17
h. Mementingkan diri sendiri selffishness
Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya
i. Simpati Sympaty
Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama
dengan dirinya.
2.2 Kecerdasan Emosi
2.2.1 Pengertian Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi atau Emotional Intellegence EQ adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi dan kemampuan untuk
membina hubungan dengan orang lain di lingkungan sekitanya. EQ dan IQ adalah dua hal yang berbeda karena memiliki tugas dan
fungsi masing-masing.IQ lebih banyak berhubungan dengan otak kiri karena menyangkut tentang berfikir dan menganalisa.Sedangkan EQ
lebih banyak menggunakan otak kanan karena menyangkut tentang emosi dan perasaan. Kecerdasan emosi harus selalu di asah karena
untuk berhubungan dengan lingkungan di sekitar kita memerlukan banyak kemampuan untuk mengerti, memahami dan mengendalikan
emosi diri terhadap orang lain dan lingkungan dengan baik. EQ merupakan aspek yang ada dalam diri individu yang
sudah ada sejak lahir dan harus terus- menerus dikembangkan serta dilatih.Untuk mendapatkan kecerdasan emosi yang baik, seorang
individu harus dapat menggunakan kecerdasan emosi secara tepat
18
dalam setiap situasi dan kondisi yang dialaminnya. Apabila seoarang individu memiliki kecerdasan emosi tinggi, maka hak tersebut akan
nampak dari perilakunya dan akan berpengaruh terhadap dirinya sendiri, misalnya seoarng individu akan terlihat bahagia, sehat baik
jasmani maupun rohani. Menurut Yusuf 2002 emosi merupakan setiap keadaan pada
diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah atau dangkal maupun pada tingkat yang luas atau mendalam. Yang
dimaksud warna afektif ini adalah perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi menghayati suatu situasi tertentu.
Contohya; gembira, bahagia, putus asa, terkejut, benci atau tidak senang dan sebagainya
Menurut Aristoteles dalam Goleman, 2000 kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat dan ketekunan,
serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Selanjutnya
Goleman 1999 juga mengemukakan tentang kecerdasan emosional, yaitu kemampuan seperti kemampuan memotivasi diri sendiri dan
bertahan menghadapi frustasi, mengandalkan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga
agar bebas dari stres, tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa
. Kecerdasan emosional adalah kemampuan
lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda
kepuasan serta mengatur keadaan jiwa Goleman, 1997. Simmon dan Simmons Jr dalam Fakhrurrozi dan Anggrainie,
2001, mendefinisikan kecerdasan emosi yang kita miliki adalah pemandu seluruh aktivitas kita dalam kehidupan sehari-hari.
19
Menurut Salovey dan Mayer Stein Book, 2002 kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali perasaan,
meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan
secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual.Sedangkan Bar-On Stein Book, 2002 kecerdasan
emosi adalah serangkaian kemampuan, kompetensi, dan kecakapan non-kognitif yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Dalam bahasa sehari-hari, kecerdasan emosi biasa kita sebut sebagai street
smart atau kemampuan khusus yang kita kenal sebagai akal sehat, yaitu terkait dengan kemampuan membaca lingkungan politik dan
sosial, serta menatanya kembali, kemampuan memahami dengan spontan apa yang diinginkan dan dibutuhkan orang lain, kelebihan
dan kekurangan mereka, kemampuan untuk tidak terpengaruh oleh tekanan, dan kemampuan untuk menjadi orang yang menyenangkan
yang kehadirannya didambakan orang lain Stein dan Book, 2002 Cooper dan Sawaf 2002 berpendapat bahwa kecerdasan
emosi adalah kemampuan merasakan, memahami dan menerapkan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber
energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Weisinger
2006 menyatakan bahwa kecerdasaan emosi adalah menggunakan emosi secara cerdas, yaitu seseorang
membuat emosi menjadi bermanfaat dengan menggunakannya sebagai pemandu perilaku dan pemikiran sehingga terdapat hasil
yang meningkat dalam diri seseorang tersebut.
20
Steiner Riani Farida, 2001, memberikan pengertian kecerdasan emosional sebagai suatu kemampuan untuk mengerti
emosi diri sendiri dan orang lain serta mengetahui bagaimana emosi diri sendiri terekspresikan untuk peningkatan maksimal secara etis
sebagai kekuatan pribadi. Patton 2000 kecerdasan emosi adalah dasas-dasar
pembentukan emosi yang mencakup keterampilan-keterampilan seseorang untuk mengadakan impuls-impuls dan menyalurkan emosi
yang kuat secara efektif. Howes dan Herald 1999 mendefinisikan kecerdasan
emosional sebagaikomponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosinya. Lebih lanjutdijelaskan, bahwa emosi
manusia berada di wilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati,
kecerdasan emosionalakan menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain.
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas maka kesimpulan dari kecerdasan emosi adalah kemamampuan seseorang
dalam mengatur dan memotivasi diri sendiri sebagai tanda ke
berhasilan mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan untuk menghasikan perubahan yang positif dan memberikan pemahaman
yang seutuhnya tentang diri sendiri dan terhadap orang lain.
21
2.2.2 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi