xxii 4.
Bagi pendekatan makro ekonomi pemberian kredit merupakan salah satu instrumen untuk menjaga keseimbangan jumlah uang beredar di
masyarakat.
F. Jenis Kredit
Pada prinsipnya, kredit itu hanya ada satu macam saja, yaitu uang bank yang dipinjamkan kepada nasabah dan akan dikembalikan pada suatu waktu
tertentu di masa mendatang, disertai dengan suatu “kontraprestasi” berupa bunga. Tetapi berdasarkan berbagai keperluan usaha serta berbagai unsur
ekonomi yang mempengaruhi bidang usaha para nasabah, maka jenis kredit menjadi beragam, yaitu antara lain berdasarkan Martono: 2002:
1. Jenis Kredit Menurut Sifat Penggunaan
Jenis kredit menurut sifat penggunaannya terdiri atas Martono, 2002: 53:
a. Kredit Konsumtif
Kredit ini dipergunakan oleh peminjam untuk keperluan konsumsi, artinya uang kredit akan habis dipergunakan atau semua akan terpakai
untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi kredit ini tidak bernilai bila kita tinjau dari segi
utility
uang, akan tetapi hanya membantu seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, kredit untuk membeli rumah,
barang-barang keperluan rumah tangga dan lain-lainnya. b.
Kredit Produktif
xxiii Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas. Melalui
kredit produktif inilah suatu
utility
uang dan barang dapat dilihat dengan nyata. Peranan kredit produktif digunakan untuk peningkatan usaha baik
usaha-usaha produksi, perdagangan maupun investasi.
2. Jenis Kredit Menurut Sifat Keperluannya
Jenis kredit menurut keperluannya adalah sebagai berikut Martono, 2002: 54:
a. Kredit ProduksiEksploitasi
Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi maupun
peningkatan kualitatif, yaitu peningkatan kualitasmutu hasil produksi. Disebut juga kredit eksploitasi karena bantuan modal kerja tersebut
digunakan untuk menutup biaya-biaya eksploitasi perusahaan secara luas berupa pembelian bahan-bahan baku, bahan penolong dan biaya-
biaya produksi lainnya upah, biaya pengepakan, biaya distribusi dan sebagainya.
b. Kredit Perdagangan
Kredit ini digunakan untuk keperluan-keperluan perdagangan pada umumnya, yang berarti peningkatan
utility of place
dari sesuatu barang.
xxiv Pelaksanaan pemberian kredit perdagangan dalam negeri maupun luar
negeri dapat dilakukan dengan
Letter of Credit
LC.
Letter of Credit
pada dasarnya adalah surat perintah dari pembeli importir kepada penjual eksportir untuk mengirimkan sejumlah barang yang tertera
dalam LC dengan jaminan uang akan dikirim bilamana syarat-syarat dalaam LC dapat dipenuhi oleh penjual eksportir.
c. Kredit Investasi
Kredit ini diberikan oleh bank kepada para pengusaha untuk keperluan investasi. Pemanfaatannya bukanlah untuk keperluan penanaman modal
kerja, akan tetapi untuk keperluan perbaikan ataupun pertambahan barang modal
capital goods
beserta fasilitas-fasilitas yang erat hubungannya dengan itu. Ciri dari kredit investasi antara lain:
1 Diperlukan untuk penanaman modal
2 Mempunyai perencanaan yang terarah dan matang
3 Waktu penyelesaian kredit berjangka menengah dan panjang
3. Jenis Kredit Menurut Sifat Jangka Waktu
Menurut jangka waktunya, kredit dapat dibagi menjadi Martono, 2002: 54:
a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit dengan jangka waktu selama-
lamanya 1 tahun. b.
Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai dengan 10 tahun.
xxv c.
Kredit jangka panjang, adalah kredit yang berjangka waktu lebih dari 10 tahun.
4. Jenis Kredit Menurut Sumber Dana Pembiayaannya
Berdasarkan sumber dana pembiayaan, kredit dapat dibedakan menjadi M. Faisal Abdullah, 2003: 87:
a. Kredit Likuiditas, yaitu kredit yang sebagian sumber dana
pembiayaannya diperoleh melalui Kredit Likuiditas Bank Indonesia KLBI.
b. Kredit Pihak Ketiga, yaitu kredit yang sebagian sumber dana
pembiayaannya diperoleh dari dana pihak ketiga giro, tabungan, deposito.
5. Jenis Kredit Menurut Status Hukum Debitur
Berdasarkan status hukum debitur, kredit dapat dibedakan menjadi M.Faisal Abdullah, 2003:86:
a. Kredit bagi debitur korporasi, yaitu kredit yang diberikan kepada debitur
berstatus badan hukum
corporate loans
dan dalam jumlah kredit berskala menengahbesar.
xxvi b.
Kredit bagi debitur perorangan, yaitu kredit yang diberikan kepada debitur berstatus perorangan
personal loans
dan jumlah kredit berskala kecil.
6. Jenis Kredit Menurut Segmen Usaha
Berdasarkan segmen usaha debitur, kredit dapat dibedakan menjadi M.Faisal Abdullah, 2003: 86:
a.
Whole Loans
, yaitu kredit yang diberikan kepada individu maupun korporasi untuk menjalankan bidang usaha, misalnya perdagangan,
industri dan lain-lain sebagai tambahan modal kerja. Kredit semacam ini ada kesamaan dengan kredit komersial.
b.
Retail Loans
, yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah debitur untuk tujuan konsumsi. Kredit semacam ini ada kesamaan dengan kredit
konsumtif. 7.
Jenis Kredit Menurut Sifat Pemakaian Dana Berdasarkan sifat pemakaian dana, kredit dapat dibedakan menjadi
M.Faisal Abdullah, 2003:87: a.
Kredit
Revolving
, yaitu kredit yang dananya dapat ditarik berulang- ulang, artinya jumlah kredit dapat ditarik berulang-ulang, artinya jumlah
kredit dapat ditarik sekaligus atau secara bertahap tergantung pada kebutuhan debitur.
Ciri-ciri kredit
revolving
Menurut Jopie Jusuf dalam M.Faisal Abdullah, 2003:87:
xxvii 1
Nasabah debitur diberi suatu plafon kredit tertentu dimana plafon tersebut merupakan jumlah dana maksimum yang dapat ditarik.
2 Jenis ini merupakan pinjaman untuk usaha yang kebutuhkan dananya
tergantung dari aliran kas
cash flow.
3 Ditinjau dari jangka waktunya, jenis
revolving
ini termasuk termasuk kredit jangka pendek maksimum satu tahun.
4 Penarikan atas dana pinjaman dapat dilakukan secara bertahap dan
atau sekaligus. Demikian juga dengan pelunasannya. Dengan demikian,
outstanding
pinjaman akan meningkat dan menurun sesuai dengan penarikan dan pelunasan yang dilakukan.
b. Kredit
Non-Revolving
, yaitu kredit yang dananya dilakukan sekaligus dan pelunasannya dilakukan secara bertahap maupun sekaligus.
Ciri-ciri kredit
non-revolving
Menurut Jopie Jusuf dalam M. Faisal Abdullah, 2003:87:
1 Penarikan dana pinjaman dapat dilakukan secara langsung dan
sekaligus atau secara bertahap sesuai perjanjian walaupun umumnya penarikan dilakukan secara sekaligus.
2 Pelunasan atas pinjaman dapat dilakukan secara bertahap atau
sekaligus sesuai dengan perjanjian. 3
Debitur tidak dapat menarik dana yang telah dilunasi. Dengan demikian, seiring dengan pelunasan yang dilakukan,
outstanding
pinjaman akan terus menurun.
xxviii 4
Umumnya dipergunakan untuk pembelian pengadaan aktiva tetap investasi.
5 Dari sudut jangka waktunya, kredit jenis ini dapat merupakan
pinjaman jangka pendek, menengah atau jangka panjang.
8. Jenis Kredit Menurut Sifat Jaminannya
Jenis kredit berdasarkan jaminannya adalah sebagai berikut Martono 2002: 55:
a. Kredit Tanpa Jaminan
Unsecured Loans
Jaminan di sini yang dimaksud adalah jaminan fisik. Di Indonesia jenis kredit ini belum lazim dan dilarang oleh Bank Indonesia. Tetapi di
Eropa dan Amerika kredit ini justru yang lazim dipakai dan khususnya diperuntukan pada perusahaan yang besar dan kuat.
b. Kredit Dengan Jaminan
Secured Loans
Jenis kredit ini adalah kredit yang penilainnya lengkap dalam arti segala aspek penilaian turut dipertimbangkan termasuk jaminan. Jaminan
kredit dapat berupa tanah, rumah, pabrik, dan atau mesin-mesin pabrik, perhiasan dan barang-barang fisik lainnya.
G. Penggolongan Kredit