41
4. Proses Terbentuknya Kejenuhan Burnout Belajar
Kejenuhan  tidak  terjadi  begitu  saja,  akan  tetapi  kejenuhan terbentuk melalui tahap
–tahapan yang dialami oleh individu dalam rentang waktu  tertentu.  Fredenbuer  dan  North  Bahrer-Kohler,  2013:  52
menjelaskan 12 tahap yang menjadi latar belakang terbentuknya kejenuhan yaitu  1.  Sebuah  keharusan  untuk  membuktikan  diri.  2.  Bekerja  keras.  3.
Mengabaikan  kebutuhan  yang  diperlukan.  4.  Kesenjangan  konflik,  5. Perubahan  nilai  6.  Penolakan  masalah  yang  muncul.  7.  Menarik  diri  8.
Perubahan  perilaku.  9.  Depersonalisasi.  10.  Kekosongan  dalam  diri.  11. Depresi.  12.  Sindrom  burnout.  Jika  dikaitkan  dengan  kejenuhan  belajar
maka, inilah proses terbentuknya kejenuhan belajar pada siswa: a.
Sebuah keharusan untuk membuktikan diri: Siswa merasa perlu untuk membuktikan jika mereka memiliki kemampuan, hal ini membuat siswa
bekerja keras agar orang lain melihat kemampuan dirinya. b.
Bekerja  keras:  Siswa  bekerja  keras  agar  mereka  dianggap  layak  oleh teman mereka.
c. Mengabaikan  kebutuhan  yang  diperlukan:  terlalu  banyak  belajar
maupun  mengerjakan  tugas  sehingga  siswa  melupakan  kebutuhan pokok  yang diperlukan,  seperti tidur, berkumpul  dengan  keluarga  dan
teman. d.
Kesenjangan konflik: munculnya gejala- gejala fisik yang muncul tetapi siswa  mengabaikan  hal  tersebut,  seperti  munculnya  stres,  sakit  kepala,
42 mual, nyeri otot, sakit punggung, gangguan tidur, dan kehilangan nafsu
makan. e.
Perubahan  nilai:  nilai-nilai  yang  dipegang  oleh  siswa  mulai  berubah sehingga  mereka  mengesampingkan  kebutuhan  pokok  dan  hubungan
dengan orang- orang terdekatnya. f.
Penolakan  masalah  yang  muncul:  munculnya  intoleransi  dalam  diri siswa,  mereka  menganggap  orang  lain  sepele,  sinis,  tidak  simpatik,
agresif, dan menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi. g.
Menarik  diri:  siswa  mulai  menarik  diri  dan  menutup  diri  dari lingkungan sosial.
h. Perubahan  perilaku:  mulai  muncul  perasaan  malu,  takut,  dan  apatis
karena terlalu keras dalam bekerja. i.
Depersonalisasi: siswa mulai kehilangan jati dirinya. j.
Kekosongan dalam diri: kekosongan dalam diri siswa terus berkembang sehingga  membuat  individu  mulai  putus  asa,  dan  siswa  mulai
melakukan  pelarian  dengan  berbagai  macam  hal  seperti  melakukan seks, merokok, minum-minuman keras, dan lain sebagainya.
k. Depresi:  gejala  depresi  yang  mulai  muncul  seperti  apatis,  putus  asa,
kelelahan, tidak memikirkan masa depan, dan kehilangan motivasi. l.
Sindrom  burnout:  tahap  ini  siswa  mulai  melarikan  diri  dari  situasi, kadang  bisa  melakukan  bunuh  diri  jika  fisik  dan  mentalnya  sudah
terganggu, maka penanganan medis sangat diperlukan.
43
5. Indikator Kejenuhan Burnout  Belajar