahan kadar aspal.

2. Analisis Stabilitas

Dari pengujian dengan kadar aspal 5,75 didapatkan nilai stabilitas yang grafiknya dapat dilihat pada Gambar 4.9 Stabilitas vs Curing Time 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 Curing Time jam S ta b ilit a s k g Stabilitas kg 1185,6 1226,3 1355,3 1490,7 1518,7 1643,4 12 24 36 48 60 72 Gambar 4.9 Hubungan antara nilai Stabilitas dengnan Curing Time pada Kadar Aspal 5,75 Pada gambar stabilitas vs curing time di atas dapat dilihat dengan adanya variasi lamanya curing time, nilai stabilitas mengalami perbedaan. Ada kecenderungan bahwa semakin lama curing time nilai stabilitas semakin besar. Stabilitas lapisan perkerasan adalah kemampuan lapisan perkerasan menerima beban lalu lintas tanpa terjadi perubahan bentuk seperti gelombang, alur, ataupun bleeding. Tetapi harus diusahakan pula kestabilannya agar jangan terlalu tinggi, karena bisa menyebabkan lapisan itu menjadi kaku dan cepat 82 mengalami retak. Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa curing berpengaruh terhadap stabilitas, dari curing time 12 jam sampai curing waktu 72 jam mengalami kenaikan nilai stabilitas. Tetapi nilai tersebut akan mengalami nilai maksimal masih terjadi naik turun tetapi perbedaannya tidak terlalu mencolok. Stabilitas juga dipengaruhi oleh kadar aspal, jika kadar aspal yang kita gunakan kecil maka kekuatan untuk mengikat antar agregat kecil, hal ini bisa mengakibatkan lapisan mudah diresapi oleh air, oksidasi mudah terjadi dan mengakibatkan stabilitas kecil dan perkerasan jadi mudah hancur. Tetapi jika kadar aspal yang kita gunakan juga terlalu banyak maka lapis tersebut akan mengalami kegemukan terlalu banyak aspal sehingga dengan kondisi alam di Indonesia yang suhu udaranya tinggi dan repetisi beban lalu lintas maka dapat mengakibatkan lapis tersebut mengalami bleeding.

3. Analisis Flow