JADWAL KERJA SELAMA 3 TAHUN RENCANA ANGGARAN BIAYA MODAL INDUSTRI

Volum x 25 x 12 x Rp 5000 Jumlah Kas masuk 937500000 1875000000 2812500000 3750000000 4687500000 Aliran Kas Keluar Investasi Pembelian Bahan baku3250L+10 536250000 1072500000 1608750000 2145000000 2681250000 Tangki pemurnian Rp 5000000tangki 100000000 100000000 100000000 100000000 100000000 Alat bantu Rp 600000tangki 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000 Tangki penampungan minyak kotor 100000000 100000000 100000000 100000000 100000000 Tangki penampungan minyak bersih 100000000 100000000 100000000 100000000 100000000 Transportasi Rp 300000hari 90000000 90000000 90000000 90000000 90000000 Pemeliharaan Rp 750000bulan 9000000 9000000 9000000 9000000 9000000 Disel dan Pompa 25000000 10000000 5000000 5000000 1000000 Filter pres 5 buah 75000000 10000000 10000000 10000000 10000000 Pompa vacum 35000000 3000000 3000000 3000000 3000000 Penanganan limbah Rp 200000hari 60000000 60000000 60000000 60000000 60000000 Upah langsung 30000000 8000000 10000000 10000000 10000000 Gaji Total 25000000 25000000 30000000 30000000 30000000 Pemasaran 10000000 10000000 10000000 10000000 10000000 Kesejahteraan Rp2500000bulan 30000000 30000000 30000000 30000000 30000000 Jumlah Kas Keluar 1237250000 1639500000 2177750000 2714000000 3246250000 Surplusdefisit -299750000 235500000 634750000 1036000000 1441250000 Saldo awal 750000000 450250000 685750000 1320500000 2356500000 Saldo akhir 450250000 685750000 1320500000 2356500000 3797750000 4.2 Perhitungan BC Ratio, Titik Impas dan IRR. Titik Impas perusahaan diharapkan telah tercapai pada tahun 2

5. JADWAL KERJA SELAMA 3 TAHUN

Jadwal rencana Kerja progran penerapan IPTEK untuk pengembangan UKM dalam memacu ekspor non migas dapat dilihat dalam tabel berikut: NO KEGIATAN Waktu bulan 1. 2. 3. . 5. 6. 7. 8 9 10 11 12 Survey Mitra Kerja Penataan organisasi dan pembenahan bangunan industri Pengadaan Alat Produksi tahap 1 meliputi: perangkat pemurnian dan tempat minyak mentah dan minyak jadi Proses pemurnian minyak kelapa Produksi Minyak kelapa Pengadaan alat produksi tahap 2 meliputi : perangkat pemurnian dan wadah Pembenahan bangunan industri Perluasaan pemasaran Peningkatan produksi Pengadaan alat produksi tahap 3 meliputi : perangkat pemurnian dan wadah .Pembenahan bangunan industri Perluasaan pemasaran dan Peningkatan produksi bulan ke –1 bulan ke-1 s.d ke –2 bulan ke-2 s.d ke-4 bulan ke-4 s.d seterusnya bulan ke-13 bulan ke 14 bulan ke-14 s.d seterusnya bulan ke-15 s.d. seterusnya bulan ke-25 bulan ke 26 bulan ke 27 s.d seterusnya

8. RENCANA ANGGARAN BIAYA MODAL INDUSTRI

dalam ribuan rupiah Kegiatan Anggaran 1. Renovasi Bangunan 2. Bahan Baku dan Penunjang 3. Mesin dan Peralatan 4. Modal Kerja 5. Pemasaran 6. Penyusunan Laporan 50.000 250.000 447.000 85.000 10.000 5.000 Jumlah Rp 847.000 Minyak dari industri kecil Penampungan minyak industri kecil Zat penyerap air Zat lain Pengendapan minyak, pemvakuman 10 hari tangki pencampuran Tangki penampung minyak murni Penampung limbah Siap di pasarkan Skema Proses pemurnbian minyak kelapa Contoh 4 UNIT PRODUKSI NATA DE COCO . KEGIATAN DAN JENIS USAHA YANG AKAN DIDIRIKAN 1.1 Judul P EMBUATAN N ATA DE COCO 1.2 Jenis Usaha Produksi komoditas nata de coco lebaran dan netralan 1.3 Analisis Situasi Nata de coco merupakan salah satu jenis makanan yang mempunyai kalori rendah. Nata de coco mengandung serat lunak yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia terutaman kesehatan pencernakan. Bahan baku dari nata de coco adalah limbah buah kelapa, yaitu air kelapa yang tidak digunakan. Nata de coco yang ada di pasaran kebanyak berupa nata de coco yang siap dimakan. Kemasan yang di jual dalam bentuk plas=tik ataupun dalam bentuk CUP gelas plastik. Ditinjau dari segi kesehatan nata de coco yang telah siap makan merupakan makanan yang agak berbahaya, dikarenakan makanan tersebut mengandung pengawet dan pemanis buatan. Rencana produksi yang akan dilakukan adalah dengan membuat nata de coco lembaran. Nata de coco lembaran adalah nata de coco yang masih asli, masih belum diproses. Untuk dapat dimakan nata de coco lembaran masih harus diproses. Proses pengolahan lembarang dinamakan proses penetralan. Setelah nata de coco netral, barulah dapat dilakukan proses selajutnya sesuai dengan selera konsumen. Nata de coco yang sudah netral dapat dibuat dawet, kolak ataupun sirup. Unit produksi berencena membuat nata de coco dalam dua bentuk, yaitu bentuk lembaran dan bentuk yang sudah dinetralkan Keadaan Mitra Usaha Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul yang terletak kurang lebih 35 km dari kota Yogyakarta merupakan salah satu daerah klabupaten Bantul penghasil kelapa. Beberapa penduduk yang tinggal di daerah tersebut banyak memanfaatkan buah tanaman kelapa yang dihasilkan untuk diolah menjadi minyak kelapa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun dijual di pasar sebagai tambahan pendapatan keluarga. Usaha yang dimiliki kebanyakan merupakan usaha yang bersifat home industri dengan sumber daya keuangan atau modal usaha yang terbatas dan cara pengolahan serta sistem manajemen yang relatif sederhana. Sebagian penduduk yang lain memanfaatkan buah kelapa tersebut untuk usaha makanan tradisioanl yang dinamakan dengan geplak Ada juga beberapa penduduk yang memanfaatkan protein sebagai hasil samping pembuatan minyak kelapa diolah menjadi makanan yang memiliki nilai gizi tinggi yang disebut dengan kethak. Sebagian penduduk yang lain memanfaatkan tempurung kelapa sebagai bahan bakar dan diolah menjadi bahan arang. Aktivitas yang dilakukan dalam pengolahan buah kelapa tersebut mengakibatkan adanya limbah air kelapa yang berjumlah ribuah liter. Seiring dengan kemajuan jaman air kelapa yang semukla merupakan limbah, dapat diolah menjadi makanan yang menyegarkan yang disebut dengan nata de coco . Nata de coco merupakan makanan rendah kalori yang berserat tinggi. Ditinjau darui kesehatan, maka nata de coco sangat baik untuk sistem pencernakan manusia. Di samping itu nata de coco dapat mencegah timbulnya kanker perut. Dengan penambahan iodium dan vitamin, nata de coco dapat menjadi minuman ber vitamin dan pencegah penyakit gondok, Data Produksi Dari analisis data yang dilakukan, diketahui rata-rata produksi minyak kelapa yang dihasilkan mencapai 100 Liter per hari per UKM. Jumlah produksi tersebut merupakan hasil produksi yang diperoleh dengan mengolah bahan baku kelapa sebanyak lebih kurang 1000 butir dengan cara basah tradisional atau krengseng. Dari tiap butir kelapa dapat menghasilkan air kelapa lebih kurang 0,5 Liter. Dalam kecamatan Srandakan terdapat lebih dari 6 pengrajin minyak kelapa. Sehingga rata-rata per hari dihasilkan limbah air kelapa tidak kurang dari 3000 liter. Limbah air kelapa akan semakin banyak jika ditambah dengan limbah air kelapa pengrajin geplak dan juga di pasar-pasar tradisional. Data Bahan Baku Tanaman kelapa sebagai bahan baku utama dapat diperoleh dengan mudah di daerah kabupaten Bantul. Sebagian besar penduduk memiliki tanaman kelapa yang tumbuh di pekarangan sekitar tempat tinggal mereka. Data statistik yang diperoleh dari kantor Biro Pusat Statistik Kabupaten Bantul menunjukkan bahwa terdapat lebih kurang 100.000 ton butir kelapa setiap tahunnya di daerah kabupaten Bantul. Atau lebih kurang 100.000.000 butir kelapa setiap tahunnya. Dari sejumlah butir kelapa tersebut menghasilkan limbah air kelapa sebanyak 50 juta Liter. Produksi ini tergolong sangat tinggi, belum lagi jika ditambah dari kabupaten tetangga dekatnya Kulon Progo yang merupakan penghasil buah kelapa terbesar di DIY. Juga kabupaten yang lain Sleman dan Gunungkidul yang merupakan penghasil buah kelapa ketiga dan keempat setelah Kabupaten Kulon Progo dan kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul terletak tidak jauh dari kabupaten Purworejo Jawa tengah lebih kurang 40 km yang sangat terkenal penghasil kelapa, sehingga ditinjau dari segi bahan baku, tidak ada permasalahan dalam pembuatan nata de coco. 1.4 Tujuan Kegiatan Mengolah air kelapa menjadi nata de coco untuk memenuhi kebutuhan makanan sehat dengan energi rendah 2. SPESIFIKASI PRODUK, POLA PENERAPAN IPTEK DAN MANFAAT USAHA .2.1 Perumusan Produk Usaha Jenis Produk Spesifikasi Produk Nata de coco a. Nata de coco dalam bentuk lembaran Nata de coco di pasarankan dalam bentuk lembaran-lembaran dengan berat sekitar 1 Kg dengan harga jual per lembar Rp 600,- b. Nata de coco netralan yang sudah di potong-potong dengan harga per Kg Rp 1500 2.2 Penerapan IPTEK Dalam Pelaksanaan Usaha Alat yang dipakai dalam pelaksanaan progran ini adalah :seperangkat alat pembuatan nata de coco yang terdiri dari alat pemasak, alat pencetak, serta tempat fermentasi serta tempat penyimpanan nata lembaran jadi. Air kelapa yang diperoleh diolah dengan cara dimasak sampai mendidih. Setelah mendidih ditambah dengan berbagai zat tambahan yang merupakan nutrisi tambahan seperti Amonium sulfat, gula pasir serta asam juka. Campuran yang telah mendidih kemudian didinginkan dan dituangkan dalam cetakan cetakan yang tersedia. Cetakan yang dipakai berupa nampan yang terbuat dari plastik pilihan. Kemudian dilakukan fermentasi dengan menabahkan bakteri asam asetat Acetobacter Xylinum dan disimpan. Setelah 7 sampai 8 hari fermentasi akan terbentuk suatu padatan lunak yang disebut nata de coco. Nata de coco lembaran dapat tahan selama 3 bulan tanpa bahan pengawet. 2.3 Kaitan IPTEK dengan Temuan HAKI Perguruan Tinggi Proses yang akan dilakukan dalam pengolahan nata de coco ini tsesuai dengan prosedur yang dilakukan bebrapa perusahaan pembuatan nata de coco. Beberapa hal yang bebrbeda hanyanya masalah teknik pembibitan dan variasi jumlah nutrisi yang sifatnya tidak mutlak. Sehingga belum dirasa perlu untuk dicarikan HAKI. 2.4 Nilai Tambah Dari Sisi Iptek Produk yang di hasilkan dalam pengolahan air kelapa menjadi nata de coco sesuai dengan standar produk. Nilai tambah dari sisi IPTEK adalah kepraktisannya dalam pengolahan. Dengan tambahan vitamin dan iodium menjadi makanan yang beriodium dan bervitamin serta berserat tinggi yang sangat diperlukan bagi kesehatan manusia. 2.5 Manfaat Unit Produksii Dari aspek Sosial Ekonomi Secara nasional - Jaminan kesehatan bagi konsumen nata de coco - Harga relatif murah satu lembar Rp 600,- dengan berat sekitar 1 kg. - Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakatmahasisa - Membantu pemerintah dalam hal penyediaan makanan sehat bervitamin 3. RENCANA USAHA 3.1 Bagan Alir Proses Industri Industri mitra Industri Mitra Industri Mitra Unit Produksi FMIPA UNY Nata de coco Konsumen 3.2 Lokasi dan bangunan Unit Usaha Lokasi Unit Usaha adalah di FPMIPA UNY dengan menempati bangunan seluas sekitar 100 m 2 luas tanah yang diperlukan untuk industri ini sekitar 100 m 2 . 3.3 Rencana Investasi Tahun Investasi Besar dana dalam ribuan rupiah Tahun 1 - Seperangkat alat pemasakan - Cetakanloyang - Tempat fermentasi - Tempat penyimpanan nata de coco jadi -bangunan pabrik - peralatan pembantu 600 2400 300 505 1000 1516.5 Tahun II - Seperangkat alat pemasakan - Cetakanloyang - Tempat fermentasi - Tempat penyimpanan nata de coco jadi - bangunan pabrik - peralatan pembantu 40 75 15 35 2000 29 Tahun III - Seperangkat alat pemasakan - Cetakanloyang - Tempat fermentasi 30 150 15 35 - Tempat penyimpanan nata de coco jadi -bangunan pabrik - peralatan pembantu 2000 629 3.4 Rencana Produksi Tahun Kapasitas Produksi Tahun 1 30.000 Kg Tahun 2 30.000 Kg Tahun 3 30.000 Kg 3.5 Rencana Pengadaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Usaha Tahun Pengembangan Tahun 1 - Perangkat alat pemasakan,tempat cetakan, rak penyiimpanan, serta penampungan nata de coco - produksi nata de coco lembaran - Wilayah pemasaran kampus Tahun 2 - Penambahan tempat cetakan - produksi nata de coco lembaran - Wilayah pemasaran kampus dan sekitarnyaDIY Tahun 3 - Penambahan tempat cetakan, tempat penampungan nata, Rak-rak penyimpanan - Peningkatan proses produksi penetralan nata de coco - Wilayah pemasaran DIY dan Jawa tengah 3.6 Rencana Pemasaran Tahun Mitra pemasaran Tahun 1 Dosen Karyawan dan mahasiswa Tahun 2 Dosen Karyawan dan mahasiswa Kopreasi dan kantor wilayah DIY Masyarakar DIY Tahun 2 Dosen Karyawan dan mahasiswa Kantor dan koperasi DIY Kantor-dan koperasi diluar DIY Masyarakat DIY Masyarakat luar DIY 3.7 Rencana SDM Tahun SDM Jumlah Gaji Tahun 1 4 6300000 Tahun 2 4 7050000 Tahun 3 4 8859000 3.8 Organisasi tim Pelaksana Ketua : Drs Crys Fajar Partana M.Si Anggota: 8. Drs Sunarto 9. Mahasiswa 10. Mahasiswa Kerjasama Tim, Unit Usaha dan Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi FPMIPA LPM UNIT Produksi Tim Pelaksana 6. RENCANA FINANSIAL UNIT PRODUKSI 4.1 Aliran Kas selama 5 tahun Tahun tahun I Tahun II tahun III tahun IV tahun V Kas masuk 18000000 18000000 30000000 30000000 3000000 Modal 10000000 Pinjaman 5000000 Total Kas masuk 28000000 23000000 30000000 30000000 30000000 PERALATAN Nampanloyang 2400000 75000 150000 150000 150000 Dandang 200 L 300000 25000 150000 50000 150000 KOMPOR 300000 15000 150000 50000 50000 Rak-rak penyimpanan 600000 15000 15000 300000 50000 pompa air+pralon +bak penampung air 350000 100000 50000 50000 Bak-bak penampung nata jadi 385000 25000 150000 150000 50000 botol bibit 120000 4000 4000 20000 20000 Kain saring 50000 25000 25000 Gelas ukur 30000 30000 30000 Termometer 24000 Serbet 75000 5000 5000 5000 5000 ember plastik 150000 15000 15000 pembuatan buangan limbah 200000 30000 30000 Gayung 25000 2500 2500 2500 2500 Alat pembersih botol 12500 2500 2500 2500 2500 Jerigen penampung air kelapa 300000 10000 30000 30000 30000 BAHAN Air kelapa 130L x 25 x 12 3900000 3900000 3900000 3900000 3900000 Gula pasir 1.5kg x 25 x 12 1350000 1350000 1350000 1350000 1350000 ZA 2 kg x 25 x12 450000 450000 450000 450000 450000 Asam cuka 1.2 L x 25 x 12 1500000 1500000 1500000 1500000 1500000 Bibit starter 1500000 1500000 1500000 karet 0.25 kg x 25 x 12 500000 500000 500000 500000 500000 Koran 1 kg x 25 x 12 200000 200000 200000 200000 200000 spritus 20 mL x 25 x 12 37500 37500 37500 37500 37500 Rinso 2 x 12 204000 204000 204000 204000 204000 Alat gosok cuci loyang 4 x 12 24000 25000 24000 24000 24000 Minyak tanah 5 L x 25 x 12 600000 600000 600000 600000 600000 OPERASIONAL Gaji pegawai per bulan 2 OH x 25 x 12 3000000 3000000 3600000 3600000 3600000 Gaji Pengelola 1Oh x25 x 12 1800000 2250000 3000000 3000000 3750000 Gaji tenaga ahli 1 Oh x 25 x 12 1500000 1800000 2250000 2250000 3000000 Transportasi 1 OK x 8 x 12 960000 960000 960000 960000 960000 Kesejahteraan 4 Oh x 25 x 12 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 ATK 500000 500000 500000 500000 500000 Pengembalian kredit 5000000 Lain-lain 1000000 1000000 2000000 2000000 2000000 Total pengeluaran 25547000 19670500 28134500 24615500 25890500 Surplusdefisit 2453000 3329500 1865500 5384500 4109500 Saldo awal 2453000 5782500 7648000 13032500 Saldo Akhir 2453000 5782500 7648000 13032500 17142000 6.2 Perhitungan BC Ratio, Titik Impas dan IRR. Titik Impas perusahaan diharapkan telah tercapai pada tahun awal 2

5. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI PENGUSUL