Gambaran Objek Penelitian. PEMBAHASAN

commit to user 25

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian.

1. Sejarah Perusahaan. Latar belakang berdirinya PT. Dan Liris dimulai pada tahun 1946 sebagai home industri batik. Pada tahun 1966 pemerintah membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, baik dari Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN dan Penanaman Modal Asing PMA. Dengan adanya kebijakan tersebut maka home indutri batik menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Batik Keris pada tahun 1971. Sejak saat itu PT. Batik Keris menerima permintaan produk dari konsumen yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Selanjutnya PT. Batik Keris mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan untuk mengantisipasi agar tidak terganggunya aktivitas produksi PT. Batik Keris apabila pada suatu saat mengalami kesulitan karena terjadi fluktuasi harga bahan baku di pasaran. Maka didirikanlah perusahaan pemasok bahan baku yaitu PT. Dan Liris pada tahun 1974. PT. Dan Liris berdiri sesuai dengan Akta Notaris tanggal 25 April 1974, dengan SK Kehakiman No. YA.531323 tertanggal 23 Agustus 1974. Sedangkan untuk Surat Ijin Usaha commit to user 26 Perdagangan SIUP No. 18211.35PBVII1991P.I dengan Tanda Daftar Perusahaan No. 113511700008. Pendiri PT. Dan Liris adalah almarhum Tjokrosaputro, dan sekarang usaha ini dilanjutkan oleh anak cucunya. Pada mulanya PT. Dan Liris merupakan perusahaan khusus pertenunan yang sebagian digunakan untuk industri batik. Nama Dan Liris sendiri berasal dari kata Udan Liris yang merupakan suatu jenis motif batik yang secara filosofis mempunyai arti: Udan yang berarti Hujan dan Liris yang berarti rintik-rintik. Sehingga diharapkan agar kelangsungan hidup atau rejeki yang didapat perusahaan ini bisa berjalan terus menerus. Pada akhirnya kata Udan Liris disingkat menjadi Dan Liris yang selanjutnya dijadikan nama PT. Dan Liris. Kegiatan usaha PT. Dan Liris dimulai hanya dengan satu bidang saja yaitu pertenunan weaving. Seiring dengan berjalannya waktu, sekitar tahun 1976 PT. Dan Liris berkembang menjadi suatu industri terpadu. Dimana usahanya tidak hanya berproduksi pertenunan saja, tetapi juga melebarkan sayapnya untuk memproduksi berbagai jenis barang dan tekstil. Pada tahun 1978 perusahaan ini memasuki tahap selanjutnya yaitu memproduksi pakaian jadi. Sejak tahun 1974 sampai sekarang unit-unit produksi tersebut masih berjalan dan terus berkembang. commit to user 27 Lokasi pabrik pertenunan weaving pada mulanya berada di Jl. Adi Sucipto Desa Blulukan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Dengan berkembangnya perusahaan maka didirikan pabrik perajutan dan pakaian jadi di lokasi yang sama, sehingga pada tahun 1982 didirikan pabrik pemintalan spinning, cetak printing dan pembuatan kain bermotif batik finishing. Pada tahun 1983 lokasi pabrik dipindah ke Desa Banaran Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo hingga luas lahan ± 45 hektar dan melengkapi dengan mendirikan pabrik pembuatan pakaian jadi Garment hingga menjadi industri tekstil terpadu sampai sekarang. Seiring dengan berkembangan zaman dan kemajuan teknologi, secara struktural PT. Dan Liris memisahkan seluruh unit produksinya menjadi 4 divisi, dimana setiap divisi membuat produk yang berbeda-beda. Divisi yang terdapat pada PT. Dan Liris meliputi : a. Divisi Pemintalan Spinning. Divisi ini merupakan unit produksi khusus untuk memproduksi benang tenun. Kapasitas produksi pada divisi ini yaitu 8.500 bales benang per bulan. Setiap tahun PT. Dan Liris menghasilkan sekitar 80.000 bales benang per tahun yang sebagian besar digunakan PT. Dan Liris sendiri untuk produksi tekstile dan pakaian jadi garment. Sedangkan sisanya dijual kedalam negeri dan commit to user 28 luar negeri. Benang yang dihasilkan PT. Dan Liris dibuat dari serat Cotton 100, polyster 100, dan campuran dari keduanya yaitu TC Polyster Cotton. b. Divisi Pertenunan Weaving. Divisi ini khususnya untuk memproduksi kain grey dengan kapasitas produksinya 7.500.000 meter per bulan. Kain grey yang dihasilkan, selain di gunakan untuk memproduksi tekstile sendiri, juga dijual dalam negeri dan luar negeri. c. Divisi Finishing Printing. Divisi ini merupakan bagian yang memproduksi kain white putih, dyeing warna, printing . Kapasitas produksi yang di targetkan 5.500.000 meter per bulan. d. Divisi Pakaian Jadi Garment. Divisi ini memproduksi konveksi pakaian jadi. Kapasitas produksi pada divisi ini yaitu 950.000 potong per bulan. PT. Dan Liris menggunakan mesin-mesin modern yang dilengkapi dengan sistem komputer untuk mengendalikan efisiensi dan mutu. Berkat kecanggihan peralatan yang dimiliki dan mutu tinggi yang diterapkan di PT. Dan Liris produk- produknya untuk kualitas A dapat diterima di pasar luar negeri. Hampir sebagian besar produk yang dihasilkan PT. Dan Liris adalah pesanan dari luar negeri, hal ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan dan prestasi tersendiri untuk PT. Dan Liris. Untuk menjaga kualitas produknya PT. Dan Liris telah commit to user 29 menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dari SGS dan Sertifikasi dari Lloyd’s. Saat ini PT. Dan Liris di pegang oleh generasi ketiga yaitu Ibu Michelle Tjokrosaputro. Pada tahun 2007 beliau menerapkan Corporate Culture yang baru yaitu : MOVING TOGETHER TOWARD EXCELLENCE yang berarti “ Maju Bersama Menjadi Yang Terbaik ”. 2. Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan. PT. Dan Liris mempunyai visi, misi dan Sasaran sebagai berikut : a. Visi. Menjadi perusahaan tekstile yang terintegrasi yang terkenal sebagai yang terbaik terutama oleh pemegang saham, pelanggan dan karyawan. b. Misi. Menjadi perusahaan tekstile yang terintegrasi yang dapat memuaskan pemegang saham melalui profit dan pelanggan melalui baiknya pelayanan pelanggan, kualitas dan harga. c. Sasaran. 1 Membeli dan memperbaiki mesin-mesin . 2 Menerima dan melatih karyawan yang berarti di pabrik maupun di manajemen. 3 Membuat program, struktur dan target baru. commit to user 30 3. Lokasi Perusahaan. PT. Dan Liris berdiri di atas lahan seluas ± 45 hektar, dengan kantor pusat pabrik di Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Lokasi PT. Dan Liris merupakan letak yang cukup strategis dan mudah dijangkau, diantaranya : a. Utara : Desa Gambiran, Jati dan kota Surakarta. b. Timur : Kelurahan Tipes, Cemani dan Pasar Klewer. c. Selatan : Desa Candi, Grogol dan jalan arah Wonogiri. d. Barat : Desa Banaran, Laweyan arah jalur Semarang dan Yogyakarta. 4. Struktur Organisasi. Penyusunan struktur organisasi dilakukan sesuai dengan perkembangan perusahaan sehingga terbentuk dengan jelas mengenai pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab. Dengan adanya ini perusahaan dapat berjalan lancar untuk mencapai tujuan perusahaan. Berikut adalah gambar struktur organisasi PT. Dan Liris Sukoharjo: 3 1 G a m b a r 3 .1 S tr u k tu r O rg a n is a s i P T . Da n L iri s S u k o h a rjo . D EW A N K O M IS A R IS P R ES ID EN D IR E K T U R W A K IL P R ES D IR R D D IR E K TU R D IR E K TU R D IR E K TU R K A D IV P E M B . T E X T IL E U M U M K A D IV K A D IV P P IC K A D IV K A D IV K A D IV A K U N - TA N S I K A D IV K EU A N G G R . IN T E R N A L A U D IT Q A URUSAN KTR. DL. JKT KABAG. SPINNING I KABAG. SPINNING II KABAG. SPINNING III KABAG. WEAVING I KABAG. WEAVING II KABAG. WEAVING III UTILITY I UTILITY II KABAG. PROD. FINISHING KABAG. PROD. PRINTING KAPROD. KONV. 1 KAPROD. KONV. 2 KAPROD. KONV. 3 KAPROD. KONV. 4 KAPROD. KONV. 5 KAPROD. KONV. CLMC KABAG. PEMBELIAN GARMENT KABAG. PENJL. GARMENT KABAG. PENJL. BNG LOK EKS KABAG. PENJL. KAIN GREY KABAG. PENJL. F P KABAG. AKUNTANSI UR PAJAK KABER ANGGARAN KABAG. KEUANGAN QUALIT Y ASSURANCE KABAG. PERSONALIA U R T P KABAG. SATPAM SEKRETARIAT HUMAS HUKUM PEMBL. SPINNING PEMBL. WEAVING PEMBL. UMUM PROYEK PEMBL. F P IMPORT PEMBL. UTILITY PEMBELIAN LOKAL PEMBELIAN IMPORT MERCHANDISING SHIPPING EKSPEDISI SHIPPING ADM. LOKAL EKS PENJ. KAIN F P EKS PENJ. KAIN F P LOKAL E D P VERIFIKASI AUDITOR HRD BLK PERSONALIA KOORD. UMUM PERSN. KOOR. UMUM PERSN. TEXTILE K E N D A R A A N P E R S . B A G . U M U M D IR E K TU R commit to user 32 Adapun diskripsi dari tugas masing-masing sebagai berikut : a. Dewan Komisaris. 1 Mengawasi dan menertibkan pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan kebijakan umum perusahaan yang telah ditetapkan. 2 Mengatur dan mengkoordinasi kepentingan para pemegang saham sesuai dengan anggaran dasar perusahaan. 3 Memberikan penilaian dan mewakili para pemegang saham atas pengesahan neraca dan perhitungan laba rugi tahunan yang disampaikan. b. Presiden Direktur Dewan Komisaris. 1 Sebagai pejabat tinggi yang memimpin perusahaan bersama dengan kepala Departemen. 2 Menjaga kelangsungan hidup perusahaan. 3 Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan. 4 Mempertanggung jawabkan semua hasil kegiatan perusahaan yang telah dijalankan kepada Dewan Komisaris. c. Kepala Divisi. 1 Merencanakan serta mengembangkan rencana untuk pencapaian tujuan perusahaan termasuk kebijakan dan sasaran mutunya. commit to user 33 2 Menetapkan metode dan kebijakan sebagai alat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan. 3 Mengendalikan dan mengawasi pimpinan di bawahnya kepala bagian agar dapat menjalankan tugas yang dibebankan. 4 Menampung dan atau menciptakan sasaran yang memungkinkan adanya penemuan-penemuan baru untuk mencapai tujuan perusahaan secara maksimal. d. Kepala Bagian 1 Melaksanakan tindakan perbaikan pencegahan dari temuan internal eksternal audit, komplain dari pelanggan dan tinjauan manajemen. 2 Melaksanakan sasaran jangka panjang dan pendek yang ditetapkan oleh direksi atau pimpinan di atasnya dan menterjemahkan ke dalam pelaksanaan kerja bagian yang dipimpinnya. 3 Mengelola dan mengontrol semua kegiatan sistem mutu dalam bagiannya. 4 Memberikan motivasi bawahan guna meningkatkan produktivitas kerja dan merencanakan kebutuhan pelatihan. commit to user 34 e. Kepala Seksie. 1 Mengkoordinir memberi aturan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kerja sehari-hari kepada kelompok-kelompok kerja sub-sub seksie di bawahnya agar terjamin bahwa sasaran jangka pendek dapat tercapai. 2 Mendata, mengevaluasi, mengusulkan menetapkan tindakan perbaikan dan memberikan laporan kepada kepala bagian tentang kemajuan realisasi pekerjaan yang telah dicapai maupun kesulitan-kesulitan hambatan-hambatan yang belum dapat diatasi. 3 Merencanakan, mengatur dan menyiapkan semua perlengkapan kerja yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan. 4 Memberikan pelatihan kepada bawahan yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan sasaran mutu. 5 Mengembangkan, merencanakan, meningkatkan sasaran kerja dan memastikan bahwa bawahan bekerja sesuai dengan sasaran kerja yang telah ditetapkan. f. Kepala Sub Seksie Staff. 1 Mengatur pelaksanaan kerja berdasarkan rencana kerja prosedur pengendalian, instruksi kerja, commit to user 35 perencanaan yang ditetapkan dan monitoring proses dan tugas lain yang dibebankan pimpinan. 2 Mengkoordinir, membina melatih karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai kebijakan dan sasaran mutu perusahaan. 3 Mengontrol semua tahapan kerja agar dapat dicegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan kerja yang memungkinkan adanya ketidaksesuaian produk. 4 Memberikan dorongan dan mengevaluasi serta melaporkan semua kegiatan pelaksanaan kerja. 5 Mengoptimalkan semua kegiatan kerja yang menjadi tanggung jawabnya. g. Kepala Seksie Produksi. 1 Membantu tugas dan tanggungjawab terhadap semua proses produksi. 2 Membagi pekerjaan sesuai kebutuhan dan menganalisis kegiatan kerja serta membimbing karyawan dibawahnya. 3 Menjaga kelancaran produksi agar sasaran mutu produksi unit tercapai. 4 Melaksanakan instruksi kerja dan tugas yang dibebankan pimpinan. 5 Menjalankan instruksi kerja mading-masing mesin yang menjadi tanggung jawabnya. commit to user 36 6 Menjalin kerja sama antar kelompok. h. Kepala Seksie Maintenance. 1 Mengkoordinir atau memberikan arahan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kerja maintenance yang dipimpinnya agar tercapai sasaran jangka pendek dan panjang. 2 Mendata atau mengevaluasi serta melaporkan kepada kepala bagian tentang realisasi pekerjaan serta kesulitan yang belum dapat diatasi. 3 Memberikan pelatihan kepada bawahannya. 4 Mengusahakan kualitas dan kuantitas hasil produksi. i. Admintrasi QC. 1 Memberikan arahan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan kerja maintenance dan produksi terkait dengan hasil kualitas produksi. 2 Mendata dan mengevaluasi serta memberikan laporan hasil kwalitas dan produktivitas kepada kepala bagian dan menginformasikan ke seksie lain yang terkait. 3 Merencanakan, mengatur dan mengontrol realisasi jadwal pekerjaan dari anak buah yang di pimpinnya. 4 Memberikan perintah kepada anak buah yang terkait dengan kebijakan mutu. commit to user 37 5 Mengembangkan, merancang, meningkatkan sasaran kerja dan memastikan anak buah bekerja sesuai dengan sasaran kerja yang telah ditetapkan. 6 Melakukan permintaan perubahan mesin berdasarkan LTKP. j. Personalia Bagian. 1 Tata laksana administrasi personalia. 2 Pengawasan tata tertid karyawan dan kedisiplinan. 3 Mengkoordinir hal-hal yang terkait dengan pelatihan sebagai berikut : a Laporan absensi. b Laporan upah. c Data karyawan. d Pelayanan Jamsostek. e Pembinaan karyawan. k. Sumber Daya. Manajemen menjamin bahwa personil yang bertugas untuk mengelola pelaksanaan dan verifikasi kegiatan yang berkaitan dengan mutu termasuk audit mutu internal telah mendapatkan pelatihan dan pengalaman yang cukup. Sumber daya yang diperlukan untuk menetapkan, pelaksanakan dan menjaga sistem mutu ini diidentifikasikan serta disediakan secara memadai. commit to user 38 5. Kepersonaliaan. Sumber daya merupakan element yang sangat penting dalam setiap kegiatan perusahaan, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang profesional demi terwujudnya keefektifan dan keefisienan setiap kegiatan program perusahaan. PT. Dan Liris saat ini mempunyai jumlah karyawan sejumlah 6725 orang. a. Jumlah dan Penggolongan Tenaga Kerja. PT. Dan Liris membagi status karyawan menjadi 2 yaitu Karyawan dan Staff. 1 Golongan Karyawan : a Golongan A. Tekstil : Packing, gudang, oiling, kebersihan mesin, pembantu umum, kebersihan kebun, minuman dan kernet. Garment : Pembantu umum,kebersihan kebun, minuman, kernet dan kebersihan mesin. b Golongan B. Tekstil : Inspection, operator dan maintenance SMP. Garment : Operator jahit, gosok, melipat, pembantu packing, pembantu gudang dan pembantu potong. commit to user 39 c Golongan C. Tekstil : Operator dan maintenance SMU. Garment : Mekanik, gelar potong, administrasi, quality qontrol, helper, sampel, pengawas RTP. d Golongan D. Tekstil : Checker, trainer, koordinator RTP. Gament : Asisten leader, PPIC. e Golongan E. Tekstil : Leader. Garment : Leader, work study, QMS, operator marker dan trainer. Umum : Karu satpam, sopir. 2 Golongan Staff : a Golongan IA. Staff pelaksana, staff, administrasi, kasubsie junior, staff yang baru diangkat dari karyawan harian borongan. b Golongan IB. Kasubsie senior, kepala gudang, personalia bagian, staff dengan jabatan cukup penting kasubsie senior untuk garment : 1 line = 50 karyawan. c Golongan IIA. Kashift, koordinator sub seksie, merchandiser, purchaser, kepala quality control potong 8 line commit to user 40 produksi, kepala administrasi, computer staff tinggi staff dengan posisi dan pekerjaan yang sangat penting. d Golongan IIB. Kepala seksie, kepala produksi garment sd 4 lines 200 mesin jahit, commercial manager, kepala seksie umum, pimpinan unit. e Golongan IIIA. Wakil kepala bagian kepala bagian junior, kepala produksi garment : 5 sd 8 lines 250 sd 400 mesin jahit. f Golongan IIIB. Kepala bagian kepala produksi senior garment lebih dari 8 lines lebih dari 400 mesin jahit, marketing manager, purchasing manager, wakil manager produksi garment. g Golongan IVA. Wakil kepala divisi kepala produksi junior, manager produksi garment dan wakil general manager. h Golongan IVB. Kepala divisi dan general manager. i Direktur. Direktur. commit to user 41 b. Jam Kerja Perusahaan. Untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan setiap harinya agar tercapai keefisienan perusahaan. Maka PT. Dan Liris mengatur kebijakan jam kerja sebagai berikut : 1 Kantor day shift. a Senin–kamis: 08.00–16.00istirahat 12.00-13.00. b Jum’at : 08.0–16.30 istirahat 11.30–13.00. c Sabtu : 08.00–13.00 tanpa istirahat. 2 Produksi shift. a Shift 1 : 06.00 – 14.00 istirahat 09.00 – 10.00. b Shift 2 : 14.00 – 22.00 istirahat 18.00 – 19.00. c Shift 3 : 22.00 – 06.00 istirahat 02.00 – 03.00. c. Sistem Penggajian. Sistem penggajian di PT. Dan Liris dibagi menjadi 2 yaitu : bulanan dan harian. Gaji bulanan merupakan pembayaran kepada staff yang dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan melalui bantuan Bank Mandiri. Sedangkan gaji harian merupakan pembayaran kepada karyawan harian atas dasar “no woek no pay” serta sistem pembayarannya tetap dibayarkan 1 bulan sekali. PT. Dan Liris dalam memberikan gaji kepada karyawannya mengacu kepada standar upah minimum regional UMR kabupaten Sukoharjo. Sedangan komponen gaji yang diberikan sesuai dengan UU RI commit to user 42 tentang ketenagakerjaan no. 13 tahun 2003 pasal 94 dimana disebutkan komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap dalam hal ini adalah tunjangan tetap makan. d. Kesejahteraan. Selain mendapatkan gaji upah pokok dan tunjangan tetap makan, perusahaan juga memberikan fasilitas berupa tunjangan–tunjangan bagi karyawan sebagai suatu bentuk komitmen PT. Dan Liris terhadap peningkatan kesejahteraan karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan semangat dan etos kerja para karyawan. Fasilitas yang diberikan PT. Dan Liris sebagai berikut : 1 Jaminan sosial tenaga kerja yang meliputi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, hari tua dan kematian. 2 Tunjangan istimewa tunjangan hari besar keagamaan. 3 Tunjangan kematian dari perusahaan. 4 Tunjangan pernikahan. 5 Sumbangan kelahiran anak dibatasi 2 anak. 6 Upah pekerja selama sakit. 7 Jaminan perjalanan dinas. 8 Bantuan pendidikan dan kerohanian. commit to user 43 6. Proses Produksi. Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa PT. Dan Liris merupakan perusahaan tekstil terpadu yang bergerak dari bidang pemintalan Spinning, Pertenunan Weaving, Finishing Printing dan Konfeksi Pakaian Jadi Garment. Berikut ini penjelasan tentang bidang yang terdapat di PT. Dan Liris : a. Pemintalan Spinning. Proses Spinning merupakan proses paling awal yang terdiri dari : 1 Mesin Blowing. Mesin blowing merupakan rangkaian pertama dalam proses pembuatan benang, disini kapas mengalami pembukaan gumpalan-gumpalan, pencampuran serat- serat, dan juga pembersihan dari kotoran-kotoran yang terdapat pada kapas tersebut. 2 Mesin Carding. Hasil olahan dari mesin blowing, lalu dibawa ke mesin carding, dimana pada mesin carding, lap dari blowing akan mengalami pembersihan, penguraian serat, pemisahan serat pendek dan panjang, juga pensejajaran serat pada mesin. Hasil dari mesin carding berupa sliver. 3 Mesin Drawing. Proses pada mesin drawing merupakan langkah yang sangat penting dalam tahap pembuatan benang dan commit to user 44 dilakukan setelah proses pada mesin carding. Bertujuan Meluruskan dan mensejajarkan serat, memperbaiki kerataan berat tiap satuan panjang, campuran atau sifat- sifat lainnya dengan jalan perangkapan, menyesuaikan berat sliver tiap satuan panjang dengan cara penarikan untuk keperluan proses berikutnya. 4 Mesin Flyer. Mesin ini mempunyai fungsi untuk penarikan, pemuntiran dan merubah dari bentuk sliver lembut menjadi bentuk roving dan pemberian twist. Hasil akhir dari mesin flyer ini adalah roving yang ditempatkan pada can untuk diantarkan ke mesin ring spinning. 5 Mesin Ring spinning. Roving hasil dari mesin flyer kemudian dibawa ke mesin ring spinning untuk diproses, dimana Material yang berupa roving masuk pada bagian roll-roll peregang. Hasil dari proses ini adalah benang yang kemudian dibawa kemesin winder berupa gulungan kecil cop. 6 Mesin Winder. Proses pada mesin winder merupakan proses finishing pembuatan benang, bertujuan memperbaiki kualitas benang meliputi ketidakrataan benang hasil dari mesin ring spinning, dan merubah gulungan kecil cop menjadi bentuk gulungan besar cone. commit to user 45 7 Packing. Setelah melalui aliran proses, maka selanjutnya benang ini menuju ke pengepakan packing. Pengepakan adalah menempatkan cones-cones kedalam suatu tempat sehingga memungkinkan susunan benang rapi, menghindarkan kerusakan benang akibat kotoran- kotoran ataupun tercabik, dan menghindari tercampurnya jenis benang. Disini benang per cones dibungkus dengan menggunakan plastik, kemudian dibungkus dengan karung. Tiap karung berisi 16 cones benang. Sedangkan aturan penataan tumpukan yang diijinkan adalah 10 tumpukan. b. Pertenunan Weaving. Proses weaving adalah proses penenunan benang menjadi kain mentah atau kain setengah jadi dimana bahan bakunya adalah benang pakan dan benang lusi. Pada proses ini hasil akhirnya adalah kain greige. Setelah melalui proses inspecting yaitu inspeksi greige, maka untuk pasar dalam negeri biasanya dijual kain greige dengan grade B dan L. Khusus untuk pasar luar negeri biasanya pelanggan hanya membeli kain greige dengan grade A. Selain dijual kain greige tersebut digunakan sendiri oleh PT. Dan Liris untuk diproses lagi menjadi kain jadi, printing dan garment. commit to user 46 c. Finishing Printing. Proses finishing printing adalah proses mengubah kain greige untuk diberi warna dasar sesuai dengan permintaan pembeli. Sedangkan proses printing adalah proses mengubah desain sesuai dengan mode dan permintaan pembeli. d. Konveksi Pakaian Jadi Garment. Proses garment adalah proses mengubah kain yang siap pakai menjadi pakaian siap pakai dimana proses ini merupakan proses terakhir dari proses produksi di PT. Dan Liris.

B. Laporan Magang Kerja. 1. Pengertian Magang Kerja.