Musik Sebagai Simbol Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)

68 Kelas X SMA MA SMK MAK Simbol musik selanjutnya adalah ritme. Bagaimana kamu memaknai dua pola ritme berikut: Ritme 1: Ritme 2: Pola Ritmik Kesan terhadap Bunyi 1 2 Simbol musik juga dapat dilihat dari dinamika musikbunyi. Bagaimana kamu memaknai rangkaian bunyi yang awalnya terdengar lembut yang semakin lama semakin keras crescendo? Bagaimana kamu memaknai rangkaian bunyi yang awalnya terdengar keras tetapi semakin lama semakin lembut, bahkan menghilang decrescendo? Dinamika Kesan terhadap Bunyi Bunyi dari lembut dan semakin keras Bunyi dari keras dan semakin lembut, bahkan menghilang Tuliskan pendapat-pendapat kamu tentang dua contoh pola ritmik yang terdengar dan tuliskan ke dalam kolom di bawah ini 69 Seni Budaya Tempo juga dapat dipandang sebagai simbol musik. Bagaimana kesan kamu ketika mendengar lagu Cublak-Cublak Suweng yang dinyayikan dengan tempo cepat? Bagai mana kesan kamu apabila mendengar lagu tersebut dinyayikan dengan tempo lambat. Bagaimana kesan yang timbul setelah kamu mendengarkan lagu tersebut? Tempo Lagu Kesan Terhadap Tempo Lagu Cepat Lambat Simbol musik juga dapat dilihat dari aspek nonmusikalnya. Salah satu contoh simbol nonmusikal adalah instrumen musik berdasarkan pada bentuk, bahan pembuat instrumen, warna, atau ornamen-ornamen yang tampak pada instrumen tersebut. Salah satu contoh bentuk simbol ditinjau dari bahan dasar instrumennya adalah instrumen tradisional masyarakat Sunda, seperti suling Sunda, baik suling Sunda lubang enam maupun lubang empat. Cublak-Cublak Suweng Jawa Tengah Sumber : Muchlis dan Azmy, 1990 Diskusikan secara kelompok kesan-kesan kamu tentang lagu Cublak-Cublak Suweng yang dinyayikan dengan tempo yang berbeda. Tuliskan kesan-kesan kamu tersebut ke dalam kolom di bawah ini: 70 Kelas X SMA MA SMK MAK Selain suling, instrumen tradisional Sunda yang terbuat dari bambu adalah angklung. Dalam masyarakat Sunda, angklung terdiri dari beberapa jenis. Salah satunya adalah jenis Angklung SundaIndonesia, yaitu jenis angklung yang seringkali kita lihat dalam pertunjukan-pertunjukan musik. Dalam proses permainan musik angklung, pemain ada yang memegang satu buah angklung, tetapi dapat pula satu orang pemain dapat memegang banyak nada dalam pemainnya di bawah ini: Sumber: Dok. Kemdikbud Angklung SundaIndonesia No. Jenis Instrumen Daerah Asal Karakter Musikal Karakter Nonmusikal ornamen, warna, struktur instrumen Gambar 1 2 3 Sumber: Dok. Kemdikbud Suling Sunda Lubang 6 71 Seni Budaya Berdasarkan temuan kamu pada kolom di atas, kita dapat mengatakan bahwa tiga jenis angklung atau tiga jenis instrumen yang kamu sebutkan yang berasal dari tiga kelompok masyarakat yang berbeda memiliki karakter musikal dan non-musikal yang berbeda pula. Perbedaan itu memperlihatkan bahwa musik, sebagai alat untuk mengekspresikan gagasan atau ide pelaku musik, berhubungan erat dengan cara-cara pelaku musik mengekspresikan gagasan-gagasan mereka. Cara-cara pelaku mengekspresikan gagasan dalam musik tidak dapat terlepas dari beragam pengalaman yang diperoleh dalam lingkungan masyarakat. Dengan kata lain, karakter musikal maupun non-musikal dari musik yang dihasilkan oleh pelaku musik tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang ia pelajari dalam masyarakatnya. Sebagai anggota masyarakat, seorang pelaku musik memperoleh beragam pengalaman untuk berperilaku sesuai dengan nilai- nilai yang berlaku dalam masyarakat, termasuk perilaku musikalnya.

C. Estetika Musik

Instrumen yang terbuat dari bambu, misalnya, tidak hanya ditemukan di Indonesia, tetapi digunakan pula di banyak negara lain, seperti Filipina marimba, angklung, tumpong, Thailand khene, Vietnam Dan Bau, Arab nay atau serunai Arab, Jepang shakuhachi, dan Cina dizi. Mengapa para pelaku musik di banyak negara menggunakan bambu untuk membuat instrumen musik? Apakah karena bambu dipandang dapat menghasilkan bunyi yang ‘indah’? Mengapa bunyi yang dihasilkan dari instrumen bambu dipandang ‘indah’ oleh masyarakat pendukungnya? Bunyi instrumen yang terbuat dari bambu seringkali dipandang menghasilkan bunyi yang ‘indah’ oleh masyarakat pendukungnya. Masyarakat Sunda, misalnya. Penilaian ‘indah’ terhadap bunyi yang dihasilkan oleh angklung tersebut tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat Sunda. Masyarakat Sunda dikenal sebagai masyarakat yang akrab atau dekat dengan lingkungan alam. Mereka memandang lingkungan hidupnya sebagai sesuatu yang ‘indah’, yang harus dihormati, diakrabi, dipelihara, dan dirawat. Kedekatan masyarakat Sunda dengan lingkungan alam tampak pada tindakan mereka untuk menjadikan bahan-bahan dari lingkungan sekitar, misalnya bambu, sebagai bagian dari kebutuhan untuk mengekspresikan keindahan. Ditinjau dari aspek musikal, bunyi yang dihasilkan dari instrumen dari bambu dipandang dapat lebih mengekspresikan gagasan mereka untuk berinteraksi dalam masyarakat. Dengar dan perhatikan potongan lagu Sampurasun yang diaransemen oleh Tedi Nur Rochmat berikut bar 31 – 42 dengan menggunakan angklung SundaIndonesia. 72 Kelas X SMA MA SMK MAK SAMPURASUN Arr. Tedi Nur Rochmat Kesan apa yang kamu peroleh setelah mendengarkan potongan lagu itu? Kesan dari Lagu yang Dimainkan dengan Angklung hubungan antara kesan yang diperoleh dengan nilai-nilai dalam masyarakat Sunda Simbol tidak hanya tampak pada instrumen, tetapi juga pada suara manusia. Sekarang, mari kita dengarkan melodi awal dalam lagu Keroncong Kemayoran yang digolongkan ke dalam genre musik keroncong. Secara teoretis, melodi awal lagu Keroncong Kemayoran dapat dituliskan sebagai berikut: Apabila kesan tersebut memperlihatkan nilai-nilai keindahan dalam masyarakat Sunda, yang dapat kamu peroleh. Diskusikan hasil temuan kamu dengan beberapa teman, kemudian isilah kolom di bawah ini: