Pidana Kurungan Pidana denda

7 Penulis setuju dengan apa yang dinyatakan dalam pendapat Barda Nawawi Arief tersebut, bahwa pidana seumur hidup adalah pidana sepanjang hidup dan sifat masa pidana seumur hidup ini adalah pasti yaitu selama sisa hidupnya dan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Pidana seumur hidup dijatuhkan untuk tindak pidana berat misalnya kejahatan terhadap Negara, pembunuhan, kejahatan pelayaran dan tindak pidana lain seperti yang terdapat dalam KUHP tentang delik yang dipidana seumur hidup.

3. Pidana Kurungan

Pidana kurungan diatur khusus pada Pasal 18 KUHP bahwa pidana kurungan paling sedikit satu hari dan paling lama satu tahun. Pidana kurungan hanya dapat dijatuhkan oleh hakim bagi orang-orang yang telah melakukan pelanggaran- pelanggaran sebagaimana diatur dalam Buku ke-III KUHP. Pidana kurungan tidak semata-mata diancamkan bagi pelanggaran-pelanggaran sebab dapat ditemukan dalam kejahatan yang diancam dengan pidana kurungan yaitu secara alternative dengan pidana penjara. 9 Pidana kurungan biasanya dijatuhkan oleh hakim sebagai pokok pidana atau als pricipale ataupun sebagai pengganti atau als vervangende dari pidana denda. 10 9 Lihat Pasal 359 dan 360 KUHP 10 P.A.F Lamintang, Theo Lamintang. Hukum Panitensier Indonesia. Op.cit hlm.71. 8

4. Pidana denda

Pidana denda adalah hukuman berupa kewajiban seseorang untuk mengembalikan keseimbangan hukum atau menebus dosanya dengan pembayaran sejumlah uang tertentu. 11 Pidana denda diatur dalam Pasal 30 ayat 1 KUHP. Minimum pidana denda dalam KUHP adalah tiga rupiah tujuh puluh lima sen. Di luar KUHP biasanya ditentukan adakalanya dalam 1 atau 2 pasal bagian terakhir dari undang-undang tersebut untuk norma-norma tindak pidana yang ditentukan dalam pasal yang mendahuluinya. 5. Pidana Tutupan Pidana Tutupan tidak dijelaskan secara eksplisit dalam KUHP tetapi pidana tutupan dapat dilihat pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1946 Tentang Hukuman Tutupan. Hukuman ini dijatuhkan berdasarkan alasan-asalan politik terhadap orang-orang yang telah melakukan kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara oleh KUHP. 12 Pidana tutupan ini di tambahkan ke dalam Pasal 10 KUHP melalui UU No. 20 Tahun 1946, sebagaimana tertuang dalam Pasal 2 ayat 1 yang menyatakan bahwa dalam mengadili orang yang melakukan kejahatan, yang diancam dengan pidana penjara karena terdorong oleh maksud 11 Teguh Prasetyo. Hukum Pidana. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.2011.hlm.123. 12 http:hukum.kompasiana.com 20120224pidana-tutupan Didownload tanggal 29 Oktober 2012 Pukul 17.00 WIB 9 yang patut dihormati, hakim boleh menjatuhkan pidana tutupan. Pada ayat 2 dinyatakan bahwa pidana tutupan tidak dijatuhkan apabila perbuatan yang merupakan kejahatan itu adalah sedemikian rupa sehingga hakim berpendapat bahwa pidana penjara lebih tepat. b. Pidana Tambahan 1. Pencabutan hak-hak tertentu Pidana pencabutan hak-hak tertentu dalam ketentuan Pasal 35 ayat 1 KUHP atau dalam aturan umum lainnya dapat berupa: a. hak memegang jabatan pada umumnya atau jabatan tertentu b. hak memasuki Angkatan Bersenjata c. hak memilih dan dipilih dalam pemilihan yang diadakan berdasarkan aturan-aturan umum d. hak menjadi penasehat hukum atau pengurus atas penetapan pengadilan, hak menjadi wali, wali pengawas, pengampu atau pengampu pengawas atas orang yang bukan anak sendiri e. hak orang tua, hak perwalian dan hak pengampuan atas diri dari anak- anaknya sendiri f. hak untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. 2. Perampasan barang-barang tertentu Menurut ketentuan Pasal 39 KUHP barang-barang yang dirampas adalah barang-barang kepunyaan terpidana yang diperoleh dari kejahatan atau yang sengaja dipergunakan untuk melakukan kejahatan. 10 3. Pengumuman Putusan Hakim Pidana tambahan berupa pengumuman putusan hakim ini berisi suatu penjatuhan pidana bagi seseorang terpidana itu menjadi diketahui orang secara lebih luas dengan tujuan-tujuan tertentu. Menurut Prof.Pompe pengumuman dari putusan hakim dimaksudkan: “Op voorkomen van dergelijke strafbare feiten bij groepegenoten van de schuldige” 13 . Artinya adalah untuk mencegah agar orang- orang yang segolongan dengan terpidana jangan melakukan tindak pidana yang sama.

B. Pemidanaan 1. Pengertian Pemidanaan