commit to user 19
keluar masuknya barang dengan menggunakan system
First In First Out
FIFO. Tujuannya adalah agar produk yang terlebih dulu masuk ke gudang, akan keluar terlebih dahulu juga.
Untuk perdistribusian
box
yang berisi Untuk botol 1500 ml, 500 ml, 330 ml, 240ml dan mizone,
box
tersebut terletak diatas
pallet
kemudian diangkut dengan
forklift
untuk diletakkan di truk untuk didistribusikan ke konsumen.
C. Higiene Perusahaan
PT. Tirta Investama merupakan salah satu perusahaan besar yang tentunya mempunyai faktor dan potensi bahaya di setiap kegiatan produksinya. Berikut
adalah faktor bahaya yang ada di PT. Tirta Investama Klaten. Tabel 1. Identifikasi Faktor Bahaya
No Jenis Pekerjaan
Faktor Bahaya Pengendalian yang
Sudah Dilakukan Area 5 Gallon
1 Bongkar Gallon
Kebisingan
Rolling
pekerjaan 2
Mengisi Trolli Kebisingan
Rolling
pekerjaan 3
Infeed
gallon kosong Kebisingan
Rolling
pekerjaan 4
Visual control
gallon kosong
Kebisingan Penerangan
Faktor biologi
Rolling
pekerjaan Sarung tangan
5
Visual control
gallon Isi Penerangan
Rolling
pekerjaan 6
Packing
Faktor fisiologi keluhan sakit
punggung, pinggang
Rolling
pekerjaan Penggunaan korset
Penggantian alat bantu angkut
7
Washer
5 Gallon Kebisingan
Suhu dingin Isolasi ruangan
Peredam bising mesin Perawatan mesin
Ear plug
Baju khusus Bersambung
commit to user 20
Sambungan 8
Filler
5 Gallon Kebisingan
Suhu dingin Isolasi ruangan
Peredam bising mesin Perawatan mesin
Ear plug
Baju khusus 9
Water Treatment
5 Gallon
Kebisingan Suhu dingin
Uap ozon Isolasi ruangan
Peredam bising mesin Perawatan mesin
Ear plug
Baju khusus Pemberian makanan
tambahan berupa susu
10
Pretreatment
5 Gallon Faktor biologi
Faktor kimia
Rolling
pekerjaan Sepatu
boot
Sarung tangan Masker
Area
Small Pack Size
I SPS I
11
Packing
Faktor fisiologi keluhan sakit
punggung, pinggang
Rolling
pekerjaan Penggunaan korset
12
Filler
SPS I Kebisingan
Suhu dingin Isolasi ruangan
Peredam bising mesin Perawatan mesin
Ear plug
Baju khusus 13
Water Treatment
SPS I
Kebisingan Suhu dingin
Uap ozon Isolasi ruangan
Peredam bising mesin Perawatan mesin
Ear plug
Baju khusus Pemberian makanan
tambahan berupa susu.
14 Operator
forklift
Getaran Peredam getaran mesin
Forklift
diberi bantalan
Rolling
pekerjaan Sarung tangan
Area
Small Pack Size
II SPS II
15
Filler
SPS II Kebisingan
Suhu dingin Isolasi ruangan
Peredam bising mesin Perawatan mesin
Ear plug
Baju khusus Bersambung
commit to user 21
Sambungan 16
Water Treatment
SPS II
Kebisingan Suhu dingin
Uap ozon Isolasi ruangan
Peredam bising mesin
Ear plug
Baju khusus Pemberian makanan
tambahan berupa susu.
17 Operator
forklift
Getaran Peredam getaran mesin
Forklift
diberi bantalan
Rolling
pekerjaan Sarung tangan
18
Packing
Faktor fisiologi keluhan sakit
punggung, pinggang
Rolling
pekerjaan Penggunan korset
Area
Small Pack Size
III SPS III
19
Filler
SPS III Kebisingan
Suhu dingin Isolasi ruangan
Peredam bising mesin Perawatan mesin
Ear plug
Baju khusus 20
Water Treatment
SPS III
Kebisingan Suhu dingin
Uap ozon Isolasi ruangan
Peredam bising mesin Perawatan mesin
Ear plug
Baju khusus Pemberian makanan
Tambahan
21 Operator
forklift
Getaran Peredam getaran mesin
Forklift
diberi bantalan
Rolling
pekerjaan Sarung tangan
22
Packing
Faktor fisiologi keluhan sakit
punggung, pinggang
Rolling
pekerjaan Penggunaan korset
Di luar area produksi
23 area bengkel Kebisingan
Debu Bahan kimia
Peredam bising mesin Perawatan mesin
Masker, sarung tangan
Bersambung
commit to user 22
Sambungan 24 Belah botol
Kebisingan Getaran
Debu Panas
Tempat belah gallon terletak jauh dari tempat
kerja lain Peredam bising dan
getaran mesin Dinding diberi peredam
Pengaturan jam operasi Mesin
Terdapat ventilasi udara
Ear plug
and
ear muff
Masker Sarung tangan
25 Ruang
Regrind
Kebisingan Getaran
Debu Panas
Peredam bising dan getaran mesin
Pengaturan jam operasi Mesin
Terdapat ventilasi udara
Ear plug
and
ear muff
Masker Sarung tangan
Sumber: Data Sekunder dari PT. Tirta Investama Klaten tahun 2011 1.
Faktor Fisik a. Kebisingan
Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya yang sering diterima oleh pekerja. Pekerja terpapar bising selama 8 jam. Di PT. Tirta
Investama Klaten kebisingan dicegah dengan isolasi ruangan, memberi peredam pada mesin, perawatan mesin produksi, sistem
rolling
pekerjaan dan pemakaian Alat Pelindung Diri
ear muff
dan
ear plug
. Tabel berikut ini merupakan hasil pengukuran intensitas kebisingan di area
kerja PT. Tirta Investama Klaten.
commit to user 23
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kebisingan No
Lokasi Pengukuran Hasil
Pengukuran dB.A
NAB dB.A
Area 5 Gallon
1 Area Bongkar 5 gallon
85,7 85
2
Filler
5 gallon 92,8
85 3
Washer
5 gallon 93,9
85 4
Infeed
5 Gallon 81,7
85
Area Gedung SPS 1
5 R.
Filler
600 ml 86,3
85 6
Area
Packing
SPS 600 ml 79,0
85 7
R.
Filler
1500 ml 87,2
85 8
Area
Packing
SPS 1500 ml 81,4
85 9
R. Husky
preform
600 ml 88,5
85 10 R. Husky
preform
1500 ml 92,2
85 11 R. SBO 1500 ml
87,9 85
12 R. SBO 600 ml 86,7
85
Area Gedung SPS II
13 Area Utility SPS II 87,1
85 14 R.
Filler
240 ml
line
1 88,6
85 15 R.
Filler
240 ml
line
2 90,5
85 16 R.
filler
240 ml
line
3 90,0
85 17 Area
Packing
240 ml 73,4
85 18 Di dalam ruangan sheet maker
87,9 85
19 Di dalam ruangan storage cup 79,6
85 20 Area
regraind
sheet 93,9
85
Area Gedung SPS III
21 Area
Utility
SPS III 85,5
85 22 R. SBO SPS III
88,7 85
23 R.
Filler
1500 ml SPS III 88,1
85 24 R.
Filler
Mizone 88,2
85 25 Area
Packing
1500 ml SPS III 82,3
85 26 Area belah gallon
104,2 85
27 Area
Preform
SPS III 74,4
85 Sumber: Data sekunder dari PT. Tirta Investama Klaten bulan Juni tahun
2011
commit to user 24
b. Getaran Di PT. Tirta Investama Klaten pekerja yang terpapar getaran adalah
operator
forklift
dan operator belah gallon. Pekerja di PT. Tirta Investama Klaten bekerja antara 4 sampai 8 jam. Di PT. Tirta Investama Klaten
pencegahan getaran dengan penempatan mesin di area atau ruangan khusus yang jauh dari pekerja, pengaturan jam operasi mesin, mesin yang
menghasilkan getaran diberi peredam, pemberian bantalan duduk atau jok yang empuk pada
forklift,
dan sopir
forklift
memakai sarung tangan. Tabel berikut ini merupakan hasil pengukuran getaran
whole body
di PT. Tirta Investama Klaten.
Tabel 3. Hasil Pengukuran Getaran
Whole Body
No Lokasi Pengukuran
Hasil Pengukuran mdt²
1 Operator mesin belah gallon
1.43 2
Operator
forklift
yale no.03 8.43
3 Operator
forklift
yale no.05 6.03
4 Operator
forklift
Hyster no. 01 8.55
5 Operator
forklift
Hyster no. 02 7.92
6 Operator
forklift
Hyster no. 05 11.50
7 Operator
forklift
Hyster no. 07 11.60
8 Operator
forklift
Hyster no. 09 10.40
9 Operator
forklift
Hyster no. 10 9.17
10 Operator
forklift
Hyster no. 11 7.72
Sumber: Data sekunder dari PT. Tirta Investama Klaten bulan Februari tahun 2011.
c. Iklim Kerja Tekanan Panas Tekanan panas merupakan faktor bahaya yang diterima oleh pekerja
Di PT. Tirta Investama Klaten. Tekanan panas dipengaruhi oleh sistem sirkulasi udara, jika sistem sirkulasi buruk maka tekanan panas dilokasi
tersebut tinggi. Di PT. Tirta Investama Klaten untuk penanganannya
commit to user 25
adalah dengan dibuatkan lubang untuk sirkulasi udara dan juga dipasang
fan
dilokasi produksi. Di area kantor di pasang AC. Tabel berikut ini merupakan hasil pengukuran iklim kerja di area
packing
PT. Tirta Investama Klaten.
Tabel 4. Hasil Pengukuran Tekanan Panas No
Lokasi ISBB 0C
Hasil NAB
1 Area
packing
SPS I 26,9
28,0 2
Packing
SPS II 26,7
28,0 3
Packing
SPS III 27,9
28,0 Sumber: Data sekunder dari PT. Tirta Investama Klaten bulan Juni tahun
2011 Dengan waktu kerja pekerja setiap jam di PT. Tirta Investama Klaten
yaitu 75-100, sedangkan beban kerja pada bagian
packing
tergolong dalam beban kerja sedang.
d. Penerangan Disetiap area baik produksi maupun ruang rapat kantor di PT. Tirta
Investama untuk penerangan menggunakan penerangan alami dan buatan. Untuk penerangan alami telah dipasang jendela yang terbuat dari
kaca bening. Tabel berikut ini merupakan hasil pengukuran penerangan di area kerja PT. Tirta Investama Klaten
Tabel 5. Hasil Pengukuran Penerangan No
Lokasi Pengukuran Hasil
Pengukuran LUX
Standart LUX
Area 5 Gallon
1 WT Cap snap
94 100
2 WT Bardi
268 100
3
Filler
Bardi 108
100 4
Filler
Cap snap 184
100 Bersambung
commit to user 26
Sambungan 5
Washer
Cap snap 169
100 6
Visual
Bardi I 299
300 7
Visual
Bardi II 252
300 8
Visual
Cap snap I 140
300 9
Visual
Cap snap II 160
300
Area Gedung SPS 1
10 Resin Pet 117
100 11 Husky 1500
79 100
12 Gd
Preform
56 50
13 SBO 600 42
100 14 SBO 1500
313 100
15
Filler
1500 109
100 16 Adm Produksi
157 300
17 R. Spv Prod 187
300 18 R.
Meeting
1500 100
300 19 R.
Meeting
600 95
300 20
Visual
600 236
300 21
Visual
1500 228
300 22 Adm G. Produk
95 300
23 R
meeting
G Produk 188
300
Area Gedung SPS II
24
Filler
330 85
100 25
Filler
240 74
100 26
Filler
240 II 75
100 27
Filler
240 III 87
100 28
Visual
330 88
300 29
Visual
240 III 79
300
30 Regrind 89
100 31
Storage
cap 84
50 32 Husky
preform
73 100
33 SBO 91
100
Area Gedung SPS III
34
Filler
Mizone 82
100
35 SBO Mizone 92
100 36
Filler
1500 89
100 37 Gd.
Preform
90 50
38 HuskySIPA
Preform
89 100
39 R.
Formulator
79 300
40 R.
Blending
72 300
41 R.
meeting
89 300
42 Area produksi 84
50 Sumber: Data sekunder dari PT. Tirta Investama Klaten bulan Juni tahun
2011
commit to user 27
e. Kebauan Kebauan merupakan hasil samping dari proses produksi, kebauan
dianggap berbahaya bila melebihi baku mutu. Di PT. Tirta Investama Klaten kebauan yang disebabkan proses produksi hampir tidak ada dan
masih jauh dibawah baku mutu. Berikut merupakan hasil pengukuran kebauan di area PT. Tirta Investama Klaten.
Tabel 6. Hasil Pengukuran Tingkat Kebauan No Parameter
Hasil Pengukuran ppm
Baku Mutu ppm
1 H2S
0.005 0.2
2 NH3
0.103 2.0
Sumber: Data sekunder dari PT. Tirta Investama Klaten bulan Desember tahun 2011
2. Faktor Kimia
a. Ozon
Penggunaan ozon di PT. Tirta Investama Klaten adalah untuk proses
water treatment
, hasil pengukuran kadar ozon sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Pengukuran Kadar Ozon
No Lokasi Pengukuran
Hasil Pengukuran mgm³
KTD 1
Water Treatment
5 gallon 0.212
0.2 2 .
Visual
5 gallon 0.011
0.2 3.
Filler
5 gallon Bardi 0.138
0.2 4.
Water Treatment
SPS I 6001500 ml
0.208 0.2
5.
Water Treatment
SPS 330 ml
0.083 0.2
6. Ruang
filler
5 600 ml 0.071
0.2 7. Ruang
Filler
1500 ml 0,007
0,2 Sumber: Data sekunder dari PT. Tirta Investama Klaten bulan Juni tahun
2011.
commit to user 28
b. Kualitas Udara Ambien
Mesin-mesin dan juga proses kegiatan produksi yang ada di PT Tirta Investama Klaten menghasil gas buang dan debu yang dapat mencemari
udara di daerah sekitar PT. Tirta Investama Klaten. Pencegahan yang dilakukan PT. Tirta Investama Klaten dengan mengisolasi mesin
produksi yang menghasilkan gas pencemar, perawatan rutin terhadap mesin-mesin produksi, dan terdapat cerobong asap. Hasil pengukuran
kualitas Udara Ambien adalah sebagai berikut: Tabel 8. Hasil Pengukuran Kualitas Udara Ambien Depan Kantor Kepala
Desa Wangen No
Parameter Hasil Pengukuran
mgNm³ Baku Mutu
mgNm³ 1
NO2 25,2
316 2
SO2 29,2
632 3
CO 4.672
15.000 4
Debu 11,1
230 Sumber: Data sekunder dari PT. Tirta Investama Klaten bulan Desember
tahun 2011. Tabel 9. Hasil Pengukuran Kualitas Udara Ambien Desa Beku RT 02
RW 03 Wangen No
Parameter Hasil Pengukuran
mgNm³ Baku Mutu
mgNm³ 1
NO2 32,0
316 2
SO2 28,8
632 3
CO 2.575
15.000 4
Debu 93,7
230 Sumber: Data sekunder dari PT. Tirta Investama Klaten bulan Desember
tahun 2011. 3. Faktor Biologi
Faktor biologi yang ada di perusahaan seperti: bakteri, jamur, serangga, tikus, ular, kadal, dan lain-lain. Di PT. Tirta Investama Klaten area kerja
commit to user 29
yang lembab seperti pada
pretreatment
gallon rentan terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur karena tempatnya yang lembab yang dapat menyebabkan
penyakit akibat kerja. Hewan liar seperti ular dan kadal juga ditemukan disini. Upaya pencegahan terhadap faktor biologi adalah pemakaian Alat
Pelindung Diri seperti: masker,
safety shoes
, pakaian kerja khusus dan sarung tangan karet. Untuk penanganan hewan liar sudah terdapat satpam
yang sudah terlatih menangkap ular, satpam berada di pos disetiap area produksi. Dan juga untuk PT. Tirta Investama Klaten juga bekerja sama
dengan pihak ketiga dalam penanganan dan penangkapan tikus. Selain itu selalu dilakukan pengawasan, pengecekan, dan pembersihan area yang
sekiranya dapat dihuni oleh hewan–hewan liar. 4. Faktor Fisiologi
Faktor fisiologi yang ada di PT. Tirta Investama Klaten adalah pada kegiatan
packing
gallon dan dus berisi botol aqua, pekerja sering mengeluhkan cepat lelah, sakit pinggang dan banyak terjadi gerakan yang
dipaksakan. Sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit akibat kerja yang disebabkan gangguan faktor fisiologis maka perusahaan melakukan
penggantian alat bantu kerja yang lebih efisien dan dapat meringankan beban kerja karyawan tindakan tersebut seperti: penggantian di area
packing
5 gallon penggunaan
pallet
di ganti dengan
jugrack
agar pekerja lebih mudah meletakkan gallon dalam jugrack dan juga tinggi jugrack hampir
sama dengan tinggi
conveyor
sehingga pekerja beban pekerja berkurang dan pekerjaan lebih aman serta dilaksanakan sistem rotasi kerja agar pekerja
commit to user 30
dapat memiliki waktu istirahat. PT. Tirta Investama Klaten juga menyediakan alat bantu tambahan seperti korset yang dipasangkan dibagian
perut pekerja bagian
Packing
. Korset berfungsi sebagai alat bantu untuk kenyamanan dalam bekerja.
D. Kesehatan Kerja