Jenis Kredit Analisis pengelolaan kredit bermasalah pada PT. BPR Grogol Joyo Sukoharjo Periode 2007-2009 4168

xxii 4. Bagi pendekatan makro ekonomi pemberian kredit merupakan salah satu instrumen untuk menjaga keseimbangan jumlah uang beredar di masyarakat.

F. Jenis Kredit

Pada prinsipnya, kredit itu hanya ada satu macam saja, yaitu uang bank yang dipinjamkan kepada nasabah dan akan dikembalikan pada suatu waktu tertentu di masa mendatang, disertai dengan suatu “kontraprestasi” berupa bunga. Tetapi berdasarkan berbagai keperluan usaha serta berbagai unsur ekonomi yang mempengaruhi bidang usaha para nasabah, maka jenis kredit menjadi beragam, yaitu antara lain berdasarkan Martono: 2002: 1. Jenis Kredit Menurut Sifat Penggunaan Jenis kredit menurut sifat penggunaannya terdiri atas Martono, 2002: 53: a. Kredit Konsumtif Kredit ini dipergunakan oleh peminjam untuk keperluan konsumsi, artinya uang kredit akan habis dipergunakan atau semua akan terpakai untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi kredit ini tidak bernilai bila kita tinjau dari segi utility uang, akan tetapi hanya membantu seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, kredit untuk membeli rumah, barang-barang keperluan rumah tangga dan lain-lainnya. b. Kredit Produktif xxiii Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas. Melalui kredit produktif inilah suatu utility uang dan barang dapat dilihat dengan nyata. Peranan kredit produktif digunakan untuk peningkatan usaha baik usaha-usaha produksi, perdagangan maupun investasi. 2. Jenis Kredit Menurut Sifat Keperluannya Jenis kredit menurut keperluannya adalah sebagai berikut Martono, 2002: 54: a. Kredit ProduksiEksploitasi Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi maupun peningkatan kualitatif, yaitu peningkatan kualitasmutu hasil produksi. Disebut juga kredit eksploitasi karena bantuan modal kerja tersebut digunakan untuk menutup biaya-biaya eksploitasi perusahaan secara luas berupa pembelian bahan-bahan baku, bahan penolong dan biaya- biaya produksi lainnya upah, biaya pengepakan, biaya distribusi dan sebagainya. b. Kredit Perdagangan Kredit ini digunakan untuk keperluan-keperluan perdagangan pada umumnya, yang berarti peningkatan utility of place dari sesuatu barang. xxiv Pelaksanaan pemberian kredit perdagangan dalam negeri maupun luar negeri dapat dilakukan dengan Letter of Credit LC. Letter of Credit pada dasarnya adalah surat perintah dari pembeli importir kepada penjual eksportir untuk mengirimkan sejumlah barang yang tertera dalam LC dengan jaminan uang akan dikirim bilamana syarat-syarat dalaam LC dapat dipenuhi oleh penjual eksportir. c. Kredit Investasi Kredit ini diberikan oleh bank kepada para pengusaha untuk keperluan investasi. Pemanfaatannya bukanlah untuk keperluan penanaman modal kerja, akan tetapi untuk keperluan perbaikan ataupun pertambahan barang modal capital goods beserta fasilitas-fasilitas yang erat hubungannya dengan itu. Ciri dari kredit investasi antara lain: 1 Diperlukan untuk penanaman modal 2 Mempunyai perencanaan yang terarah dan matang 3 Waktu penyelesaian kredit berjangka menengah dan panjang 3. Jenis Kredit Menurut Sifat Jangka Waktu Menurut jangka waktunya, kredit dapat dibagi menjadi Martono, 2002: 54: a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit dengan jangka waktu selama- lamanya 1 tahun. b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai dengan 10 tahun. xxv c. Kredit jangka panjang, adalah kredit yang berjangka waktu lebih dari 10 tahun. 4. Jenis Kredit Menurut Sumber Dana Pembiayaannya Berdasarkan sumber dana pembiayaan, kredit dapat dibedakan menjadi M. Faisal Abdullah, 2003: 87: a. Kredit Likuiditas, yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya diperoleh melalui Kredit Likuiditas Bank Indonesia KLBI. b. Kredit Pihak Ketiga, yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya diperoleh dari dana pihak ketiga giro, tabungan, deposito. 5. Jenis Kredit Menurut Status Hukum Debitur Berdasarkan status hukum debitur, kredit dapat dibedakan menjadi M.Faisal Abdullah, 2003:86: a. Kredit bagi debitur korporasi, yaitu kredit yang diberikan kepada debitur berstatus badan hukum corporate loans dan dalam jumlah kredit berskala menengahbesar. xxvi b. Kredit bagi debitur perorangan, yaitu kredit yang diberikan kepada debitur berstatus perorangan personal loans dan jumlah kredit berskala kecil. 6. Jenis Kredit Menurut Segmen Usaha Berdasarkan segmen usaha debitur, kredit dapat dibedakan menjadi M.Faisal Abdullah, 2003: 86: a. Whole Loans , yaitu kredit yang diberikan kepada individu maupun korporasi untuk menjalankan bidang usaha, misalnya perdagangan, industri dan lain-lain sebagai tambahan modal kerja. Kredit semacam ini ada kesamaan dengan kredit komersial. b. Retail Loans , yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah debitur untuk tujuan konsumsi. Kredit semacam ini ada kesamaan dengan kredit konsumtif. 7. Jenis Kredit Menurut Sifat Pemakaian Dana Berdasarkan sifat pemakaian dana, kredit dapat dibedakan menjadi M.Faisal Abdullah, 2003:87: a. Kredit Revolving , yaitu kredit yang dananya dapat ditarik berulang- ulang, artinya jumlah kredit dapat ditarik berulang-ulang, artinya jumlah kredit dapat ditarik sekaligus atau secara bertahap tergantung pada kebutuhan debitur. Ciri-ciri kredit revolving Menurut Jopie Jusuf dalam M.Faisal Abdullah, 2003:87: xxvii 1 Nasabah debitur diberi suatu plafon kredit tertentu dimana plafon tersebut merupakan jumlah dana maksimum yang dapat ditarik. 2 Jenis ini merupakan pinjaman untuk usaha yang kebutuhkan dananya tergantung dari aliran kas cash flow. 3 Ditinjau dari jangka waktunya, jenis revolving ini termasuk termasuk kredit jangka pendek maksimum satu tahun. 4 Penarikan atas dana pinjaman dapat dilakukan secara bertahap dan atau sekaligus. Demikian juga dengan pelunasannya. Dengan demikian, outstanding pinjaman akan meningkat dan menurun sesuai dengan penarikan dan pelunasan yang dilakukan. b. Kredit Non-Revolving , yaitu kredit yang dananya dilakukan sekaligus dan pelunasannya dilakukan secara bertahap maupun sekaligus. Ciri-ciri kredit non-revolving Menurut Jopie Jusuf dalam M. Faisal Abdullah, 2003:87: 1 Penarikan dana pinjaman dapat dilakukan secara langsung dan sekaligus atau secara bertahap sesuai perjanjian walaupun umumnya penarikan dilakukan secara sekaligus. 2 Pelunasan atas pinjaman dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus sesuai dengan perjanjian. 3 Debitur tidak dapat menarik dana yang telah dilunasi. Dengan demikian, seiring dengan pelunasan yang dilakukan, outstanding pinjaman akan terus menurun. xxviii 4 Umumnya dipergunakan untuk pembelian pengadaan aktiva tetap investasi. 5 Dari sudut jangka waktunya, kredit jenis ini dapat merupakan pinjaman jangka pendek, menengah atau jangka panjang. 8. Jenis Kredit Menurut Sifat Jaminannya Jenis kredit berdasarkan jaminannya adalah sebagai berikut Martono 2002: 55: a. Kredit Tanpa Jaminan Unsecured Loans Jaminan di sini yang dimaksud adalah jaminan fisik. Di Indonesia jenis kredit ini belum lazim dan dilarang oleh Bank Indonesia. Tetapi di Eropa dan Amerika kredit ini justru yang lazim dipakai dan khususnya diperuntukan pada perusahaan yang besar dan kuat. b. Kredit Dengan Jaminan Secured Loans Jenis kredit ini adalah kredit yang penilainnya lengkap dalam arti segala aspek penilaian turut dipertimbangkan termasuk jaminan. Jaminan kredit dapat berupa tanah, rumah, pabrik, dan atau mesin-mesin pabrik, perhiasan dan barang-barang fisik lainnya.

G. Penggolongan Kredit