2. Perilaku Operan operant behavior
Perilaku operan yaitu perilaku yang dibentuk melalui proses belajar, perilaku ini disebut juga refleksi karena dikendalikan oleh otak sebagai
pusat kesadaran.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku adalah segala aktivitas individu dalam merealisasikan keinginan individu tersebut yang bersifat nyata dan
kongkret.
2.1.2. Pengertian Perilaku Seks Bebas
Menurut Hudson
dalam walmyr.com
2003. Pengertian
seks telahdidefinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Seks memiliki makna yang
luas dan berbeda-beda. Oleh karena itu pembahasan seks dapat membawa ke perdebatan yang mengarah pada unsur negatif dari seks itu yaitu seks bebas. Seks
bebas adalah perilaku dan aktifitas fisik seseorang yang didorong oleh hasrat seksual dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan perasaan erotik yang
dilakukan sendiri maupun melibatkan orang lain di luar ikatan pernikahan. Perilaku seks bebas adalah respon yang diberikan oleh remaja terhadap perilaku
dan aktifitas fisik seseorang yang didorong oleh hasrat seksual dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikanperasaan erotik yang dilakukan sendiri maupun
melibatkan prang lain di luar ikatan pernikahan setelah mengetahui informasi dan pemberitaan dalam wujud suatu orientasi atau kecenderungan dalam bertindak.
Selanjutnya Kartono 2001 mendefinisikan perilaku seks bebas adalah
hubungan seksual secara bebas dengan banyak orang dan merupakan tindakan hubungan seksual yang tidak bermoral, terang-terangan, dan tanpa malu-malu
sebab dorongan oleh nafsu seksual yang terintegrasi, tidak matang dan tidak wajar. Perilaku seks bebas mencangkup berbagai macam bentuk perilaku seks
diantaranya berpelukan, berciuman, meraba dan bersenggama.
2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seks Bebas
Menurut Sarwono 2007 faktor-faktor yang mempengaruhi seks bebas pada remaja yaitu :
1. Perubahan hormonal
Perubahan hormon ini menyebabkan remaja membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku tertentu.
2. Penyebaran informasi melalui media massa
Kecenderungan pelanggaran makin meningkat karena adanya penyebaran informasi dan rangsangan melalui media massa dan teknologi canggih
internet menjadi tidak terbendung lagi. Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru apa yang dilihat atau
didengar dari lingkungan sekelilingnya, karena pada umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari
orangtuanya.
3. Tabu-larangan, norma-norma di masyarakat
Orang tuanya sendiri, baik karena kehidupan ketidak tahuannya maupun karena sikapnya yang masih mentabukan pembicaraan mengenai seks
dengan anak, menjadikan mereka tidak terbuka pada anak bahkan cenderung membuat jarak dengan anak dalam masalah ini.
4. Pergaulan yang semakin bebas antara laki-laki dan perempuan.
Adanya kecenderungan yang makin bebas antara laki-laki dan wanita, dalam masyarakat, sebagai akibat berkembangnya peran dan pendidikan
wanita, sehingga kedudukan wanita sejajar dengan pria.
1.1.4. Bentuk-bentuk Perilaku Seks Bebas