Batasan Masalah Rumusan Masalah

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Keluarga

a. Definisi Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Seperti halnya yang dijelaskan dalam Undang – undang No. 10 tahun 1992 mendefinisikan keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Keluarga diartikan sebagai suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki – laki dan seorang wanita yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga secara bersama – sama Sayekti dalam Harnilawati ,2013: 3. Menurut Friedman dalam Suprajitno 2004: 1 keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterkaitan aturan dan emosional dan individu memiliki peran masing – masing dalam keluarganya. “Keluarga sebagai suatu sistem interaksi semi tertutup dengan berbagai variasi umur dan jenis kelamin yang terorganisasi dalam arti hubungan posisi sosial dengan norma dan peran baik oleh individu maupun masyarakat sebagai kekhasan dari sistem tersebut ” Rollin dan Galligan dalam Elih Sudiapermana, 2012: 12-13. Dari beberapa pengertian keluarga tersebut dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang hidup bersama dalam satu atap dan memiliki keterkaitan 13 emosional serta memiliki peran masing – masing sebagai bagian dari keluarga. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran masing – masing tersebut menjalankan fungsi keluarga untuk menuju keluarga yang sejahtera. Fungsi keluarga yang tercantum dalam PP No. 21 Tahun 1994 pasal 4 ayat 2 meliputi fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi melindungi, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan. 1 Fungsi keagamaan: memperkenalkan dan mengajak anggota keluarga dalam kehidupan beragama. 2 Fungsi sosial budaya: membina sosialisasi, membentuk norma – norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak , dan menanamkan nilai – nilai budaya. 3 Fungsi cinta kasih: memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta memberikan perhatian antar anggota keluarga. 4 Fungsi melindungi: melindungi anak dari tindakan – tindakan dan kecenderungan yang negatif sehingga tercipta rasa aman. 5 Fungsi reproduksi: bertujuan untuk meneruskan keturunan, memelihara, dan merawat anggota keluarga. 6 Fungsi sosialisasi dan pendidikan: mendidik dan mengajarkan anggota keluarga untuk menjadi anggota masyarakat yang baik. 7 Fungsi ekonomi: dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan 14 penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang. 8 Fungsi pembinaan lingkungan: dilakukan dengan cara menjaga kelestarian lingkungan hidup, menciptakan lingkungan hidup yang bersih, sehat, aman penuh keindahan. Fungsi keluarga dilakukan suatu keluarga untuk menghasilkan anggota keluarga yang berkualitas. Kualitas keluarga yang dimaksud adalah kondisi keluarga yang mencakup berbagai aspek seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga, dan mental spiritual, serta nilai – nilai agama yang menjadi dasar menuju keluarga sejahtera Sri Sundari, 1998: 13. Fungsi – fungsi ini merupakan kekuatan yang ada pada keluarga yang harus dibina, ditumbuhkan dan diperkuat agar keluarga benar – benar terlibat aktif dalam pembangunan. Menurut Geldard Geldard 2011: 79 keluarga didefinisikan berdasarkan fungsi – fungsi primer, yaitu sebuah sistem sosial untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya, suatu lingkungan yang cocok untuk reproduksi dan pengasuhan anak, dan Suatu media interaksi dengan komunitas yang lebih luas, menuju perwujudan kesejahteraan sosial secara umum. 1 Sebuah sistem sosial untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. Secara umum, manusia lebih memilih untuk hidup bersama orang lain daripada memilih untuk hidup sendirian. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi keluarga sebagai suatu sistem sosial alternatif guna

Dokumen yang terkait

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

Pemberdayaan Komunitas Petani Miskin Melalui Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (Kasus KUBE Ternak Sapi di Desa Beji Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta)

0 9 10

Pemberdayaan Komunitas Eks Penderita Kusta Melalui Penguatan Individu dan Kelompok Keluarga Binaan Sosial – Kelompok Usaha Bersama (KBS – KUBE). Studi Kasus di Dusun Nganget Desa Kedungjambe Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur.

5 64 228

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH PEMBUATAN TAS "ERWIN', DI DESA JITENGAN BALECATUR, GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

0 3 13

PEMBERDAYAAN DIFABEL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA ( KUBE )

0 11 152

MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DUMBO KUNCORO NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA.

4 35 235

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK TK KELOMPOK B KELURAHAN BALECATUR GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 129

PENGEMBANGAN MODEL PENDAMPING SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 241

HUBUNGAN PERAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL ANAK REMAJA DI DUSUN PASEKAN KIDUL BALECATUR GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PERAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL ANAK REMAJA DI DUSUN PASEKAN KIDUL BALECATUR GAMPING SLEMAN YOGYA

0 0 10

PEMBERDAYAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KAMPUNG MACCINI BAJI KELURAHAN PUNDATA BAJI KECAMATAN LABAKKANG KABUPATEN PANGKEP

0 0 92