semua pekerja tanpa membedakan statusnya Pasal 3 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-06Men1985 tentang Perlindungan Pekerja Harian Lepas. Memang
peraturan ini sudah tidak berlaku setelah peraturan baru, tetapi jiwanya dapat ditemukan lagi pada ketentuan:
a. Pasal 2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep-
100MenVI2004 yang menyebutkan bahwa syarat kerja yang diperjanjikan dalam PKWT, tidak boleh lebih rendah dari pada ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku. b.
Pasal 5 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep- 220MenX2004 yang menyebutkan bahwa setiap perjanjian pemborongan
pekerjaan wajib memuat ketentuan yang menjamin terpenuhinya hak-hak pekerjaburuh dalam hubungan kerja sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Jenis dan Objek Perlindungan Tenaga Kerja
Jenis perlindungan tenaga kerja dibagi menjadi 3 tiga macam: a.
Perlindungan ekonomis Yaitu perlindungan tenaga kerja dalam bentuk penghasilan yang cukup, termasuk
apabila tenaga kerja tidak mampu bekerja di luar kehendaknya b.
Perlindungan Sosial Yaitu perlindungan tenaga kerja dalam bentuk jaminan kesehatan kerja, dan
kebebasan berserikat dan perlindungan hak untuk berorganisasi
Universitas Sumatera Utara
c. Perlindungan Teknis
Yaitu perlindungan tenaga kerja dalam bentuk keamanan dari keselamatan kerja Ketiga jenis perlindungan di atas mutlak harus dipahami dan dilaksanakan
sebaik-baiknya oleh pengusaha sebagai pemberi kerja. Jika pengusaha, melakukan pelanggaran maka dikenakan sanksi.
Objek perlindungan tenaga kerja menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 meliputi:
a. Perlindungan atas hak-hak dalam hubungan kerja
b. Perlindungan atas hak-hak dasar pekerjaburuh untuk berunding dengan
pengusaha, dan mogok kerja c.
Perlindungan keselematan dan kesehatan kerja d.
Perlindungan khusus bagi pekerjaburuh perempuan, anak, dan penyandang cacat e.
Perlindungan tentang upah, kesejahteraan, dan jaminan sosial tenaga kerja dan f.
Perlindungan atas hak pemutusan hubungan tenaga kerja
D. Perlindungan Hukum terhadap Tenaga Kerja Outsourcing
Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional semakin meningkat disertai berbagai tantangan dan resiko yang dihadapinya. Oleh karena itu kepada
tenaga kerja perlu diberikan perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraannya, sehingga pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas
nasionalnya.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan dimaksud diselenggarakan dalam bentuk program jaminan sosial tenaga kerja yang bersifat
dasar, dengan berasaskan usaha bersama, kekeluargaan dan gotong royong sebagaimana terkandung dalam jiwa dan semangat Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Pada dasarnya program ini menekankan pada perlindungan bagi tenaga kerja yang relatif mempunyai kedudukan yang lebih lemah. Oleh sebab itu pengusaha
memikul tanggung jawab utama dan secara moral pengusaha mempunyai kewajiban untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja.
1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek