Hal yang
sama juga
diungkapkan oleh
Djayakusumah 1982, agar iklan berhasil merangsang tindakan pembeli harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu
Attention mengandung daya tarik, Interest mengandung perhatian dan minat, Desire memunculkan keinginan untuk
mencoba atau memiliki, Conviction menimbulkan keyakinan terhadap produk, Decision menghasilkan
kepuasan terhadap produk, dan Action mengarah tindakan untuk membeli Nirmana, 2003.
4. Elemen-Elemen Iklan di Televisi
Beragam elemen
biasanya terpadu
untuk menciptakan dampak visual dari iklan-iklan di televisi.
Namun elemen seperti audiovisual tidak bisa berdiri sendiri, elemen audiovisual harus didampingi elemen-
elemen lain agar dapat menciptakan iklan televisi yang spektakuler dan efektif.
Berikut ini adalah elemen-elemen yang ada dalam iklan televisi Wells,2002 :
a. Video, yakni yang menyangkut segala visualisasi yang muncul pada iklan televisi
b. Audio, merupakan keseluruhan unsur audio yang ditampilkan pada iklan televisi yang biasanya berupa
musik, suara, efek suara, ataupun yang berupa voice over dari talent yang tampil di iklan ataupun narator
yang tidak kelihatan. c. Talent, merupakan pemeran ataupun tokoh-tokok yang
muncul pada sebuah iklan di televisi. d. Promps, merupakan produk yang diiklankan pada iklan
televisi. e. Setting, merupakan lokasi pembuatan iklan suatu iklan
pada televisi baik.
f. Lighting, merupakan
efek pencahayaan
yang ditampilkan di iklan televisi yang digunakan sebagai
pelengkap iklan atau mempertegas suatu adegan yang muncul dalam iklan televisi.
g. Graphics, merupakan keseluruhan efek grafis yang ada pada sebuah iklan televisi yang dapat berupa tulisan
seperti ilustrasi, desain ataupun ilustrasi foto. h. Pacing, merupakan kecepatan dari setiap frame
ataupun adegan yang ditampilkan dalam sebuah iklan ditelevisi.
5. Iklan Rokok di Televisi
Media televisi
dengan keunggulan
daya jangkauannya yang luas, serta tampilan dalam bentuk audio
dan visual, televisi menjadi media pilihan utama produsen rokok
untuk mempromosikan
produknya. Strategi
komunikasi kreatif iklan rokok tersebut sebagian besar menggunakan kombinasi slice or life, story line, dan close-
up. Strategi slice or life memanfaatkan penggalan dari kehidupan
sehari-hari dalam
bersosialisasi dengan
masyarakat lain. Strategi story line dipakai untuk membuat semua khalayak, tertarik mengikuti alur cerita iklan, yang
pada umumnya menarik, seperti penggalan film pendek. Strategi close-up dipakai dalam iklan rokok untuk
menunjukkan kejelasan ekspresi pemeran iklan. Ketiga strategi komunikasi dalam penyampaian pesan tersebut
saling mendukung dan menciptakan iklan yang menarik, kreatif, dan sesuai dengan khalayak sasarannya.
6. Indikator Iklan Rokok