35
B . Kejenuhan Burnout Belajar
1. Pengertian Kejenuhan Burnout Belajar
Maslach dan Jackson 1981: 99 mendefinisikan “burnout is
syndrome of emotional exhaustion and cynism that occurs frequently among individuals who do „people work‟ of some kind” kejenuhan
didefinisikan sebagai sindrom kelelahan emosi dan sinisme yang sering terjadi pada seseorang yang bekerja di bidang sosial. Adapun Schaufeli
dan Enzmann Cozen Payne 1999: 18-19 mendefinisikan kejenuhan sebagai:
“burnout is persistent, negative, work related state of mind in normal individuals that is primarily characterised by exhaustion,
which is accompanied by distress, a sense of reduced effectiveness, decreased motivation, and the development of dysfunctional
attitudes and behaviours at work” Kejenuhan adalah pengalaman negatif dalam bekerja yang terlalu
lama yang ditandai adanya stres dengan munculnya kelelahan, disertai dengan tekanan, efektivitas berkurang, menurunnya motivasi, dan
berkembangnya sikap dan perilaku yang disfungsional di tempat kerja. Richter dan Hacker Demerouti, 2002: 426 mempunyai pendapat
tentang kejenuhan yakni: “burnout represent a chronic, long-term mental health
impairment, characterized by the combination of an enduring physical, cognititive and emotional deterioration of health,
wherseas the short-term effect of strain mainly have a temporary reversible cognitiveaffective with fatigue as well physical
constitution
”
36 Kejenuhan digambarkan sebagai kelelahan mental kronis jangka
panjang, yang ditandai dengan menurunnya kesehatan fisik, kognitif dan emosi.
Sedangkan menurut Suwarjo dan Diana Septi Purnama 2014: 12 kejenuhan adalah suatu keadaan keletihan exhaustion fisik, emosional
dan mental dimana cirinya sering disebut physical depletion, yaitu dicirikan dengan perasaan tidak berdaya dan putus harapan, keringnya
perasaan, konsep diri yang negatif dan perasaan gagal untuk mencapai tujuan diri yang ideal. Jika kejenuhan dikaitkan dengan belajar Muhibbin
Syah 2003: 180 mengatakan peristiwa jenuh yang dialami oleh seorang siswa yang sedang dalam proses belajar kejenuhan belajar dapat
membuat siswa tersebut merasa telah memubazirkan usahanya. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Robert, kejenuhan belajar adalah rentang
waktu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil Muhibbin Syah 1999: 162. Sedangkan menurut Zunita Eka
Khusumawati dan Elisabeth Christiana 2014: 4 bahwa kejenuhan belajar merupakan suatu kondisi dimana siswa merasa bosan, lelah, kurang
perhatian dalam belajar, tidak ada motivasi serta tidak mendatangkan hasil. Dari pengertian kejenuhan belajar menurut para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa kejenuhan belajar merupakan suatu kondisi dimana siswa mengalami kelelahan secara fisik, emosi, kognitif dan kehilangan
motivasi, sehingga menimbulkan rasa bosan dan lelah untuk melakukan aktivitas belajar, sehingga tidak dapat menerima pelajaran yang
37 disampaikan oleh guru. Siswa yang merasa jenuh seakan
–akan mengalami bahwa dirinya merasa tidak ada kemajuan serta tidak mendatangkan hasil
dalam proses belajarnya.
2. Faktor Penyebab Kejenuhan Burnout Belajar