Pengertian Kredit Analisis pengelolaan kredit bermasalah pada PT. BPR Grogol Joyo Sukoharjo Periode 2007-2009 4168

xvi d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau tabungan pada bank lain. Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan BPR, larangan ini meliputi hal-hal sebagai berikut Kasmir, 2005: 47: a. Menerima Simpanan Giro b. Mengikuti Kliring c. Melakukan Kegiatan Valuta Asing d. Melakukan Kegiatan Perasuransian

B. Pengertian Kredit

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga Undang – undang No. 10 Tahun 1998 pasal 21 ayat 11. Dalam penyaluran kredit pasti terdapat risiko kredit yang dihadapi oleh bank yaitu resiko gagal bayar default . Risiko kredit adalah risiko pinjaman tidak kembali sesuai kontrak, seperti penundaan, pengurangan pembayaran suku bunga danatau pinjaman xvii pokoknya, atau tidak membayar pinjaman sama sekali Ktut Silvanita, 2009: 28. Risiko kredit muncul karena adanya pilihan merugikan dan bahaya moral dari peminjam. Peminjam dengan risiko tinggilah yang paling mau meminjam karena mengharapkan pengembalian yang tinggi, dan untuk mendapakatkannya mereka melakukan pilihan merugikan. Setelah memperoleh pinjaman, masalah bahaya moral muncul karena peminjam memiliki insentif untuk menginvestasikan dana pinjamannya ke investasi yang menurutnya memberikan pengembalian yang tinggi. Risiko yang tinggi membuat dana yang dipinjam mengalami risiko default , untuk menghindari risiko kredit bank perlu menerapkan prinsip-prinsip pemberian kredit Ktut Silvanita, 2009: 28. Manajer bank perlu menekan perilaku pilihan merugikan dan bahaya moral dari peminjam dengan menerapkan prinsip-prinsip pemberian pinjaman loans principles management , antara lain Ktut Silvanita, 2009: 20: 1. Penyaringan dan Pengawasan Screening and Monitoring Dengan penyaringan dan pengawasan, bank mengumpulkan informasi mengenai calon debitur sehingga sehingga dapat menurunkan risiko kredit. 2. Hubungan Jangka Panjang dengan Pelanggan Long-term Customer Relationship Dengan long-term customer relationship , dapat membangun hubungan jangka panjang dengan debitur, sehingga memudahkan bank mengukur risiko kreditnya dan dapat menekan ongkos penyaringan dan pengawasan. xviii Dengan demikian, memungkinkan bank memberikan bunga yang rendah, pada sisi lain debitur akan berusaha untuk menekan bahaya moralnya untuk memiliki hubungan jangka panjang dengan bank agar memperoleh pinjaman dengan bunga murah. 3. Komitmen pinjaman Loan Commitments Komitmen pinjaman adalah janji bank untuk memberikan pinjaman dalam jumlah tertentu dengan bunga pasar yang berlaku. Dengan demikian, perusahaan memberikan informasi mengenai laporan keuangan dan aktivitas bisnisnya secara kontinu sehingga memungkinkan bank menekan ongkos penyaringan dan pengawasan. 4. Jaminan Collateral Jaminan mengurangi perilaku pilihan merugikan dan bahaya moral dari peminjam, karena bila peminjam gagal membayar pinjamannya, bank dapat menjual jaminan tersebut. 5. Saldo Kompensasi Compensating Balances Saldo kompensasi fungsinya mirip dengan jaminan, yaitu peminjam wajib menyimpan sejumlah dana tertentu dalam rekening bank tersebut. Dengan demikian, bank dapat memonitor peminjam sehingga menurunkan bahaya moralnya. 6. Penjatahan Kredit Credit Rationing Dengan penjatahan kredit, bank tidak memberikan pinjaman sama sekali, atau memberikan pinjaman kurang dari yang diminta, meskipun peminjam bersedia memberikan bunga yang tinggi. Memberikan pinjaman dengan xix bunga yang tinggi akan mengundang peminjam dengan bahaya moral tinggi untuk melakukan pilihan merugikan. Dengan memberikan batasan jumlah pinjaman, bank menekan bahaya moral peminjam, karena biasanya semakin besar jumlah pinjaman, semakin besar insentif untuk tidak mengembalikan pinjaman tersebut. Gagal bayar oleh debitur dapat mengakibatkan adanya kredit bermasalah pada bank. Dibawah ini ada beberapa pengertian kredit bermasalah menurut beberapa ahli. Kredit bermasalah didefinisikan oleh Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono 2002: 462 sebagai suatu keadaan di mana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikannya. Kredit bermasalah didefinisikan oleh Martono 2002: 60 sesuatu yang disebabkan oleh debitur dalam memenuhi kewajibannya yaitu membayar angsuran kredit sekaligus dengan bunganya tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui dalam perjanjian kredit.

C. Unsur-Unsur Kredit