Fotografi INDUTRI TERAPAN BIDANG KIMIA

Kegiatan Biaya DIKTI Biaya UNY Kredit usaha Sumber lain Total Tahun I 7. Renovasi Bangunan 8. Bahan Baku dan Penunjang 9. Mesin dan Peralatan 10. Modal Kerja 11. Pemasaran Penyusunan Laporan 1000 1000 2400 5000 100 500 1000 1000 2400 5000 100 500 Jumlah 10000 10000 Tahun 2 12. Renovasi Bangunan 13. Bahan Baku dan Penunjang 14. Mesin dan Peralatan 15. Modal Kerja 16. Pemasaran Penyusunan Laporan 1000 25000 500 1000 1000 2500 500 1000 Jumlah 5000 5000 Tahun 3 Jumlah

BAB VII INDUTRI TERAPAN BIDANG KIMIA

A. Fotografi

I. Tujuan Khusus Perkuliahan : Setelah mengikuti praktek ini diharapkan mahasiswa dapat mengambil gambar, encuci film, dan melakukan afdruk foto. II. Komponen ketrampilan - Mahasiwa dapat mengambil gambar dengan baik - Mahasiswa dapat mencuci film dengan baik - Mahasiswa dapat mencetak film dengan hasil baik II. Alat dan Bahan Alat yang diperlukan: - Tustel - Erlanger - Seperangkat wadah pencucian dan afdruk Bahan: - Film hitam putih - Obat penimbul gambar film - Obat penstop - Obat penimbul gambar kertas - akuades III. Petunjuk dan Pencegahan pencucian dan pencetakan afdruk dilakukan dalam kamar gelap. Film maupun kertas film sangat peka cahaya, sehingga tidak boleh dibuka ditempat yang ada cahayanya IV. Landasan teori Secara garis besar fotografi akan membicarakan tentang tustel atau kamera, Film, ramuan-ramuan kimia untuk mencuci film dan mengafdruk sampai erlanger sebagai alat pencetak. Tustel atau kamera secra umum terdiri atas: lensa, lampu penerang Blitz, angka shutter, pencari sasaran, diafragma, dan pemutar film. Untuk mendapatkan hasil gambar yang bagus tidak tergantung pada mahal atau murahnya tustel, melainkan tergantung pada banyak hal. Hasil bidikan akan bagus jika terdapat keserasian antara lain jenis film, kekuatan filmASA, diafragma lensa, dan pengatur jarak. Film sebagai software ada bermacam-macam jenis antara lain: Film bentuk roll, palaing bvanyak dijumpai dengan ukuran 12, 36 atau 72 kali bidikan; film bentuk sheetlembaran merupakan film berukuran besar 6 x 6 cm atau lebih besar. Film jenis ini digunakan dalam studio-studio film; fil pack, film ini mirip dengan film sheet, bedanya film ini disusun sedemikian rupa sehingga setelah digunakan langsung dapat diganti dengan film lain. Untuk mencuci film dan mengafdruk film secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut Semua perkerjaan bauik cuci film ataupun afdruk harus dilakukan di tempat yang gelap, karena film merupakan bahan yang sangat peka terhadap cahaya. Pertama-tama dilakukan dalam mencuci film adalah dengan mengeluarkan gambar hasil bidikan dengan obat penimbul gambar developer Film cepat lambatnya waktu menimbulkan gambar tergantung pada kondisi obat penimbul, obat yang masih baru lebih cepat dibanding dengan yang sudah lama. Setelah dilakukan penimbulan gambar, dilakukan penyetopan, Jika gambar tidak distop, maka akan berkembang tgerus samapai warmna film semua hitam. Bahan penyetop yang digunakan antara lain adalah acifix. Setelah distop maka fil harus dicuci dengan air mengalir sampai bersih. Pengafdrukan film prinsipnya sama dengan pencucian film. Setelah film selesai dicuci maka dalam film tersebut klise akan tergambar sesuai dengan yang kita bidik. Untuk dapat dicetak, maka klise tersebut harus dipasang dalam erlanger yaitu alat pencetak film. Penyinaran melalui erlanger dilakukan lebih kurang 5 detik, Kertas yang telah disinari diolah sebagaimana dalam pencucian, yaitu dimasukkan dalam obat pengembang penimbul gambar, obat penyetop, dan terakhir dicuci dalam air mengalir. V. Perintah Pekerjaan 1. Mengambil gambar dengan menggunakan kamera atau tustel dengan cara mengubah-ubah posisi untuk mendapatkan gambar yang terbaik. Dilakukan dalam kelompoknya masing-masing 2. Mencuci film yang telah dipakai , langkah pencucian sesuai dengan petunjuk yang telah dibuat 3. Mengafdruk film dengan langkah sesuai dengan petunjuk praktikum workshop yang telah ada 4. Melakukan evaluasi dari hasil pekerjaan memotret, mencuci film dan mengafdruk film. VI. Tabulasi Data Kondisi saat pemotretan, waktu pengembangan, waktu penyinaran, dan variabel-variabel yang lain dibuat tabulasinya untuk dievaluasi hasilnya. Praktek Sablon I. Tujuan Khusus Perkuliahan : Setelah mengikuti praktek sablon ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan penyablonan mulai dari afdruk sampai pencapannya II. Komponen ketrampilan Ketrampilan yang diharapkan dari praktek ini adalah: - mahasiswa mampu mengenali jenis screen yang sesia untuk media tertentu - mahasiswa trampil melakukan fotocopy ke dalam screen - mahasiswa trampil melakukan pengecapan - mahasiswa trampil dalam pemilihan cat yang sesuai III. Alat dan Bahan Alat: - sreen - rakel - meja - esel sablon - kaca Bahan: - cat - plastik - kain IV. Petunjuk dan Pencegahan obat-obatan pemulasan merupakan obat yang peka terhadap cahaya sehingga dalam pengerjaannya harus dilakukan dalam ruang yang tidak kena sinar langsung dari matahari V. Landasan teori Sablon atau screen printing merupakan salah satu cara pencapan yang dapat menarik keuntungan sebesar-sebarnya dengan menggunakan alat-alat sederhana dan relatif mudah dalam pengerjaannya. Secara garis besar pengetahuan yang perlu dimiliki dalam teknik pensabloan adalah: Pembuatan Sreen, Meja pencapan, Perata cat, Cara pencapan Pembuatan sreen. Scren merupakan tenunan logam atau serat-serat tekstil yang cukup kuat, sehingga tidak rusak ketika dilakukan perataan atau diberi obat-obatan kimia. Rangka sreen dapat terbuat dari kayu ataupun besi asal kuat dan tidak gerak. Jenis-jenis sreen banyak sekali yang jelas sifatnya hatrus kuat dan tahan lama.Ukuran dan type sreen juga bermacam-macam tergantung kebutuhan. Sreen yang digunakan dalam pencapan media plastik plastik berbeda dengan scren dalam pencapan media kain. Semakin halus media pencapan maka screen yang digunakan juga semakin halus. Scren umum untuk pencapan dalam media kain misalnya, dapat digukana screen dengan ukuran T 54 sampai T 77..untuk mengetahui ukuran dapat dilihat dalam tabel type dan ukuran screen Cara pembuatan corak dalam screen ada bermacam-macam, antara lain: Cara penggambaran langsung, cara pemotongan, cara pro flim Cara resist, dan cara photocopy. Cara yang sering dipakai adalah cara fotocipy. Cara fotocoy mudah dilakukan, selain itu corak yang dihasilkan juga bermutu baik. Secara singkat cara fotocopy dilakukan dengan jalan a. pemulasan obat pada screen dengan menggunakan obat-obat tertentu misalnya kromatine, kemudian dikeringkan dalam ruangantidak boleh kena sinar matahari, setelah kering dilakukan fotocopy dengan menggunakan bahan yang tembus cahaya misalnya plastik atau kertas yang dibasahi dengan minyak. Gambar yang akan disablon digambar dalam bahan tembus sinar tersebut dan diletakkan pada screen yang telah diberui obat peka cahaya itu. Kemudian ditaruh dalam sinar matahari sekira 7 detik kemudian disiram dengan air panas. Maka bagian yang tidak kena sinar mahahari akan berlubang sesuai dengan bentuk gambar yang dikehenaki.. tinggal dipasang dalam meja pencapan, Meja pencapan sebaikan terbuat dari papan kayu dan kaca, sehingga memudahkan dalam pengaturananya. Setelah diatur dilakukan pencapna dengan cat sesuai dengan media yang akan disblon dengan menggunakan alat perata cat. Alar perata cat Rakel terbuat dar karet lunak, sehingga tidak akan merusak gasa screen. Pencapan dilakukan dengan membentuk sudut 70 samapi 90 derajat. VI. Perintah Pekerjaan - Menyiapaka alat perlengkapan sablon - Membuat larutan obat pemula sreen, dan memulaskan dalam screen - Membuat corak gambar yang akan disablon pada bahan yang tembus cahaya atau plastik - Memindahkan corak ganbar dalam screen dengan cara fotocopy - Mencapkan atau mensablon dalam kain yang telah tersedia VII. Tabulasi Data - Mencatat lama penyinaran, sudut rakel dalam merata atau menggosok cat dan mencatat hasilnya sesuai dengan variabel yang telah dilakukan - Melakukan evaluasi dari langkah-langkah kerja yang telah dilakukan

B. Pembuatan Minyak Kelapa