21
2.2.2 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi
Menurut Goleman 2000 mengemukakan bahwa ada lima faktor kecerdasan emosional yaitu :
1. Kesadaran diri, yaitu kemampuan seseorang untuk mengetahui
apa yang ia rasakan pada suatu saat dan menggunakannya untuk memandu dalam pengambilan keptuusan bagi diri sendiri.
2. Pengaturan diri yaitu kemampuan seseorang menangani
emosinya sendiri sehingga berdapak positif terhadap pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati, sanggup menunda kenikmatan
sebelum tercapainya suatu sasaran, dan mampu pulih kembali dari tekanan emosi.
3. Motivasi diri, kemampuan menggunakan hasrat yang paling
dalam untuk menggerakkan dan menuntun menuju sasaran, mampu mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif serta
mampu bertahan menghadapi kegagalan dan frustrasi.
4. Empati yaitu kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan
oleh orang lain, menumbuhkan hubungan saling percaya dan mampu menyelaraskan diri dengan berbagai tipe orang
5. Keterampilan sosial yaitu kemampuan untuk mengendalikan
emosi dengan baik ketika berhubungan sosial dengan cermat dapat berinteraksi dengan lancar, menggunakan ketrampilan ini
untuk mempengaruhi,
memimpin, bermusyawarah,
menyelesaikan permasalahan dan bekerja sama dengan tim.
22
Menurut Agustian 2007 faktor-faktor yang berpengaruh dalam peningkatan kecerdasan emosi yaitu:
a. Faktor Psikologi
Faktor psikologis merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor internal ini akan membantu individu dalam mengelola, mengontrol,
mengendalikan dan mengkoordinasikan keadaan emosi agar termanifestasi dalam perilaku secara efektif. Menurut Goleman 2007 kecerdasan emosi erat
kaitannya dengan keadaan otak emosional. Bagian otak yang mengurusi emosi adalah sistem limbik. Sistem limbik terletak jauh dalam hemisfer otak besar dan
terutama bertanggung jawab atas pengaturan emosi dan impuls. Peningkatan kecerdasan emosi secara fisiologis dapat dilakukan dengan puasa. Puasa tidak
hanya mengendalikan dorongan fisiologis manusia, namun juga mampu mengendalikan kekuasaan impuls emosi.
b. Faktor pelatihan emosi Kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang akan menciptakan
kebiasaan, dan kebiasaan rutin tersebut akan menghasilkan pengalaman yang berujung pada pembentukan nilai value.Reaksi emosional apabila diulang-
ulang pun akan berkembang menjadi suatu kebiasaan.Pengendalian diri tidak muncul begitu saja tanpa dilatih. Melalui puasa,dorongan, keinginan, maupun
reaksi emosional yang negatif dilatih agar tidak dilampiaskan begitu saja sehingga mampu menjaga tujuan dari puasa itu sendiri. Kejernihan hati yang
terbentuk melalui puasa akan menghadirkan suara hati yang jernih sebagai landasan penting bagi pembangunan kecerdasan emosi.
23
c. Faktor Pendidikan
Pendidikan dapat menjadi salah satu sarana belajar individu untuk mengembangkan kecerdasan emosi.Individu mulai dikenalkan dengan berbagai
bentuk emosi dan bagaimana mengelolanya melalui pendidikan. Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan
masyarakat. Sistem pendidikan di sekolah tidak boleh hanya menekankan pada kecerdasan akademik saja, memisahkan kehidupan dunia dan akhirat, serta
menjadikan ajaran agama sebagai ritual saja. Melalui puasa mampu mendidik individu untuk memiliki kejujuran, komitmen, visi, kreativitas, ketahanan mental,
kebijaksanaan, keadilan, kepercayaan, peguasaan diri atau sinergi, sebagai bagian dari pondasi kecerdasan emosi.
Menurut Goleman 2000 faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional meliputi :
a. Faktor yang bersifat bawaan genetik
Faktor yang bersifat bawaan genetik misalnya temperamen.Menurut Kagan 1972 ada 4 temperamen, yaitu penakut, pemberani, periang, pemurung.Anak
yang penakut dan pemurung mempunyai sirkuit emosi yang lebih mudah dibangkitkan dibandingkan dengan sirkuit emosi yang dimiliki anak pemberani
dan periang.Temperamen atau pola emosi bawaan lainnya dapat dirubah sampai tingkat tertentu melalui pengalaman, terutama pengalaman pada masa kanak-
kanak.Otak dapat dibentuk melalui pengalaman untuk dapat belajar membiasakan diri secara tepat anak diberi kesempatan untuk menghadapi
sendiri masalah yang ada, kemudian dibimbing menangani kekecewaannya sendiri dan mengendalikan dorongan hatinya dan berlatih empati.
24
b. Faktor yang berasal dari lingkungan
Kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama kita untuk mempelajari emosi, dalam lingkungan yang akrab ini kita belajar begaimana merasakan
perasaan kita sendiri dan bagaimana orang lain menanggapi perasaan kita, bagaimana berfikir tentang perasaan ini dan pilihan-pilihan apa yang kita miliki
untuk bereaksi, serta bagaimana membaca dan mengungkap harapan dan rasa takut. Pembelajaran emosi bukan hanya melalui hal-hal yang diucapkan dan
dilakukan oleh orang tua secara langsung pada anak-anaknya, melainkan juga melalui contoh-contoh yang mereka berikan sewaktu menangani perassaan
mereka sendiri atau perasaan yang biasa muncul antara suami dan istri. Ada ratusan penelitian yang memperhatikan bahwa cara orang tua memperlakukan
anak-anaknya entah dengan disiplin yang keras atau pemahaman yang empati, entah dengan ketidakpedulian atau kehangatan, dan sebagainya berakibat
mendalam dan permanen bagi kehidupan emosional anak.
Pendapat lain juga mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Faktor internal
Faktor internal adalah yang berada dalam diri individu yang mempengaruhi kecerdasan emosinya.Faktor internal ini memiliki dua sumber yaitu segi
jasmani dan segi psikologis. Segi jasmani adalah faktor fisik dan kesehatan individu, apa bila fisik dan kesehatan seseorang terganggu kemungkinan akan
mempengaruhi proses kecerdasan emosinya. Segi psikologis mencangkup didalamnya pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir dan motivasi.
25
b. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah rangsangandan lingkungan dimana kecerdasan
emosional berlangsung. Faktor eksternal meliputi: Stimulus, kejenuhan stimulus merupakan salah satu faktor yang mempengruhi keberhasilan
seseorang dalam kecerdasan emosi tanpa distori dan lingkungan atau situasi adalah yang melatar belakangi kecerdasan emosi. Objek lingkungan yang
melatar belakangi merupakan kebulatan yang sangat sulit dipisahkan httpteori-psikologi.Blogspot.Com.
Berdasarkan paparan di atas, maka disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional seorang siswa dapat berupa emosi diri
sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain serta faktor internal dan eksternal
yang terjadi pada tiap-tiap individu.
2.2.3 Aspek- aspek Penting Kecerdasan Emosi