Teater Klasik Teater Transisi
2. Teater Nontradisional
Teater Nontradisional atau sering disebut dengan Teater Modern merupakan jenis teater yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat kota besar dan sangat dipengaruhi oleh teori-teori barat, terutama pada kaum terpelajar. Teater Modern di Indonesia sudah dikenal sejak abad ke-19. Bentuk-bentuk pertunjukannya yang diakomodir, antara lain: Baca Puisi, Deklamasi, Dramatik Reading , Visualisasi Puisi, Musikalisasi Puisi, Monolog, Teater Konvensional, Teater Eksperimen, Teater Alternatif, Pertunjukan Posmodernisme, Teater Jalanan, Jeprut, Happening Art. Drama Televisi, Sinetron, Dunia Sineas dan Perilman, dst.. Teater sebagai seni pertunjukan berdasarkan ciri-ciri pokok seninya, dapat dibedakan ke dalam dua jenis: teater tradisional dan teater nontradisional. Perbedaan ciri-ciri pokoknya dapat dikemukakan dalam bentuk tabel berikut ini. Tabel 8.1 Perbedaan Teater Tradisional dan Teater Nontradisional Teater Tradisional Teater Nontradisional 1. Karya Teater lebih bersifat “anonim”, artinya tidak diketahui penciptanya. 1. Karya Teater lebih bersifat “anonim”, artinya diketahui penciptanya. 2. Pewarisan seni bersifat turun temurun dan abadi 2. Karya seni bersifat temporal. 3. Tidak ada naskah baku atau naskah tertulis. 3. Ada naskah baku atau naskah tertulis. 4. Pertunjukan bersifat spontan tanpa latihan. 4. Pertunjukan direncanakan dengan matang dan dilakukan melalui proses latihan. 5. Pertunjukan lebih mengutamakan isi seni dari pada bentuk seni. 5. Bentuk Pertunjukan lebih beragaman tergantung stile senimannya; apakah mengutamakan isi seni, atau mengutamakan bentuk seni atau menghadirkan keduanya. 6. Tempat pertunjukan bersifat bebas di arena terbuka. 6. Tempat pertunjukan bersifat khusus yakni di panggung dengan keragaman bentuk stage. Sumber: Dok Kemdikbud Gambar 8.7 Pemeran “Lorong Waktu“ Karya Sinetron Indonesia 202 Kelas X SMA MA SMK MAK 7. Peralatan pentasnya lebih sederhana. 7. Peralatan pentasnya lebih modern dan lengkap dengan beberapa unsur artistik penunjangnya. 8. Waktu pertunjukan dilakukan semalam suntuk. 8. Waktu pertunjukan lebih pendek dan terbatas 2 sampai 3 jam. 9. Peristiwa pertunjukan dibangun penuh keakraban dan tanpa jarak dengan penontonnya. 9. Peristiwa pertunjukan dapat dilakukan dengan kecenderungan adanya jarak estetis dan atau lebur menjadi satutanpa jarak dengan penontonnya. 10. Penonton bersifat bebas tanpa harus membayar. 10. Penonton bersifat khusus dan membayar. 11. Menggunakan bahasa daerah setempat. 11. Menggunakan unsur bahasa lebih bebas; bahasa daerah, bahasa Indonesia, bahasa asing dan campuran. 12. Fungsi pertunjukannya terkait upacara pada kegiatan masyarakat secara adat. 12. Fungsi pertunjukannya mengarah pada seni tontonan hiburan. diadaptasi oleh: agus supriyatna. Berdasarkan perbedaan ciri-ciri pokok seni dan hubungan seni yang mendasari pertunjukannya dapat disimpulkan bahwa teater tradisional keberadaan seninya tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat pendukungnya, baik masyarakat suku pedalaman, masyarakat pedesaan, perkampungan pertanian huma dan pesawahan dan masyarakat istana atau pendopo atau keraton. Dalam perkembangannya Teater sebagai salah satu bentuk karya seni pertunjukan ditinjau dari media yang digunakannya, Sumardjo 2000, mengatakan dapat dibedakan ke dalam; teater boneka dan teater manusia. Teater boneka adalah bentuk pertunjukan teater dengan media ekspresi seninya menggunakan alat boneka atau disebut teater muffet. Contohnya, wayang golek, wayang kulit, dst. Teater dengan media manusia, yakni dapat dibedakan menjadi teater orang dan teater tutur. Teater dengan medium utama manusia atau orang, banyak ditemukan pada jenis dan bentuk teater tradisional dan non tradisonal dengan ciri utama manusia ditempatkan sebagai pemeran, aktor, aktris di Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 8.9 Seni Pantomim Teater Non TradisionalParts
» Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» GARIS line Unsur dan Obyek Karya Seni Rupa
» Tekstur Warna Unsur dan Obyek Karya Seni Rupa
» Gelap-Terang Unsur dan Obyek Karya Seni Rupa
» Medium dan Bahan Karya Seni Rupa
» Penilaian Antarteman Uji Kompetensi
» Rangkuman Releksi Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Simbol Dalam Karya Seni Rupa
» Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
» Berkarya Seni Rupa 3 Dimensi
» Pengertian Musik Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Musik Sebagai Simbol Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Penilaian Pribadi Permainan Musik
» Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai
» Fungsi Musik Rangkuman Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Releksi Uji Kompetensi Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Pengertian Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Eskplorasi Musik Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Penilaian Pribadi Penilaian Antarteman
» Uji Kompetensi Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Pengertian Tari Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Fungsi Tari Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Simbol Dalam Tari Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Nilai Estetis Dalam Gerak Tari
» Penilaian Pribadi Evaluasi Pembelajaran
» Pengertian Kreativitas Tari Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Proses Kreativitas Tari Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Level Desain Menyusun Karya Tari
» Menampilkan Karya Tari dengan
» Penilaian Antarteman Evaluasi Pembelajaran
» Pengertian Pemeranan Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Unsur Penokohan dan Perwatakan
» Unsur Kostum Unsur Pemeranan
» Unsur Property Unsur Musikal
» Stamina Kekuatan Tubuh Olah Tubuh
» Dinamika Power Kekuatan Olah Suara
» Teknik Konsentrasi Olah Rasa Sukma
» Pengindraan Kepekaan Sukma Rasa
» Analisis Peran Kreativitas Pemeranan
» Rangkuman Releksi Uji Kompetensi
» Teater Rakyat Teater Tradisional
» Teater Klasik Teater Transisi
» Teater Nontradisional Jenis Teater
» Tema Introduksi 2. Reasing Acion
» Setting Introduksi 2. Reasing Acion
» Point of view Introduksi 2. Reasing Acion
» Pelaku Seni Aspek – Aspek Teater
» Simbol Teater Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Nilai Estestis Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Kreativitas Teater Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Rangkuman Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Pengertian Pameran Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Sekretaris Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu
» Seksi Usaha Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian dana atau
» Menyusun Agenda Kegiatan Menyusun Proposal Kegiatan
» Poster atau brosur Media ini digunakan untuk menginformasikan kegiatan pameran Katalog Folder
» Lampu penerangan Menyiapkan Perlengkapan Pameran
» Penataan Pencahayaan Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang
» Penilaian Pribadi UJI KOMPETENSI
» Pengertian Kritik Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Jenis Kritik Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Fungsi Kritik Karya Seni rupa
» Teknik Pertunjukan Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Prosedur Pertunjukan Musik Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Penilaian Pribadi Pertunjukan Musik
» Penilaian Antar-Teman Pertunjukan Musik
» Uji Kompetisi Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Langkah-langkah dan Penulisan Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Interpretasi. Evaluasi. Pada bagian ini kamu baru dapat memberi penilaian
» Penilaian Pribadi Mengomunikasikan Kritik Musik
» Penilaian Antarteman Mengomunikasikan Kritik Musik
» Releksi Uji Kompetisi Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Pengertian Pergelaran Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Teknik dan Prosedur Pergelaran Tari Unsur Pendukung Pergelaran Tari
» Pengertian Kritik Tari Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Kritik Jurnalistik Kritik Pedagogik Kritik Ilmiah
» Fungsi Kritik Tari Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Simbol Karya Tari Dalam Kritik Tari
» Nilai Estetis Dalam Kritik Tari
» Panitia Pergelaran Unsur Pergelaran Teater
» Materi Pergelaran Teater Unsur Pergelaran Teater
» Penonton Unsur Pergelaran Teater
» Perencanaan Pergelaran Teater Teknik Pergelaran Teater
» Penentuan Lakon Teater Penyusunan Kepanitiaan
» Tugas dan Tanggungjawab Panitia
» Pembuatan Jadwal Produksi Langkah-langkah Perencanaan non artistik
» Pembuatan Proposal Pergelaran Teater
» Tujuan Persiapan Persiapan Pergelaran Teater
» Menyiapkan Sarana Prasarana Persiapan Pergelaran a. Menyiapkan Materi Teater
» Menyiapkan Publikasi Persiapan Pergelaran a. Menyiapkan Materi Teater
» Menyiapkan Penonton Persiapan Pergelaran a. Menyiapkan Materi Teater
» Menyiapkan Kemitraan Persiapan Pergelaran a. Menyiapkan Materi Teater
» Pergelaran Teater Teknik Pergelaran Teater
» Pasca Pergelaran Teknik Pergelaran Teater
» Kreativitas Pergelaran Teater Rangkuman
» Fungsi Kritik Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Simbol Kritik Teater Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
» Nilai Estestik Buku Siswa SMA Kelas 10 Seni Budaya (revisi 2014)
Show more