Jenis-Jenis Pidana Pidana Mati Pidana Penjara Pidana penjara sebenarnya adalah pidana berupa pembatasan kebebasan

4

2. Jenis-Jenis Pidana

Jenis-jenis pidana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP yaitu pada bab II Pasal 10 yang dirumuskan sebagai berikut, Pidana terdiri atas: a. Pidana pokok: 1. Pidana mati 2. Pidana penjara 3. Pidana kurungan 4. Pidana denda 5. Pidana tutupan. b. Pidana tambahan 1. Pencabutan hak-hak tertentu 2. Perampasan barang-barang tertentu 3. Pengumuman putusan hakim. Jenis pidana diatas merupakan jenis pidana positif yang berlaku dalam sistem hukum pidana di Indonesia. Selanjutnya pengertian mengenai jenis pidana diatas dapat disimak selengkapnya yaitu sebagai berikut: a. Pidana Pokok

1. Pidana Mati

Pidana mati dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia menyebutkan bahwa pidana mati selalu diancamkan secara aternatif dengan pidana pokok yang lain, yakni pada umumnya dengan pidana penjara seumur hidup atau dengan pidana penjara sementara selama-lamanya 20 dua puluh tahun. Menurut ketentuan Pasal 11 KUHP, pidana mati itu dilakukan oleh seorang algojo, yang dilaksanakan oleh terpidana di atas tiang gantungan, yakni dengan 5 mengikatkan sebuah jerat pada leher terpidana yang terikat pada tiang gantungan tersebut dan kemudian dengan menjatuhkan papan tempat berpijaknya terpidana. Pelaksanaan dari pidana mati itu kemudian dengan Penetapan Presiden Penpres tanggal 27 April 1964 Nomor 2 Tahun 1964, Lembaran Negara Tahun 1964 Nomor 38, yang kemudian telah menjadi Undang-Undang Nomor 2 PNPS Tahun 1964 telah diubah, yaitu dengan cara ditembak sampai mati.

2. Pidana Penjara Pidana penjara sebenarnya adalah pidana berupa pembatasan kebebasan

bergerak dari seorang terpidana yang dilakukan dengan menutup orang tersebut di dalam sebuah lembaga pemasyarakatan yang menyebabkan orang tersebut harus mentaati semua peraturan tata tertip bagi mereka yang telah melanggar. Pidana penjara juga dikenal sebagai pencabutan atau kehilangan kemerdekaan. 7 Pidana Penjara diatur di dalam Pasal 12 KUHP yaitu: 1. Pidana penjara ialah seumur hidup dan selama waktu tertentu., 2. Pidana selama waktu tertentu paling pendek adalah satu hari dan paling lama lima belas tahun berturut-turut. 3. Pidana penjara untuk selama waktu tertentu boleh dijatuhkan untuk dua puluh tahun berturut-turut, dalam hal kejahatan yang pidananya hakim boleh memilih antara pidana mati, pidana seumur hidup dan pidana penjara selama waktu tertentu, begitu juga dalam hal batas lima belas tahun dapat dilampaui karena perbarengan cocursus, pengulanan residive atau karena yang ditentukan dalam Pasal 52 dan 52a LN.1958 No.127 7 Ibid. hlm.87. 6 4. Pidana selama waktu tertentu sekali-kali tidak boleh lebih dari dua puluh tahun. Berdasarkan rumusan Pasal 12 diatas maka terlihat bahwa pidana penjara dibagi menjadi pidana seumur hidup dan pidana selama waktu tertentu. a. Pidana selama watu tertentu Pidana penjara waktu tertentu paling singkat satu hari dan paling lama 15 lima belas tahun berturut-turut. Pidana penjara untuk selama waktu tertentu boleh dijatuhkan untuk dua puluh tahun berturut-turut, dalam hal kejahatan yang pidananya hakim boleh memilih antara pidana mati, pidana seumur hidup dan pidana penjara selama waktu tertentu, Pidana waktu tertentu tidak boleh lebih dari 20 dua puluh tahun. b. Pidana Penjara Seumur Hidup Mengenai pidana seumur hidup tidak dijelaskan secara eksplisit mengenai batas waktu menjalani masa pidana. Namun Pidana Penjara Seumur Hidup pidana seumur hidup lazim ditafsirkan sebagai pidana sepanjang hidup, yaitu menjalani pidana selama hidupnya. Pengertian ini dapat dilihat dari pendapat Barda Nawawi Arief yang menyatakan bahwa: “Dilihat dari sudut penjatuhan pidana dan juga dari sudut terpidana, pidana seumur hidup itu bersifat pasti definite sentence karena si terpidana dikenakan jangka waktu yang pasti a definite period of time, yaitu menjalani pidana penjara sepanjang hidupnya”. 8 8 Tongat, Pidana seumur hidup dalam Sistem Hukum Pidana di Indonesia .Op.cit .hlm. 37. 7 Penulis setuju dengan apa yang dinyatakan dalam pendapat Barda Nawawi Arief tersebut, bahwa pidana seumur hidup adalah pidana sepanjang hidup dan sifat masa pidana seumur hidup ini adalah pasti yaitu selama sisa hidupnya dan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Pidana seumur hidup dijatuhkan untuk tindak pidana berat misalnya kejahatan terhadap Negara, pembunuhan, kejahatan pelayaran dan tindak pidana lain seperti yang terdapat dalam KUHP tentang delik yang dipidana seumur hidup.

3. Pidana Kurungan