5 Pembinaan efektif.
Yang terpenting seseorang tergolong dalam usia anak dalam batas bawah usia, yaitu nol 0 tahun, batas penuntutan 8 delapan tahun sampai dengan batas 18
delapan belas tahun dan belum pernah kawin. Dengan demikian batasan mengenai usia anak di dalam berbagai ketentuan hukum tersebut di atas telah
sangat jelas diatur kapan seseorang itu dikategorikan sebagai anak, dari ketentuan batasan usia yang sangat bervariatif tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dapat
dikategorikan sebagai anak apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
19
1 Seseorang yang belum mencapai usia 18 delapan belas tahun dan belum
pernah kawin; 2
Masih berada di bawah kekuasaan orang tuanya atau walinya selama kekuasaan itu tidak dicabut;
3 Belum cakap dan belum dapat bertanggung jawab di dalam masyarakat.
3. Perlindungan Hukum Anak
Perlindungan anak adalah segala usaha yang dilakukan untuk menciptakan kondisi agar setiap anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya demi
perkembangan dan pertumbuhan anak secara wajar baik fisik, mental, dan sosial.
20
Berdasarkan hasil seminar perlindungan anakremaja oleh Prayuana Pusat tanggal 30 Mei 1977, terdapat dua perumusan tentang perlindungan anak yaitu:
21
19
Ibid, hlm.26
20
Maidin Gultom, Op.Cit., hlm.33
21
Ibid, hlm.34
Universitas Sumatera Utara
a. Segala daya upaya yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun
lembaga pemerintah dan swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan, pemenuhan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial anak dan
remaja yang sesuai dengankepentingan dan hak asasinya. b.
Segala daya upaya bersama yang dilakukan secara sadar oleh perorangan, keluarga, masyarakat, badan-badan pemerintah dan swasta untuk
pengamanan, pengadaan, dan pemenuhan kesejahteraan rohaniah dan jasmaniah anak berusia 0-21 Tahun, tidak dan belum pernah nikah, sesuai
dengan hak asasi dan kepentingannya agar dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin.
Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No.23 Tahun 2002 menentukan bahwa perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak
dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Dasar pelaksanaan perlindungan anak adalah :
22
1 Dasar Filosofis, Pancasila dasar kegiatan dalam berbagai bidang
kehidupan keluarga, bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa, serta dasar filosofis pelaksanaan perlindungan anak
2 Dasar Etis, pelaksanaan perlindungan anak harus sesuai dengan etika
profesi yang berkaitan, untuk mencegah perilaku menyimpang dalam pelaksanaan kewenangan, kekuasaan, dan kekuatan dalam pelaksanaan
perlindungan anak.
22
Ibid, hlm.37
Universitas Sumatera Utara
3 Dasar Yuridis, pelaksanaan perlindungan anak harus didasarkan pada
UUD 1945 dan berbagai peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. Penerapan dasar yuridis ini harus secara integrative, yaitu
penerapan terpadu menyangkut peraturan perundang-undangan dari berbagai bidang hukum yang berkaitan.
4. Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana