Bentuk-bentuk Perilaku Seks Bebas Sikap Seksual

1. Perubahan hormonal Perubahan hormon ini menyebabkan remaja membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku tertentu. 2. Penyebaran informasi melalui media massa Kecenderungan pelanggaran makin meningkat karena adanya penyebaran informasi dan rangsangan melalui media massa dan teknologi canggih internet menjadi tidak terbendung lagi. Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru apa yang dilihat atau didengar dari lingkungan sekelilingnya, karena pada umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orangtuanya. 3. Tabu-larangan, norma-norma di masyarakat Orang tuanya sendiri, baik karena kehidupan ketidak tahuannya maupun karena sikapnya yang masih mentabukan pembicaraan mengenai seks dengan anak, menjadikan mereka tidak terbuka pada anak bahkan cenderung membuat jarak dengan anak dalam masalah ini. 4. Pergaulan yang semakin bebas antara laki-laki dan perempuan. Adanya kecenderungan yang makin bebas antara laki-laki dan wanita, dalam masyarakat, sebagai akibat berkembangnya peran dan pendidikan wanita, sehingga kedudukan wanita sejajar dengan pria.

1.1.4. Bentuk-bentuk Perilaku Seks Bebas

Menurut Santrock 2002 Bentuk-bentuk perilaku seks bebas meliputi : 1. Kissing: Saling bersentuhan antara dua bibir atau pasangan yang didorong oleh hasrat seksual. 2. Necking: Mencium bagian leher pasangan sampai menimbulkan nafsu. Leher adalah bagian tubuh yang peka terhadap rangsangan. 3. Petting: Bercumbu sampai menempelkan alat kelamin, yaitu dengan menggesek-gesekkan alat kelamin dengan pasangan namun belum bersenggama. 4. Intercaurse: Mengadakan hubungan kelamin atau bersetubuh di dalam dan diluar pernikahan. Menurut Mu’tadin 2002 perilaku seksual adalah segala tigkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan sesama jenis maupun lawan jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu dan senggama. Obyek seksual dapat berupa orang dalam khayalan atau diri sendiri. Sebagian tingkah laku ini memang tidak memiliki dampak, terutama bila tidak menimbulkan dampak fisik bagi orang yang bersangkutan atau lingkungan sosial. Tetapi sebagian perilaku seksualyang dilakukan sebelum waktunya justru dapat memiliki dampak psikologis yang sangat serius, seperti rasa bersalah, depresi, marah dan agresi. Hudson dalam walmyr.com, 2003 ada sebagaian kalagan mengganggap bahwa perilaku seks bebas terpisah dari ukuran moral; artinya sah-sah saja sepanjang dilakukan atas dasar kebutuhan bersama. Khusus dalam pergaulan lewat jenis pada lingkungan bebas norma dan rendahnya control sosial, cenderung mengundang hasrat dan kebutuhan seks serta menerapkannya secara bebas. Bagi kalangan remaja, seks merupakan indikasi kedewasaan yang normal, bila remaja tidak cukup mengetahui secara utuh tentang rahasia dan fungsi seks, maka wajar kalau remaja menafsirkan seks semata-mata sebagai tempat pelampiasan birahi, dan tidak peduli dengan resiko.

1.1.5. Sikap Seksual

Sikap seksual menurut Hudson dalam walmyr.com 2003 sesuai dengan skala Likert yang disusun, dikategorikan menjadi 4 sikap; 1. Sikap sangat tidak setuju yaitu: seseorang menganggap perilaku seks pranikah merupakan suatu hal yang harus dihindari. 2. Sikap tidak setuju yaitu: seseorang yang tidak menyetujui dengan adanya perilaku seks pranikah karena tidak sesuai dengan ajaran agama dan hanya sebagai pengetahuan saja. 3. Sikap setuju yaitu: seseorang menerima bahwa perilaku seks pranikah merupakan suatu hal yang lumrah dan telah banyak terjadi di kalangan masyarakat. 4. Sikap sangat setuju yaitu: seseorang menyetujui dengan adanya perilaku seks pranikah bahkan orang tersebut mendukungnya.

1.1.6. Aspek-aspek Perilaku Seks

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pendidikan Seks dengan Tingkat Perilaku Pacaran Remaja Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Adipala Cilacap

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pendidikan Seks dengan Perilaku Seks Bebas Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Wonosegoro

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pendidikan Seks dengan Perilaku Seks Bebas Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Wonosegoro T1 132010105 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pendidikan Seks dengan Perilaku Seks Bebas Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Wonosegoro T1 132010105 BAB IV

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pendidikan Seks dengan Perilaku Seks Bebas Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Wonosegoro T1 132010105 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga T1 132009080 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga T1 132009080 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga T1 132009080 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga T1 132009080 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga

0 0 14