Pembuatan Nata de coco

- Setelah terjadi pemisahan air dan santan ambilbuang air dengan memakai slang atau diling jawa - Kanil santan kental ditambah dengan asam cuka asam sitrat sehingga pH larutan lebih kurang 4,5 - Diamkan selama 24 jam, maka akan terjadi pemisahan minyak air dan protein. - Pisahkan minyak dari yang lain. Catatan - Pemisahan minyak akan optimal jika bagian belakang dari kelapa kulit arinya dihilangkan terlebih dahulu, karena kulit ari merupan bahan emulgator antara minya dan air dalam kelapa. VII. Tabulasi Data - Mencatat volum santan dengan volum minyak yang dihasilkan - Mencatat volum asam dengan minyak yang dihasilkan - Melakukan evaluasi pengaruh volum asam, jumlah volum santan terhadap volum minyak yang dihasilkan

C. Pembuatan Nata de coco

I. Tujuan Khusus Perkuliahan : Setelah melakukan praktek ini diharapkan mahasiswa dapat membuat nata de coco dengan baik II. Komponen ketrampilan Ketrampilan yang diharapkan adalah: - menyusun loyang pencetak dengan benar - menaburkan benih bibit nata dengan sesuai dengan volum air kelapa - memanen nata dengan tepat III. Alat dan Bahan Alat: - Kompor - Panci perebus - Kain saring - Nampamloyang - Gelas ukur Bahan-bahan - air kelapa 20 liter - gula pasir 250 gram - asam sitrat 10 gram - amonium sulfat 250 gram - asam cuka 160 mL - Bibit nata de coco IV. Petunjuk dan Pencegahan - Umur bibit nata sangat terbatas sehingga harus diperhatikan betul-betul umur nata yang digunakan dalam pembibitan - Wadah dan lokasi pembibitan harus benar-benar steril sehingga pertumbuhan nata de coco tidak terganggu oleh jamur atau virus lain V. Landasan teori Nata decoco merupakan makanan yang terbuat dari fermentasi air kelapa dengan bantuan bakteri ‘Acetobacter Xylinum”. Nata decoco berbentuk seperti agar-agar dan kekenyalan seperti kolang-kaling. Nata de coco dapat dibuat dalam skala industri kecil dengan modal yang kecil, jika dikembangkan dapat menjadi wirausaha yang cukup menggembirakan. Air kelapa mengadung banyak senyawa-senyawa antara lain, gula, alkohol, nitrogen, pospat dan sebagainya. Dengan adanya acetobacter xylinum, maka mineral dan zat-zat tersebut akan difermentasi menjadi selulosa-selulosa. Meskipun berupa selulosa, namum selulosa yang dihasilkan tidak keras melainkan sangat lunak, sehingga dapat dikunyah dengan mudah. Selulosa ini sangat bermanfaat bagi pencernakan manusia. VI. Perintah Pekerjaan 1. air kelapa disaring untuk menghilangkan kotoran yang ada 2. setelah bersih direbus sampai mendidih, busa yang timbul dihilangkan 3. Larutkan gula pasir, amonium sulfat, dan asam sitrat kedalam perebusan pada saat mendidih hingga semuanya larut 4. Setelah 15 menit dari saat mendidih tuangkan asam cuka kemudian kompor dimatikan 5. Siapkan nampan plastik yang telah disterilkan 6. Masukan air kelapa kedalam nampan plastik masing-masing nampan 1 liter air kelapa 7. Tutuplah nampan plastik dengan kertas tembus air agar tidak mudah terkontaminasi de ngan jamur serta terhindar dari debu 8. Penuangan starter jadi dalam setelah air kelapa dinginkeadaan dingin 9. Setelah 7 sampai 9 hari nata siap untuk dipanen Catatan: Bibit dapat dibuat seperti pembuatan nata de coco dalam loyang, namun jika akan dijadikan bibit air kelapa dituang didalam botol-botol sirup yang berleher. VII. Tabulasi Data Data yang perlu dicatat dalam praktek ini adalah: - Volum air dengan volum bibit dengan membandingkan dengan nata yang terjadi - Suhu penaburan Bibir dengan hasil fermentasi - Volum air kelapa dengan berat nata yang dihasilkan

D. Pembuatan Kecap