Hasil yang Dicapai dari Program Pemberdayaan Keluarga melalui

103 Selain itu, motivasi dan semangat anggota KUBE yang tinggi sehingga program – program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik. Faktor lain yaitu faktor eksternal, adanya dukungan penuh dari keluarga, CSR Pertamina, dan masyarakat setempat. Secara operasional program, Pertamina sebagai CSR sangat membantu dalam pelaksanaan program yang menyediakan sarana prasarana dan pelatihan – pelatihan yang diadakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dalam pelaksanaan program pemberdayaan keluarga melalui KUBE Srikandi antara lain sebagai berikut: a. Semangat dan motivasi dari anggota KUBE Srikandi untuk aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan. b. Adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat setempat. c. Adanya dukungan bantuan dari CSR Pertamina. Di samping faktor pendukung, pelaksanaan program pemberdayaan keluarga melalui KUBE Srikandi mengalami beberapa hambatan yang menyebabkan jalannya program tidak dapat maksimal. Faktor penghambat program lebih berasal dari internal kelompok, antara lain seperti terdapat anggota yang sudah tua sehingga untuk memahami pengetahuan dan keterampilan baru lebih sulit daripada yang masih lebih muda. Selain itu, pengalaman dari anggota yang belum banyak terutama mengenai budidaya dan pengolahan jamur sehingga hasilnya belum maksimal, dan adanya kesibukan dari anggota baik urusan pribadi maupun kegiatan yang berhubungan dengan kemasyarakatan. 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penyelenggaraan pemberdayaan keluarga melalui KUBE Srikandi di Dusun Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman meliputi beberapa tahapan yaitu: a tahap perencanaan yang meliputi tahap penyadaran, identifikasi kebutuhan, perumusan tujuan, penentuan narasumber teknis, penentuan materi pemberdayaan keluarga, dan pengadaan sarana prasarana. b Pelaksanaan program pemberdayaan keluarga di KUBE Srikandi didasarkan pada hasil identifikasi kebutuhan anggota. Aktivitas yang dilakukan dalam program pemberdayaan keluarga ini adalah upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota melalui pelatihan – pelatihan yang menunjang kegiatan usaha kelompok dan individu. Materi yang disampaikan adalah materi yang dapat menunjang kegiatan usaha kelompok dan anggota sehingga dapat sebagai media pengembangan. c Evaluasi kegiatan KUBE Srikandi dilakukan dengan cara diskusi dan tanya jawab. Selain itu, juga dilakukan evaluasi bulanan dan tahunan. 2. Hasil yang dicapai dari program pemberdayaan keluarga melalui KUBE Srikandi adalah meliputi: a peningkatan pengetahuan dan keterampilan baru yang menunjang kegiatan usaha dan pengembangannya, b peningkatan pendapatan dari pembagian hasil usaha budidaya jamur tiram kelompok 105 sebagai pemasukan tambahan untuk ekonomi keluarga, c adanya inisiatif untuk membuka dan mengembangkan usaha budidaya jamur tiram secara mandiri dari setiap anggota kelompok yang hasilnya dapat menjadi pemasukan secara individu, d terjalinnya rasa kekeluargaan dan keakraban sosial baik antar anggota kelompok maupun masyarakat sekitar. 3. Faktor pendukung program pemberdayaan keluarga melalui KUBE Srikandi antara lain: a semangat dan motivasi dari anggota KUBE Srikandi untuk aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan, b adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat setempat, c adanya dukungan bantuan dari CSR Pertamina. Sedangkan faktor penghambat program pemberdayaan keluarga melalui KUBE Srikandi antara lain adalah a terdapat anggota yang sudah tua sehingga untuk memahami pengetahuan dan keterampilan baru lebih sulit daripada yang masih lebih muda, b pengalaman dari anggota yang belum banyak terutama mengenai budidaya dan pengolahan jamur sehingga hasilnya belum maksimal, dan c adanya kesibukan dari anggota baik urusan pribadi maupun kegiatan yang berhubungan dengan kemasyarakatan.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian terhadap program pemberdayaan keluarga di KUBE Srikandi Dusun Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

Pemberdayaan Komunitas Petani Miskin Melalui Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (Kasus KUBE Ternak Sapi di Desa Beji Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta)

0 9 10

Pemberdayaan Komunitas Eks Penderita Kusta Melalui Penguatan Individu dan Kelompok Keluarga Binaan Sosial – Kelompok Usaha Bersama (KBS – KUBE). Studi Kasus di Dusun Nganget Desa Kedungjambe Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur.

5 64 228

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH PEMBUATAN TAS "ERWIN', DI DESA JITENGAN BALECATUR, GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

0 3 13

PEMBERDAYAAN DIFABEL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA ( KUBE )

0 11 152

MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DUMBO KUNCORO NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA.

4 35 235

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK TK KELOMPOK B KELURAHAN BALECATUR GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 129

PENGEMBANGAN MODEL PENDAMPING SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 241

HUBUNGAN PERAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL ANAK REMAJA DI DUSUN PASEKAN KIDUL BALECATUR GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PERAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL ANAK REMAJA DI DUSUN PASEKAN KIDUL BALECATUR GAMPING SLEMAN YOGYA

0 0 10

PEMBERDAYAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KAMPUNG MACCINI BAJI KELURAHAN PUNDATA BAJI KECAMATAN LABAKKANG KABUPATEN PANGKEP

0 0 92