Lapis Aspal Beton Curing Time PENELITIAN

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Lapis Aspal Beton

Lapis aspal beton Laston merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan raya yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang mempunyai gradasi menerus, dicampur, dihampar, dan dipadatkan pada suhu tertentu Petunjuk Pelaksanaan Laston Untuk jalan Raya SKBI–2.4.26.1987. Fungsi dari Laston adalah : 1. Sebagai pendukung beban lalu–lintas. 2. Sebagai pelindung konstruksi dibawahnya dari kerusakan akibat pengaruh air dan cuaca. 3. Sebagai lapis permukaan. 4. Menyediakan permukaan jalan yang rata dan tidak licin Sifat–sifat dari Laston antara lain : 1. Tahan terhadap keausan akibat beban lalu–lintas 2. Kedap air. 3. Mempunyai nilai stabilitas yang tinggi. 4. Mempunyai nilai struktural. 5. Peka terhadap penyimpangan perencanaan dan pelaksanaan. Dalam penelitian ini digunakan jenis lapis perkerasan AC Asphalt Concrete dengan ukuran butiran maksimum 34“ yang berfungsi sebagai surface lapis permukaan karena memiliki gradasi yang lebih rapat. 6

B. Curing Time

Apa yang dimaksud dengan curing time? curing time adalah waktu antara setelah campuran beraspal dipadatkan dengan sebelum campuran aspal tersebut menerima beban apabila di laboratorium definisi beban disini adalah beban dari alat penguji Marshall, sedangkan di lapangan beban disini adalah gaya yang diberikan oleh kendaraan setelah jalan dibuka. Sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan dengan baik dan umur rencana dapat bertambah panjan g.

C. PENELITIAN

Penelitian serupa pernah dilakukan dengan menggunakan aspal shell penetrasi 6070 dan Standar spesifikasi mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton Laston untuk jalan raya SKBI–2.4.26.1987. Pada penelitian ini menggunakan aspal produksi pertamina dengan penetrasi 6070 dan menggunakan standar spesifikasi yang terbaru dari buku Tiga Spesifikasi Umum Bina Marga. Standar spesifikasi yang terbaru semua parameternya mengalami peningkatan, hal tersebut dikarenakan pertambahan lalu-lintas harian yang berakibat dengan bertambahnya beban yang harus ditanggung oleh perkerasan tersebut. Perbedaan spesifikasinya dapat dilihat pada tabel : Tabel 2.1 Persyaratan Campuran Lapis Aspal Beton Sifat campuran L.L Berat 2x75 tumb. L.L Sedang 2x50 tumb L.L Ringan 2x 5 tumb Min Mak s Min Maks Min Mak s 7 Stabilitas kg 550 – 450 – 350 – Kelelehan mm 2 4 3 4,5 2 5 StabilitasKelelehan kg mm 200 359 200 350 200 350 Rongga dalam campuran 3 5 3 5 3 5 Rongga dalam agregat Lihat tabel 2.8 Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Laston Untuk Jalan Raya SKBI – 2.4.26.1987 Tabel 2.2 Tabel persyaratan sifat-sifat campuran AC-BC menurut Bina Marga Sifat-Sifat Campuran Nilai Minimal Maksimal Rongga udara dalam campuran VIM 3,5 5,5 Rongga dalam agregat VMA 14 - Rongga terisi aspal VFWA 63 - Stabilitas Marshal kg 800 - Marshall Quotient kgmm 250 - Flow mm 3 - Sumber : Bina Marga 2007

D. Bahan Perkerasan.